Dalam video ini (versi bahasa jawa, hhhee) , pesan atau nasehat yang diberikan sama dengan dlu wejangan dari Dosen saat kuliah, "kalian ini ISLAM KTP" maksudnya dari lahir langsung disuguhi dengan doktrin-doktrin atau istilahnya agama warisan, tanpa pernah coba memahami arti yang sesungguhnya, ISLAM itu seperti apa.
PERHATIKAN!!! Hostnya ampe menangis saat ditanya ama jin muslim (disuruh mengucapkan syahadat dan mengartikannya). Dalam tayangan kali ini pun Jin yang banyak bertanya bukan Hostnya.

Semoga kita dapat mengambil hikmahnya

Dulu sosok Nyi Koneng adalah Gembong penyerangan pada saat syuting di daerah Lampung, Nyi Koneng memiliki banyak pengikut (jin atau syetan). Namun, ahli supranatural pak Hakim mampu mengalahkan dan menangkap Nyi Koneng lalu memasukkannya kedalam pesantren. Setelah keluar dari pesantren Nyi Koneng menjadi Jin Muslim. Lucu dah gan,

Kenapa bisa terjadi banyak kecelakaan, karena pengendaranya pada lalai, itu kata syetannya. kata syetan: "dulu ada yang baca apa itu (ambil kursi=maksud si syetan mau ngomong (ayat kursi), hheee), syetan disini pada kabur semua.

Konon ada sebuah cerita yang berkembang di masyarakat, saat Sunan Kalijaga akan melaksanakan shalat jumat, jamaahnya kurang 1 orang. Alkisah diutus lah seorang muridnya untuk mencari santri yang lain untuk melengkapi jumlah jamaah. Konon cerita, bertemu dengan santri yang sedang memancing, karena hasil tangkapannya sedang bagus, si santri pun enggan untuk beranjak. Usut punya usut si santri ini berubah menjadi kera karena menolak sampai tiga kali. Sunan berpesan "hanya keralah yang tidak mau shalat" pada si kurir tadi.

Dulu tambak udang ini sempat berjaya, dengan hasil yang berlimpah (boleh dikatakan yang paling sukses). Sejak gangguan itu datang tambak itu, tak pernah lagi untung (udang selalu mati dan karyawan sering diganggu "penampakan"). Setelah mampu dikalahkan syetan ini pun mengaku kiriman dari seseorang dan syetan ini pun menunjukkan media yang digunakan (sebuah batu) untuk pengirimannya.

Pesantren ini mendadak sepi, tidak ada yang berani belajar lagi dikarenakan banyaknya gangguan. Jin pengganggu pun tak kalah hebatnya dalam membaca ayat-ayat suci. Para jin marah karena niatan para santri dalam mengaji hanya untuk kehebatan (bisa terbang, dll).