karmilaAvatar border
TS
karmila
Hanya di INDONESIA, awal Ramadhan ada 5 macam: Mulai tgl 6, 7, 8, 9, dan 10 Juli
AWAL PUASA 2013
Penganut Islam Aboge Mulai Berpuasa Pada Rabu 10 Juli
Kamis, 04/07/2013 20:47 WIB


Islam aliran Alif Rabo Wage. TEMPO/ISHOMUDDIN

KABAR24.COM, BANYUMAS--Penghitungan dan penanggalan tersendiri membuat penganut Islam Aboge terbiasa dengan perbedaan penentuan awal Ramadan. Tahun 2013 ini, penganut Islam Aboge atau Alif Rebo Wage di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meyakini awal Ramadan akan jatuh pada 10 Juli 2013. "Berdasarkan perhitungan Aboge, awal puasa atau 1 Ramadan akan jatuh pada hari Rabu (10/7) dengan pasaran Kliwon," kata juru bicara masyarakat adat Bonokeling, Sumitro, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Kamis (4/7).

Dia mengakui bahwa awal puasa Ramadhan untuk penganut Islam Aboge selalu berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah. Ia menjelaskan hal itu disebabkan penganut Islam Aboge memiliki cara penghitungan atau penanggalan tersendiri yang telah diyakini sejak ratusan tahun silam.

Penganut Islam Aboge, katanya, meyakini jika sekarang merupakan tahun Jim Akhir dimana tanggal 1 Sura atau Muharam jatuh pada Jumat dengan pasaran Wage atau Jimatge (tahun Jim Akhir tanggal 1 jatuh pada Jumat Wage, red.). "Tanggal 1 Sura yang jatuh pada hari Jumat Wage (Jimatge) ini selanjutnya menjadi patokan untuk menentukan awal puasa Ramadhan dengan hitungan Sanemro (pasa enem loro) yang berarti awal puasa jatuh pada hari keenam dan hari pasaran kedua. Oleh karena hari dan pasaran pertama di bulan Sura atau Muharam jatuh pada hari Jumat, berarti hari keenamnya adalah Rabu, sedangkan pasaran keduanya Kliwon, sehingga awal puasa pada hari Rabu Kliwon," katanya.

Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.

Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).

Hari dan pasaran pertama pada tahun berjalan itu menjadi patokan penentuan penanggalan berdasarkan rumusan yang berlaku untuk penganut Islam Aboge, misalnya Sanemro untuk menentukan awal Ramadhan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal. Oleh karena sekarang tahun Jim Akhir, patokan Jimatge (Jim Akhir Jumat Wage) tersebut diturunkan pada rumusan Sanemro (Pasa Enem Loro), yakni awal puasa Ramadhan jatuh pada hari keenam dengan pasaran kedua sehingga muncul Rabu Wage, 10 Juli 2013.

Sementara 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013, karena mengacu para rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro), yakni 1 Syawal jatuh pada hari pertama (Jumat) dan pasaran kedua (Kliwon). Hingga saat ini, di Kabupaten Banyumas terdapat ribuan penganut Islam Aboge yang tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Pekuncen (Kecamatan Jatilawang), Desa Cibangkong (Kecamatan Pekuncen), Desa Kracak (Ajibarang), dan Desa Cikakak (Wangon). Selain itu, Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, serta Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Konon, perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning berasal dari Pajang
http://www.kabar24.com/nasional/read...a-rabu-10-juli

Pengikut Naqsabandiyah SUMBAR Sudah Puasa Sejak Hari MINGGU, 7 Juli
Senin, 08 Juli 2013 02:15


Jemaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan salat tarawih di Surau Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (6/7/2013) malam. Mereka lebih awal memulai salat tarawih sebagai tanda masuknya 1 Ramadan 1434 H, berdasarkan perhitungan metode hisab Munjid yang sudah turun menurun dilakukan setiap tahun. (Muhammad Arif Pribadi/JIBI/Antara)

PADANG, HALUAN — Ribuan pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat mulai berpuasa Ramadan 1434 HIjriah, Minggu (7/7) kemarin. Sabtu malam, mereka sudah melaksanakan salat Taraweh. Sekretaris Naqsabandiyah Su­matera Barat, Edison, di Surau Baitul Makmur, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sabtu (6/7) mengatakan, penetapan satu Ramadan dilakukan melalui peng­hitungan metode hisab munjid atau me­lalui penanggalan yang sudah dila­kukan turun-temurun. Metode hisab munjid dilakukan dengan cara meng­hitung 360 hari dari puasa tahun lalu. “Tahun kemarin kita puasa pada hari Rabu. Untuk penghitungannya, puasa tahun ini dimulai lima hari setelah Rabu. Jadi jatuhnya hari Minggu,” ujar Edison.

Menurut Edison, jamaah Tarekat Naqsbandiyah telah memiliki dasar dalam menetapkan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Semuanya mengacu pada Alquran dan hadis. Jika ada perbedaan dengan ke­putusan pemerintah, itu tidak harus dipersoalkan.

Saat ini, jumlah jamaah Naqsa­bandiyah di Sumbar ada sekitar 2.500 orang. Mereka tersebar di beberapa kabupaten/kota. Misalnya Kota Padang, Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, Solok, dan Payakumbuh. Menurut Imam Surau Baru, Zahar, 58 tahun, awal puasa yang ditetapkan pada 7 Juli 2013 telah sesuai dengan metode hisab munjid dan rukyat dengan cara melihat bulan.

Sebanyak 45 jamaah Tarekat Naqsabandiyah malam ini telah menunaikan salat tarawih dengan 20 rakaat yang dibagi menjadi dua rakaat, sebanyak 10 kali takbir. Kata Zahar, tarawih ditutup dengan tiga rakaat salat witir. Metode ini, kata Zahar, dibawa Syekh Thaib yang telah berguru ke Mekah. Pada tahun 1910, Syekh Thaib mendirikan Surau Baru. Namun, karena padatnya jemaah, didirikanlah Masjid Baitul Mak­mur yang terletak 200 meter dari Surau Baru.
http://www.harianhaluan.com/index.ph...dang&Itemid=70

Jamaah An-Nadzir Gowa Mulai Berpuasa Hari SENIN, 8 Juli
Senin, 08/07/2013 02:13 WIB


Jamaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Makassar - Jamaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menetapkan tanggal 1 Ramadan 1434 hijriyah jatuh pada Senin hari ini (8/7/2013). Ada perbedaan soal pergantian bulan Sya'ban ke Ramadan versi mereka. Pimpinan jamaah An-Nadzir, Ustadz Lukman A Bakti, mengatakan, metode penentuan masuknya bulan Ramadan dalah dengan melihat tanda-tanda alam, seperti menyaksikan pergantian bulan dan mengukur tingkat pasang tertinggi air laut di kawasan pantai. "Hari Senin ini kami sudah mulai berpuasa, tapi puasanya sunnah untuk menghormati Ramadan, adapun mulai berpuasa wajib mulai hari Selasa tangga 9 Juli nanti, hasil pengamatan kami pada tanda-tanda alam pergantian bulan Sya'ban ke Ramadhan terjadi pada siang hari," ujar Lukman di perkampungannya, di sekitar Danau Mawang, Kab. Gowa, Minggu (7/7/2013).

Lukman menambahkan, pergantian bulan Sya'ban ke Ramadan terjadi sekitar pukul 13.00-14.00 Wita. Jamaah An-Nadzir di Kab. Gowa membentuk perkampungan berpola hidup mandiri dengan mengelola pertanian dan perikanan air tawar di lahan seluas 8 hektar, di sekitar Danau Mawang, Kec. Somba Opu. Jamaah kaum pria An-Nadzir identik dengan rambut gondrong dan pirang.

Sedangkan kaum wanitanya, umumnya berpakaian hijab panjang serba hitam dan dilengkapi cadar. Keberadaan jamaah An-Nadzir di Kab. Gowa sendiri tidak menimbulkan masalah bagi warga Gowa. Terlebih dengan banyaknya warga Gowa yang ikut bergabung dengan kelompok ajaran yang dibawa ke Sulawesi Selatan oleh (almarhum) KH. Syamsuri Madjid, ulama asal Dumai, Riau, kisaran tahun 1998 silam tersebut.
[url]http://news.detik..com/read/2013/07/08/021351/2295062/10/jamaah-an-nadzir-gowa-mulai-berpuasa?nd771104bcj[/url]

PP Persis Awal Tetapkan Awal Puasa 10 Juli 2013
Minggu, 07/07/2013 - 07:53




BANDUNG,(PRLM).- Sekretaris Dewan Hisab dan Ru'yah PP Persis Syarief Ahmad Hakim mengatakan sudah mengeluarkan surat edaran 1190/JJ-C.3/PP/2013 yang menyatakan bahwa awal Ramadan jatuh pada Rabu (10/7). Pertimbangannya karena sudah masuk kriteria. Pada Senin 8 Juli, sudut elongasi bulan/matahari 4 derajat 34 menit. Padahal, minimal ketinggian dan jarak elongasi bulan-matahari 6,4 derajat. Pada hari Senin itu posisi kurang dari kriteria, maka bulan Syakban digenapkan jadi 30 hari. Otomatis 1 Ramadan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013. "Untuk penetapan 1 Syawal, ujarnya, PP Persis juga sudah menetapkan, yakni jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013," katanya dalam Seminar Ilmu Falak 'Solusi Penetapan Awal Bulan Hijriyah di Indonesia' yang diadakan oleh Jurusan Peradilan Agama Fakultas Syariah Universita Islam Bandung, Jalan Tamansari.

Menurut Syarief, perbedaan penetapan hari pertama puasa dan hari Idulfitri di Indonesia yang merupakan ciri khas di Indonesia menjadi keprihatinan di kalangan akademisi. Pemerintah harus menjadi ulil amri (pemimpin) yang memiliki otoritas untuk memutuskan penetapannya agar tidak terjadi perbedaan seperti ini. "Bahkan ini jadi guyonan, kalau di Indonesia ini enggak ada Hari Raya Idulfitri karena di Indonesia bisa ada 5 hari raya Idulfitri yang dilaksanakan selama berturut-turut. Ada yang sudah Idulfitri 2 hari sebelum yang ditetapkan pemerintah, ada yang beda sehari," ujar Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Pusat Kementrian Agama RI itu. Dia menilai hal ini tidak akan terjadi jika pemerintah memiliki otoritas penuh dalam penetapan awal bulan hijriah. Keputusan apapun yang diambil pemerintah harus ditaati. "Kalau pemerintah memutuskan. Semua harus sepakat. Jangan ada yang melaksanakan di luar itu," kata Syarief.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/241722

MUI dan Muhammadiyah Sepakati Awal Puasa pada SELASA, 9 Juli 2013
Kamis, 13 Juni 2013 | 16:01 WIB



Ulama dan Pimpinan Muhammadiyah (atas) dan MUI (bawah)

Metrotvnews.com, Jakarta: Awal bulan puasa atau 1 Ramadan 1434 Hijriyah jatuh pada 9 Juli 2013. Penetapan itu sesuai dengan suara mayoritas menentukan hari pertama umat Islam berpuasa. Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Keputusan MUI bersama organisasi Islam lain itu serempak dengan penetapan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Namun, cara menentukannya berbeda. Ada yang melakukan hitungan hisab atau rukyat, Ada pula yang melihat bulan baru alias hilal.

Amirsyah berharap tak ada kelompok yang memiliki penetapan berbeda. Karena, penetapan MUI itu sesuai dengan kesepakatan suara mayoritas organisasi Islam. Ia pun berharap pemerintah segera mengumumkan penetapan tersebut.
http://www.metrotvnews.com/mobile-si...da-9-Juli-2013

NU Prakirakan Awal Ramadan RABU, 10 Juli
Sabtu, 06 Juli 2013 | 20:02 WIB



Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj (atas) dan Ketua Lajnah Falakiyah PBNU Kiai Haji A Ghazalie Masroeri (bawah)

Metrotvnews.com, Jakarta: Organisasi Islam Nahdlatul Ulama memperkirakan awal bulan puasa 10 Juli 2013, namun kepastian tentang awal puasa tersebut menunggu hasil pengamatan terhadap bulan atau rukyatulhilal yang dilaksanakan 8 Juli mendatang. "Meski menurut prediksi hisab Lajnah Falakiyah PBNU menyatakan bahwa awal Ramadan 1434 Hijriah jatuh pada tanggal 10 Juli 2013, tetapi itu sebatas prediksi. NU tetap menggunakan metode rukyatulhilal sebagai dasar penentu awal bulan puasa," kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU Kiai Haji A Ghazalie Masroeri dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/7).

Hasil hisab penyerasian yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah PBNU untuk awal Ramadan 1434 H sebagaimana dimuat dalam almanak PBNU tahun 2013 menyebutkan ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada hari Senin (8/7) pukul 14.15.13 WIB, tinggi hilal saat dilakukan pengamatan 0021'45" dengan posisi miring ke selatan, hilal akan berada di ufuk selama tiga menit 16 detik. "Sesuai dengan kriteria imkanurrukyat, maka menurut prediksi hisab NU bahwa awal Ramadan 1434 H akan jatuh pada hari Rabu (10/7)," kata Kiai Ghazalie.

Meski demikian, lanjut dia, untuk menentukan secara pasti awal Ramadan, NU akan menyelenggarakan pengamatan hilal di 90 titik strategis di seluruh Indonesia dengan menugasi 110 pelaksana rukyat bersertifikat nasional yang akan melakukan rukyat bersama para alim ulama, ahli hisab, ahli astronomi, ahli fikih, dan warga nahdiyin setempat. Hasil rukyat dilaporkan kepada posko Lajnah Falakiyah di kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, dan kemudian akan disampaikan dalam sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada hari yang sama. "Setelah sidang isbat di Kementerian Agama menetapkan awal bulan, barulah kemudian NU melakukan ikhbar atau pengumuman resmi mengenai awal Ramadan 1434 H," kata Kiai Ghazalie.
http://www.metrotvnews.com/metronews...amadan-10-Juli

Sidang Isbat Ramadan Digelar Sore, Kemenag Berharap Muhammadiyah Hadir
Senin, 08/07/2013 06:24 WIB


Menteri Agama RI

Jakarta - Sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan digelar sore ini di kantor Kementerian Agama. Seluruh ormas diharapkan datang, termasuk Muhammadiyah yang sempat menyatakan tak akan hadir. "Insya Allah sidang dimulai pukul 16.00 WIB," ujar wakil menteri Agama, Nasaruddin Umar saat dihubungi detikcom, Minggu (7/7/2013) malam. Kementerian Agama telah menyebar undangan kepada seluruh ormas islam. Hanya saja, jumlahnya dia belum mengetahui. "Ya yang diundang yang biasanya ikut sidang, saya kurang tahu itu jumlahnya," tambah Wamenag.

Mengenai kabar tak akan hadirnya Muhammadiyah dalam sidang besok, Nasaruddin mengaku belum tahu. Tapi dirinya berharap agar ormas pimpinan Din Syamsuddin itu bisa ikut serta dalam sidang Isbat, walaupun mereka telah menentukan awal Ramadan. "Saya pastikan undangan sudah disampaikan, tetapi akan datang atau tidak saya tidak tahu. Saya berharap Muhammadiyah bisa datang, walaupun nanti awal puasa berbeda ya yang penting kan kita bisa silaturahmi," tutup Nazaruddin. Sebelumnya, pimpinan Muhammadiyah Yunahar Ilyas, memastikan 1 Ramadan jatuh pada Selasa, 9 Juli 2013. Karena itu, Muhammadiyah tidak akan menghadiri sidang isbat yang digelar Kementrian Agama RI.

Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bernomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawwal dan Dzulhijjah 1434 H itu ditandatangani oleh Ketua Umum Prof Dr H M Din Syamsuddin, MA dan Sekretaris Umum Dr H Agung Danarto. Maklumat tersebut telah diberikan kepada semua pengurus DPW dan DPD Muhammadiyah seluruh Indonesia. "Muhammadiyah tidak akan ikut. Itu lebih aman dan tidak ikut. Lebih baik menonton saja, kasihan perasaan warga Muhammadiyah kalau mereka melihat saat sidang," ungkapnya.
[url]http://news.detik..com/read/2013/07/08/062459/2295075/10/sidang-isbat-ramadan-digelar-sore-kemenag-berharap-muhammadiyah-hadir?9911012[/url]

--------------------------

Inilah cerminan bahwa INDONESIA itu adalah "Bhinneka Tunggal Eka" ... sehingga bahkan dalam satu agama yang sama saja, banyak sekali aliran pemahamannya!


emoticon-Kiss
Diubah oleh karmila 08-07-2013 01:25
0
4.9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan