Bandung - Bukan perkara mudah mengatur para pedagang kaki lima (PKL) di Bandung. Mereka amat sulit diajak tertib. Bayangkan saja, lapak yang disediakan di pasar untuk tempat mereka berdagang secara resmi malah diperdagangkan. Aya aya wae!

"Waktu relokasi pedagang Cimol Kiaracondong, jumlah PKL waktu awal 118. Tapi ketita sudah dipersiapkan dan sudah proses pembangunan, hanya ada 33 PKL dari 118. Sisanya (lapak) malah diperdagangkan," ujar Dirut PD Pasar Rinal Siswadi kepada detikcom melalui telepon, Selasa (13/8/2013).

Rinal pantas kecewa. Niat baik Pemkot memfasilitasi para PKL malah disalahgunakan. Karenanya, untuk rencana relokasi para PKL yang tumplek blek di Alun-alun Bandung ke kawasan Gedebage pada H+7 lebaran masih belum dipastikan.

PD Pasar hingga kini masih belum menerima data valid mengenai berapa jumlah PKL yang akan mengisi lapak di Gedebage. PD Pasar mengaku enggan kecolongan seperti saat melakukan relokasi pedagang Cimol Kiaracondong ke Gedebage beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, untuk relokasi PKL Alun-alun, Pemkot telah menyiapkan lahan seluas 2.200 meter persegi di kawasan Gedebage. Menurut Rinal, luas tersebut bisa menampung sekitar 450 PKL. Namun hingga saat ini pihaknya belum memiliki jumlah pasati berapa PKL yang tercatat dan mau pindah ke Gedebage.

"Untuk lokasi ini kami sudah menunggu sejak sebelum lebaran, matrial bangunan sudah sampai. Kami butuh validasi pedagang. Kami tidak bisa main tembak jumlah PKL. Jangan sampai mohon maaf, banyak penumpang gelap. Jadi yang pedagang siapa, tapi yang menempati siapa, sehingga tidak menyelesaikan persoalan," beber Rinal.

Menurut Rinal, saat ini pihaknya terus meminta kepada Gabungan Pengusaha Kecil dan Jasa (Gapensa) serta para koordinator PKL agar melengkapi data dari PKL yang bersangkutan.

"Kami minta Para PKL mengisi formulir permohonan yang sudah ditandatangan dan pakai materai. Karena ketika mereka berjualan di Gedebage nanti, mereka akan menjadi pedagang formal.

Rinal juga mengatakan, pihaknya sudah bergerak ke PKL Alun-alun untuk meminta data pasti. "Staf saya sudah memantau, tapi saya belum terima laporannya," pungkasnya.

memang sangat meresahkan gan, apalagi yang di masjid agung, jualannya udah lewat dari batas suci