JakartaBagusCom. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sebelum peresmian pembangunan proyek monorel dirinya sulit tidur. Dia prihatin karena selama 10 tahun belakangan ini masyarakat pengguna kendaraan bermotor meningkat tajam dari angka 26 persen di tahun 2004, menjadi 62 persen di tahun 2013.

Angka tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat pengguna angkutan umum yang hanya bertengger di angka 16 persen di tahun 2013. Padahal menurut Hatta, ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Perhubungan di tahun 2004 pengguna angkutan umum tergolong tinggi mencapai angka 52 persen.

"Melihat angka itu (kenaikan persentase pengguna angkutan motor), membuat saya dan Pak Gubernur sulit tidur karena resiko kecelakaan meningkat tinggi juga," ujar Hatta di Balaikota, Jakarta (29/6).

Selain angka kecelakaan meningkat, lanjut Hatta, akibat pertumbuhan kendaraan yang tidak stabil adalah kemacetan yang tidak bisa dihindari. Pergerakan barang dan jasa pun menjadi lambat yang berakibat pada menurunnya jumlah pendapatan masyarakat.

Tidak hanya itu, Hatta menilai, jumlah kendaraan pribadi yang tinggi juga mengakibatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sehat. Ini terjadi karena trayek jurusan angkutan umum tidak efektif. Sehingga untuk mencapai suatu wilayah masyarakat harus menyambung antara dua sampai tiga kali angkutan umum. Akibatnya, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada angkutan umum.

Hatta berharap, pembangunan Monorel dapat diselesaikan di tahun 2013. Selaku Ketua Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KKPPI) dan Menteri Perekonomian Hatta menegaskan dirinya mendukung penuh pembangunan infrastruktur di tanah air, termasuk di Jakarta.

"Saya akan terus back up dan kawal. Pak Gubernur ini kan kritis. Kita harapkan transportasi Jakarta menjadi jauh lebih baik. Saya sebagai ketua komite dan Menko sepenuhnya mendukung (perbaikan) transportasi di Jakarta," tutup Hatta.[trg]

http://jakartabagus.com/news.php?id=116547

.... gimana kalo jadi PRESIDEN pak ...