Apa yang ada di benak agan/aganwati kalau denger emas hitam??? Uang?? Batu Bara???

Yah memang bisnis tambang emas hitam alias batu bara menjanjikan banyak keuntungan. Saat ini semakin marak pembukaan hutan untuk buka lokasi tambang batu bara. Tidak sedikit pihak-pihak yang ingin turut merasakan keuntungan dari hasil alam yg satu ini. Tidak hanya pengusaha asli kalimantan, tapi pengusaha-pengusaha dari luar Kalimantan pun berduyun-duyun datang dan tak ingin ketingalan untuk menikmati keuntungan dari sumber daya alam bumi Etam ini. Tentu saja para pengusaha itu datang dengan modal yg mungkin jauh lebih besar dari modal pengusaha asli Kalimantan ini.

Namun yg sangat TS sayangkan saat ini banyak perusahaan tambang batu bara yg tidak lagi memperhatikan aturan dan perundang-undangan tambang mengingat untuk mendapatkan izin pembukaan lahan tambang yg sangat gampang. Dengan dibukanya lahan tambang memang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat luas. Mengurangi jumlah pengangguran dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Tapi lihat sisi lain akibat pertambangan yg tidak memperhatikan peraturan dan UU pertambangan. Pembukaan hutan merajalela, banyak satwa yg terganggu habitatnya karena tempat tinggalnya di usik dan tidak sedikit satwa liar yg langka menjadi punah. Khusus buat lokasi tambang yg dibuka disekitar desa ane gan, menurut ane itu udah kelewat batas, gk cuma pendistribusian batu bara nya saja yg menggunakan jalur sungai Mahakam, tapi limbah bekas pertambangannya pun di alirkan kesungai Mahakam. Ane sebagai warga menilai air sungai makin tercemar udah jadi gk sehat. Padahal kami beraktifitas sehari-hari bergantung dari kebersihan air sungai Mahakam.

Desa ane memang agak jauh dari Kota Samarinda gan, jadi air sungainya tadinya masih layak buat keperluan rumah tangga. Hewan-hewan langka seperti Pesut Mahakam juga mulai punah gan, mungkin karena terusik sama kapal tongkang dan ponton yg berlalu lalang di perairan Sungai Mahakam. Kalau dulu waktu masih kecil ane tiap pagi sering liat itu pesut muncul di sungai depan rumah ane, sekarang kalau mau liat kudu ke daerah hulu sungai paling hulu gan udah deket ujungnya sungai mahakam itu pun hanya tersisa beberapa ekor Padahal Pesut mahakam adalah ikon kota Samarinda. Hewan-hewan liar seperti monyet, orang utan, bangau liar, dan bekantan pun udah gk leluasa mereka hidup karena habitatnya di usik.

Belum lagi efek kesehatan para pekerja di tambang batu bara, mungkin baru akan terlihat penyakitnya setelah 2-5 tahun kedepan, radang paru-paru adalah salah 1 resikonya.

Dan tadi pagi pas ane baca koran KALTIM POST, di halaman utama ane nemu judul BATU BARA TINGGAL 13 TAHUN
Nih gan ane kasih liat langsung penampakannya, tapi sebelomnya tolong bantu ya agan/aganwati.



Ane ga nolak kalau dikasih tapi tolong ane jangan di dan ane tunggu komengnya ya gan.
Langsung aja nih gan penampakannya