ane dapet rejeki d ajak tour ziarah, akhirnya kesampaian "eksplore" timur tengah
kalo sendiri mah ga kuat budgetnya gan
jadi semuanya udah terima beres, ikut tour

Naik pesawat transit di KLIA 5 jam, terus transit lagi 2 jam di BKK sampai jam 1 malam, langsung k Kairo sampai jam 4 pagi

Mesir
Yang ane liat kondisinya masih dalam perkembangan, sampah2 banyak bertebaran di jalan umum, Jakarta masih jauh lebih baik di ibukota Kairo, sementara di kawasan Sinai dekat laut merah udah lebih elite, soalnya banyak hotel dsb.

Ane tiga malam di negara ini, sebelum bermalam langsung menuju wisata pyramid dan beberapa gereja, salah satunya gereja sampah yang unik, soalnya ada di bawah tebing yang katanya pecah karena gempa bumi. sampai hotel sudah lelah kuadrat, sampai ketinggalan dinner di atas kapal Sungai Nil karena ketiduran satu malam di Kairo.

besoknya perjalanan panjang melewati gurun pasir, lewatin terowongan terusan suez, sampai di hotel jelang sore.
Malamnya langsung menuju gunung sinai buat mendaki malam, trus sampai hotel besoknya jelang siang.
dua malam menginap di daerah Taba - Sinai di tepi laut merah.
Esoknya sudah bersiap memasuki ke border Taba untuk bye-bye ke Mesir.



Israel
Pas masuk sini kondisinya jauh berbeda. Kota pertama yang dekat border Taba adalah Eliat, kota pantai. melewati padang gurun yang disebut Nagev untuk sampai ke kota Yerusalem.

kondisinya jauh lebih teratur dari pada Jakarta, sepertinya sudah maju, semua mahal. kota baru Yerusalem diperluas, sementara kota tuanya yang dikelilingi tembok masih menyimpan historis besar.
Selain itu juga ada perbatasan yang kawasan keamanannya di kontrol otoritas Palestina, di peta tournya masih daerah yang lain warna. termasuk kota Betlehem tempat ane nginep. ibaratnya downtownnya aka downcountry-nya.

ane nginep 3 malam di Betlehem, tidak jauh dari Yerusalem, soalnya konsentrasi wisata rohaninya di kota itu. trus ke laut mati deket Jerico.
cek-out menuju utara lewat kota Haifa yang menghadap ke laut tengah, juga mampir di kota Nazareth sampai menuju Tiberias nginep 2 malam, di tepi danau Galilea. konsentrasi wisata di seputaran danau tersebut.

Hari terakhir ke gunung Hermon k dataran tinggi Golan, akhirnya dapet juga hawa sejuk
siangnya mulai masuk border buat bye-bye ke Israel.

jadi kalo negara maju, semua barang mahal, ya begitu lah....
tapi negara majunya lama, barang masih murah semua, artinya rakyatnya yang bisa nafas lega, karena bisa maju.
lebih enak lagi kalo negara maju, tapi barang harganya ga ikut maju jadi rakyat tetap bisa maju, kapan y Indo kita ini begitu

jadi warga negara di negara ini banyaknya masyarakat keturunan Yahudi dan Arab.
untuk ktpnya, wilayah dibawah kontrol Israel mayoritas Yahudi.
kalo wilayah dibawah kontrol Palestina gabungan Muslim-Nasrani.



Yordania
pas masuk sini buat pulang, kondisi mulai berubah lagi. Kesan "jadul" mulai terasa kembali, mampir di pegunungan Nebo aja buat liat sunset, trus ngacir ke kota Amman sebagai ibukota udah lebih modern dari pada Kairo di Mesir, patokannya banyak resto fastfood macam BK dkk udah eksis. kurang lebih hampir mendekati Jakarta tapi masih lenggang.



terus tengah malam k airport, naik pesawat subuh2 ke Abu Dhabi transit dari pagi sampai jelang siang, trus sampai di Jakarta jelang tengah malam

Oh iya, cuaca selama disana, terik mataharinya ampun2an gan, panas banget. (lagi summer sih )

Air juga berasa mahal banget
beruntunglah kita ada di wilayah yang kaya akan air, mau minum sampai kembung ga masalah.

ini video perjalanannya gan, yang k ambil tkp lokasi wisata umum kawasannya aja, soalnya lebih banyak mengunjungi gereja buat napak tilasnya