Fahri Hamzah Pukau Pimpinan KPK

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah tampil gemilang dalam Rapat Kerja dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (27/6). Di depan lima pimpinan KPK Fahri memaparkan hambatan pemberantasan korupsi yang sedang dialami KPK dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun ini.

Fahri yang baru saja dipindahkan dari Komoisi VI ini menyebut semua tersangka kasus korupsi yang ditangkap KPK adalah orang baik.

"Tersangka yang ditangkap KPK itu tidak ada yang penjahat beneran, saya pengen tahu yang mana orang jahat. Mereka orang-orang baik yang bingung," ujarnya berapi-api.

Sistem bernegara yang membuat "orang-orang baik" itu terjebak dalam kasus korupsi. Dan dengan tegas Fahri menyebut itu terjadi disemua profesi. Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mencontohkan profesi politisi. Tidak adanya aturan yang memperbolehkan partai memiliki unit bisnis merupakan salah satu penyebab korupsi legislator.

Biaya politik yang tinggi menjadi pendorongnya.

"Makanya ada teman-teman yang kreatif di Badan Anggaran, itu suka bagi-bagi anggaran itu benar terjadi," tuturnya yang disimak oleh pimpinan KPK.

Sistem tersebut diakui membuat politisi menjadi penjahat.

"Politisi itu pada dasarnya jahat. Saya mohon maaf ya pada semua kita ini harus mengakui kalau kita telah menjadi kendaraan para penjahat. Ngapain ngomong demi rakyat kalau kita ini penjahat," ujarnya.

Namun yang menjadi masalah menurut Fahri adalah keseriusan KPK dalam membenahi sistem. Pencegahan yang menjadi amanat dasar berdirinya KPK tidak dilakukan secara optimal.

"Kita ini setiap hari membuat undang-undang korup, tapi bapak diam saja. Diujung bapak baru tangkap, ini tidak benar," ujarnya dalam rapat yang juga dihadiri Abraham Samad.

Fahri mengusulkkan agar KPK juga aktif melihat produk legislasi dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR.

"Bapak harusnya sering rapat dengan Baleg, agar bisa mengantisipasi undang-undang korup," ujarnya.

Mencegah munculnya undang-undang yang berpotensi korup merupakan salah satu cara memperbaiki sistem. Dengan suara lantang Fahri mengatakan tidak ada satupun anggota DPR yang mau menjadi penjahat.

"Siapa yang mau jadi penjahat pak, siapa yang mau masuk neraka. Siapa mau ambil hak orang lain, tidak ada pak," ucapnya.

Perpidana korupsi yang menurut Fahri merupakan orang-orang baik misalnya mantan Menteri Kelautan Rochmin Dahuri, mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, dan sejumlah tokoh lain.

"Mereka ini guru besar, dosen teladan, hafis Quran, tapi bisa korupsi, ini kan berarti orang-orang bingung," tegasnya.

Sumber: http://www.aktual.co/politik/160045f...u-pimpinan-kpk

KALO KATA BRO FUCKRI HAMJAH, SEMUA KORUPTOR ITU CUMAN BINGUNG GAN.... DARIPADA PUSING MENDINGAN DUITNYA DIMASUKIN KANTONG SENDIRI KALI YAH MAKSUDNYA....