namakuhirokoAvatar border
TS
namakuhiroko
Perang di Malam Idul Fitri
Pengantar :

Saya katakan perang karena suasana di beberapa tempat emang udah kayak perang. Suara ribut mesin ndak karuan, ledakan mercon, ribut-ribut suara manusia, genderang perang aka bedug, hingga takbir yg diputer dari kaset soak.

Pertanyaan saya, ini ajaran Islam atau sekedar tradisi bego yg dilestarikan?

Berikut beritanya:

1. Mercon Meledak, Pemuda di Jombang Tewas

Selasa, 06 Agustus 2013 23:27:19 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Seorang pemuda tewas mengenaskan dan dapur rumahnya rusak akibat ledakan keras yang diduga berasal dari bahan baku petasan atau mercon di Dusun Karonglo Desa Godong Kecamatan Gudo, Jombang, Selasa malam (6/8/2013).

Korban bernama Didik Irwanto (27), warga setempat. Ia ditemukan tewas tergeletak diatara puing reruntuhan dapur rumah. Tubuh korban juga hancur akibat ledakan tersebut. Saat itu korban memang sedang meracik petasan berdaya ledak tinggi untuk persiapan lebaran.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Namun kuat dugaan, korban sedang meracik atau mengoplos bahan baku pembuatan petasan jenis mercon. Oplosan mercon itu mendadak meledak. Akibatnya, dapur rumah hancur dan korban tewas seketika," kata Kapolsek Gudo, AKP Ismono Hardi ketika ditemui dilokasi.

Sementara itu, Arifin (45), warga setempat, mengatakan bahwa ledakan petasan tersebut terdengar hingga radius satu kilometer lebih. Warga yang mendengar ledakan itu kemudian beramai-ramai mendatangi sumber suara. Nah, dari situlah mereka mengetahui kalau dapur milik korban sudah hancur. Warga kemudian memeriksa puing-puing reruntuhan dan menemukan jasad Didik nyaris hancur serta mengalami luka bakar.

Kejadian setelah salat tarawih itu kemudian dilaporkan ke polsek setempat. Korps berseragam cokelat yang datang ke lokasi kemudian melakukan proses identifikasi. Selain itu, petugas juga mengevakuasi jasad korban ke RSUD Jombang guna otopsi.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo menambahkan, saat ini polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi terkait peristiwa ledakan itu. Menurut Widodo, insiden yang memakan korban itu berawal ketika Didik sedang meracik petasan yang akan digunakan malam lebaran.

"Kami menduga terjadi gesekan antara serbuk dan logam pembuat petasan. Sehingga terjadilah ledakan dahsyat yang menyebabkan korban terpental beberapa meter itu. Artinya, kejadian ini karena kecerobohan korban," kata Widodo menegaskan. [suf/kun]

sumber 1


2. Blarrr...! Jutaan petasan di Pasuruan diledakkan

Kamis, 18 Juli 2013 12:07:45 WIB
Reporter : M Subkhi

Pasuruan (beritajatim.com) - Setelah sempat diamankan di Polres Pasuruan, dua truk petasan dan bahan baku petasan hasil penggrebekan di Desa Ngembe, Kecamatan Beji akhirnya dimusnahkan, Kamis (18/7/2013).

Lokasi pemusnahan ini jauh dari pemukiman penduduk, yakni di lokasi bekas tambang pasir dan batu (sirtu) di Desa Gunungsari, Kecamatan Beji. "Ini supaya tidak meledak dan mengganggu masyarakat," ujar Kompol Sujut, Kapolsek Beji.

Pantauan beritajatim.com di lokasi, pemusnahan jutaan petasan dan bahan bakunya tersebut dilakukan oleh Tim Gegana Polda Jawa Timur. Untuk memusnahkan barang bukti itu, petugas tampak sangat berhati-hati.

Blarrr...! Dalam waktu sedetik jutaan petasan dan bahan bakunya langsung meledak ketika Tim Gegana Polda Jawa Timur meledakkan dari jarak jauh sekitar 25 meter. Tak ayal, suara ledakan dahsyat ini pun langsung menggema di angkasa.

Saking dahsyatnya ledakan, petugas Gegana kemudian langsung meminta warga sekitar yang saat itu menyaksikan pemusnahan jutaan petasan hasil penggrebekan di sentra industri petasan di Desa Ngembe, Kecamatan Beji, untuk menjauh.[bec/kun]

sumber 2


3. Petasan Nyaris Akibatkan Massa Bentrok

Senin, 15 Juli 2013 18:35:14 WIB
Reporter : Samsul Arifin

Pamekasan (beritajatim.com) - Massa pendukung Kepala Desa (Kades) terpilih dan massa mantan Kades Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, nyaris bentrok. Pemicunya adalah arak-arakan (konvoi kendaraan) kendaraan pendukung Kades terpilih saat menyalakan petasan ketika melintas di samping rumah mantan Kades, Senin (15/07/2013).

Konvoi dilakukan ratusan kendaraan pendukung Kades terpilih, yang dilantik Bupati Pamekasan, di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan. Sepulang dari pelantikan tersebut, massa melintas di samping rumah mantan kedes, dan oknum pendukung Kades terpilih menyalakan petasan yang memicu amarah dari pendukung mantan Kades.

Salah satu warga Desa Campor yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mercon yang dibunyikan saat itu sangatlah banyak, dan bunyinya sangat keras, sehingga mengagetkan warga sekitar mantan Kades. Tak lama setelah itu para pendukung mulai berdatangan.

“Selain itu mereka sambil membleyer (menarik keras gas, red) sepedanya dengan keras, dan sepedanya terus digas, bunyinya sangat nyaring,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman menuturkan, peristiwa tersebut dipicu pelemparan petasan yang dilakukan oleh salah satu oknum pendukung Kedes terpilih saat melintas di samping rumah mantan Kades Desa tersebut. “Hal itu membuat ketersinggungan pendukung mantan kepala desa,” tuturnya.

Nanang, sapaan akrabnya menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan mantan Kades Campor, dan pihaknya juga telah memberikan pengertian agar bisa menjaga seluruh pendukungnya. “Insya Allah setelah ini kami juga akan ke rumah Kepala Desa terpilih, memberikan sedikit masukan agar antar pendukung saling menghargai,” imbuhnya .

Dari pantauan beritajatim.com, tampak sejumlah petugas kepolisian, baik dari Polsek Proppo dan Polres Pamekasan, disiagakan di lokasi kejadian, dengan memakai atribut lengkap. [pin/but]

sumber 3

4. Polisi Akan Bubarkan Paksa Konvoi Takbiran

Tri Ispranoto - Okezone
Rabu, 7 Agustus 2013 09:52 wib
detail berita
(Foto: Okezone)

BANDUNG - Tim Urai Polrestabes Bandung siap membubarkan massa yang tetap menggelar konvoi takbiran.

Kabagops Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman, mengatakan, untuk membubarkan massa pihaknya menyiapkan dua peleton tim urai yang berasal dari Satuan Sabhara.

“Kami memang akan mengedepankan preemtif, mengimbau membubarkan diri. Tapi kalau tidak mengindahkan imbauan, kami akan lakukan tindakan represif dengan membubarkan paksa,” tegas Diki kepada Okezone, Rabu (7/8/2013).

Menurutnya, sejak lama pihak kepolisian melalui anggota Babinkamtibmas telah menyampaikan kepada seluruh komponen masyarakat dan komunitas-komunitas untuk tidak melakukan konvoi atau pawai saat malam takbiran.

Diki mengaku, pelarangan konvoi atau pawai yang berujung pada pembubaran tersebut dilakukan untuk meminimalisasi gesekan antarmassa yang bisa menimbulkan kerawanan.

“Khusus malam takbiran, kami libatkan 2.000 personel dengan dukungan Kodim, Denpom, dan Dishub. Termasuk 500 personel yang akan stand by di pos pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2013,” sebutnya.

Ditanya apakah nantinya akan ada pengalihan arus saat malam takbiran. Diki mengatakan, hal tersebut bisa saja dilakukan.

“Nanti situasional, melihat kondisi pada malam itu,” pungkasnya.

sumber 4


5. Kaset Takbiran Laris di Akhir Ramadhan

Penulis :
Jodhi Yudono
Kamis, 9 September 2010 | 02:22 WIB

KENDARI, KOMPAS.com--Penjualan kaset takbiran pada akhir ramadhan di Kendari meningkat pada paruh kedua Ramadan dibandingkan paruh pertama.

Pantauan ANTARA, kaset untuk radio dijual seharga Rp25 ribu, sedangkan untuk video (VCD) dijual Rp5.000 sampai Rp25 ribu setiap keping, tergantung kualitasnya.

"Dulu pada awal Ramadan, kaset takbiran yang laku rata-rata dua buah per hari, sekarang lima buah," kata salah seorang penjual kaset di Mal Mandonga, Ecce di Kendari, Rabu.

Dia mengatakan kenaikan permintaan kaset di akhir Ramadan ini karena kaum muslim banyak mendengarkan takbiran menjelang sampai hari lebaran.

Mahmud pedagang kaki lima yang menjual kaset di pinggir Jalan Abdullah Silondae, mengatakan kaset takbiran jenis VCD lebih banyak laku daripada kaset.

"Kaset takbiran biasanya untuk dibunyikan di masjid, sedangkan untuk VCD bisa diputar di mana-mana,? ujarnya.

Ia menjelaskan setiap akhir Ramadan, kaset takbiran sangat diminati kaum muslim, selain kaset Islami lainnya. Namun ada juga yang membeli kaset yang tidak benuansa Islami, meskipun jumlahnya relatif sedikit.

Farid salah seorang konsumen mengatakan membeli kaset takbiran untuk didengar sampai sehari usai lebaran, untuk menambah gairah beribadah.

"Saya membeli VCD takbiran, karena kaset yang pernah dibeli tahun lalu, sudah rusak akibat goresan. Saya memeroleh kepuasan yang lebih dibandingkan uang yang saya keluarkan Rp25 ribu untuk membeli kaset ini," katanya.

sumber 5


Komentar Penutup:
- Well, saya pribadi Muslim dan prihatin atas fenomena ini. Malam takbir ko kayak suasana perang aja, berisik di mana-mana.

Ada lagi yg lucu, malam takbir itu yg dianjurkan manusia woii! Bukan MP3 emoticon-Cape d... (S) Emang MP3 bakal dapat pahala apa? emoticon-Cape d... (S)

Ironisnya, ada yg sibuk bakar-bakar duit (mainan petasan dan kembang api), di lain sisi masih banyak yg ngantri sebagai penerima zakat.

Rahmatan lil alamin?
0
6.7K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan