VikonAvatar border
TS
Vikon
Pabrik Kondom terbesar se Asia Tenggara ada di Indonesia.
Ternyata ada kondom, asli buatan Indonesia merknya lumayan menggoda: "Meong" & "Artika", yang memproduksinya pun ternyata BUMN. Ada beberapa rasa & ada juga yang bergerigi. Semoga laris manis di luar & di dalam negeri. Ane sendiri jarang dengar / lihat Kondom cap Meong.... biasanya yang ane lihat di rak-rak supermarket tuh merk Sutra atau Durex....

Genjot Penjualan Kondom, RNI Luncurkan Varian Baru


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) berambisi memperbesar pangsa pasar penjualan kondom dengan meluncurkan varian baru.

Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan selama ini perseroan lebih banyak mengandalkan penjualan kondom melalui tender pemerintah. Namun ke depan BUMN ini akan lebih banyak menyasar pasar ritel secara langsung dengan produk-produk yang disukai pasar.

"Tahun ini kami menargetkan omzet penjualan kondom sebesar Rp 55 miliar. Tentunya tak hanya mengandalkan dari tender pengadaan, namun juga akan masuk ke pasar ritel secara langsung," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com Sabtu (4/5/2013).

Ismed mengatakan varian baru yang diluncurkan RNI adalah kondom dengan rasa mangga, duren, dan kondom bergerigi. Adapun pasar yang akan dimasuki di antaranya di Surabaya, Bali serta daerah lainnya yang memiliki potensi pasar bagus. Untuk memasuki pasar ritel, perseroan mengandalkan merek Artika dan Meong.

Selain pasar dalam negeri, kondom produksi RNI juga dijual ke pasar luar negeri, dengan diekspor ke berbagai negara, utamanya ke Timur Tengah. "Pasar di Timur Tengah sangat potensial," ujar Ismed.

Selain kondom, RNI juga akan memperbesar produk sarung tangan karet. Khusus produk ini, RNI akan lebih memfokuskan untuk pasar ekspor.

RNI adalah BUMN yang memiliki tiga lini bisnis utama, yaitu agribisnis, perdagangan dan farmasi-alat kesehatan. Salah satu bisnis andalan perusahaan ini adalah perdagangan gula, yang hingga akhir Maret 2013 penjualannya menyentuh Rp 324 miliar.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...an.Varian.Baru

Genjot Penjualan, Kondom "Meong" Akan Ubah Kemasan

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan meluncurkan kemasan baru untuk kondom merek Meong yang diproduksi perseroan. Langkah tersebut dilakukan agar mampu bersaing dengan kondom impor yang saat ini merajai pasar dalam negeri.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan, perseroan sejauh ini belum berencana menaikkan produksi kondomnya. Adapun 450.000 kondom produksi perseroan untuk menyuplai permintaan BKKBN.

Sementara itu 50.000 kondom untuk pasar ekspor dan 50.000 lagi untuk pasar domestik. "Apakah ditambah ataukah tidak, hal itu tergantung dari permintaan di pasar. Kami rasa masih mencukupi dengan produksi sebesar itu," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/8/2013).

Dia menjelaskan, perseroan sejauh ini menguasai 15-20 persen pasar kondom nasional. Selebihnya dikuasai oleh produsen kondom asing.

Kondom Meong adalah produksi anak usaha RNI, yaitu PT Rajawali Putra Banjaran. Menurut Ismed, saat ini perusahaan itu sedang mengalami masalah finansial sehingga perlu disehatkan.

"Dalam rangka penyehatannya, Rajawali Banjaran akan ditangani oleh anak usaha RNI lainnya, yaitu Phapros. Statusnya akan menjadi cucu usaha, dari sebelumnya anak usaha," papar Ismed.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...n.Ubah.Kemasan

Stt... RNI Punya Pabrik Kondom Terbesar di Asia Tenggara


JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan Putro mengungkapkan, saat ini RNI punya pabrik kondom terbesar di Indonesia, dan malah terbesar di Asia Tenggara. "Sayangnya, negeri ini juga masih impor kondom," ujar Ismed, Sabtu (24/3).
Saat ini, pangsa pasar hanya tersisa dua persen saja. Padahal kapasitas pabrik kondom milik RNI mencapai 900.000 gross pertahun.

RNI, menurut Ismed, membuat kondom dengan merek dagang Kondom Artika yang diproduksi oleh PT Mitra Rajawali Banjaran yang ada dibawah RNI Holding.

Menurut Ismed, sekitar 15 tahun lalu produksi kondom RNI menguasai 25 persen pasar kondom di Indonesia. Saat ini, hanya tersisa dua persen saja. Padahal kapasitas pabrik kondom milik RNI mencapai 900.000 gross pertahun.

"Sedangkan potensi pasar kondom di Indonesia mencapai 190 juta kondom per tahun. Ini pasar yang besar, dan belum digarap dengan serius," ujarnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea....Asia.Tenggara
0
17.2K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan