aalinsurgentAvatar border
TS
aalinsurgent
BaBakan Raya IPB (BARA) yg dket absen
ama tanpa kepentingan materil (imbalan) dibaliknya. Hal ini sangat di dukung oleh masyarakat di Babakan Raya Dramaga, karena hal tersebut merupakan cerminan dari pola solidaritas yang memang sudah tertanam pada diri seorang individu yang pada hakikatnya sebagai makhluk sosial.

Masyarakat pendatang di Babakan Raya Dramaga masih terbilang masih jarang, yang ada hanya masyarakat asli yang bersuku sunda saja yang mayoritas tinggal di wilayah ini. Pola interaksi masyarakat Babakan Raya Dramaga pada waktu itu masih berpola kekeluargaan. Dimana antara individu satu dengan individu lainnya ada suatu pola interaksi yang intensif pada saat kontak fisik terjadi. Norma hukum, kesopaan dan kesusilaan pun masih terjunjung tinggi sebagai norma yang menjadi patokan dalam hidup bermasyarakat. Kesopanan dalam berbicara, bertutur kata dan berpakaian menjadi cerminan pola perilaku remaja pada masa lalu. Misalnya, pada saat dahulu remaja putri takut berpergian pada malam hari karena khawatir pulang larut malam.



Struktur Sosial Babakan Raya Dramaga tahun 2010
Keberadaan kampus Institut Pertanian Bogor di Dramaga sangat membantu warga dalam hal membangun segi perekonomian masyarakat di Babakan Raya Dramaga dan sekitarnya. Keberadaan Institut Pertanian Bogor mendorong warga pendatang untuk membeli lahan yang tujuannya mendirikan bangunan di Babakan Raya Dramaga atau untuk dihuni oleh warga pendatang tersebut sehingga dari segi etnis menjadi beragam. Hal ini juga berdampak pada peningkatannya taraf hidup dan berkembangnya berbagai jenis mata pencaharian sebagai pendukung kehidupan masyarakat. Selain bekerja sebagai buruh, jenis pekerjaan yang paling menonjol di luar sektor formal adalah bidang kontrakan, warung, kost-kostan, warnet, rental dan jasa. Sesuai dengan pemaparan yang dikemukakan oleh informan berikut ini :

“Warga disini mah sekarang banyak usaha kontrakan, kost-kostan, dagang sama buka warnet. Kan disini ada IPB yah jadi ya rame, ya inisiatip aja gitu buka usaha. Jadi penghasilannya lumayan lah buat nyambung hidup sama nyekolahin anak-anak”. [1]

Selain berkembang dalam segi perekonomian, perubahan dari segi pendidikan pun mengarah pada titik yang lebih baik. Hal ini diakibatkan oleh perubahan dari segi perekonomian masyarakat Babakan raya Dramaga yang membuka usaha kontrakan, warung dan kost-kostan sehingga penghasilannya dapat disisihkan untuk membiayai anak-anaknya sampai perguruan tinggi.
Pengaruh dari mobilitas masyarakat yang berbaur antara masyarakat asli dengan pendatang menimbulkan perubahan pola perilaku masyarakat asli. Sifat kegotong royangan, kepatuhan akan nilai keagamaan memang masih terlihat teguh di pegang tetapi di sisi ekonomi Babakan Raya Dramaga mengalami peningkatan sehingga terjadi penyimpangan pada nilai sisi hukum, seperti terjadinya perampokan dan pencurian. Serta pola hidup masyarakat Babakan Raya Dramaga yang berubah dengan adanya Institut Pertanian Bogor maka Babakan Raya Dramaga di penuhi oleh area konsumsi, seperti pedagang kaki lima, minimarket, ruko-ruko yang menjual baju dan aksesoris. Kemudian merubah pola hidup masyarakat Babakan Raya Dramaga menjadi konsumtif dan berperilaku hidup boros, padahal barang yang dibeli kadang tidak terlalu dibutuhkan. Hal ini mengindikasikan pola hidup yang tadinya masih tradisonal atau pedesaan kemudian bergeser pada pola hidup masyarakat perkotaan.

Diagram 2


Bertambahnya pendatang semakin membuat padat dan menambah keragaman komposisi etnis di kawasan ini. Etnis di Jalan Babakan Raya Dramaga masih di dominasi oleh etnis sunda tetapi pada tahun 2010 sedikit digeser oleh keberadaan etnis Jawa. Sebagian besar etnis Jawa merupakan pendatang yang bertempat tinggal dan berkuliah di IPB. Kepadatan semakin didorong oleh kawasan Babakan raya Dramaga ini yang strategis sehingga orang-orang cenderung menjadikan wilayah ini sebagai tempat mengembangkan usahanya. Pedagang tidak hanya menetap tetapi ada pedagang dari daerah lain yang berdagang disini.


Institut Pertanian Bogor Sebagai Agen Perubahan Sosial
Berdirinya kampus Institut Pertanian Bogor memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan daerah di sekitarnya. Makna perubahan bagi masyarakat di Babakan Raya Dramaga ini merupakan jalan untuk kehidupan yang lebih baik. Perubahan adalah dinamika perjalanan, aktivitas kehidupan manusia berubah dan meningkat dari sesuatu yang jelek dan buruk menuju perbaikan dan dari kebodohan menuju kepandaian atau kemahiran serta dari ketidaktahuan menjadi tahu.[1] Maka hal tersebut sesuai dengan masyarakat Babakan Raya Dramaga yang sudah mulai meningkat taraf kehidupannya terutama dari segi ekonomi dan pendidikan.
Masyarakat Babakan Raya Dramaga tanpa terkecuali lingkungannya terindikasi telah berubah mulai dari pusat konsumsi dan komersialisasi merebak di sepanjang jalan Babakan Raya Dramaga. Keberadaan IPB yang letaknya berdampingan dengan Babakan Raya Dramaga mengundang para pendatang untuk memilih bertempat tinggal di wilayah tersebut. Masyarakat asli pun memanfaatkan keberadaan IPB untuk menaikkan taraf hidup ke arah yang lebih baik. Dengan cara membangun rumah yang sengaja untuk dikontrakkan kepada mahasiswa yang belajar di IPB atau dikontrakkan kepada pendatang yang memang ingin menetap di Babakan Raya Dramaga, bahkan rumah miliknya di jadikan tempat usaha kost-kostan demi menaikkan penghasilan.
Bergaul dan berinteraksi dengan ruang lingkup yang di dalamnya terdapat civitas akademika yang belajar di IPB dan hal ini berlangsung secara terus-menerus maka menimbulkan rasa imitasi yang kuat di masyarakat Babakan Raya Dramaga. Mengingat taraf hidup yang mulai naik maka masyarakat Babakan Raya Dramaga ini banyak yang sudah bisa membiayai anak-anaknya sekolah sampai perguruan tinggi. Hal ini dilakukan tidak lain untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik dan mandiri.
Selain itu, di Dramaga muncul perumahan elit dan hotel yang terletak dalam radius 100-200 Km dari IPB dan Babakan Raya Dramaga, yaitu Perumahan Dramaga Cantik dan Pakuan Regency serta Hotel Duta Berlian, mengindikasikan bahwa di Dramaga itu sendiri mengalami suatu polarisasi dalam hal struktur masyarakatnya. Akibatnya, pola interaksi dan struktur mobilitas yang terjadi mengalami suatu pergeseran dari pola terdahulu dengan pola yang terjadi saat ini.
Di sepanjang Jalan Babakan Raya Dramaga dipenuhi oleh ruko-ruko yang menjual berbagai macam kebutuhan hidup. Pedagang ini memenuhi setiap bahu jalan sehingga cenderung terlihat kepadatan. Trotoar jalan bagi pejalan kaki pun tidak luput menjadi lahan untuk berdagang atau sekedar menjadi lahan parkir motor. Pada hari minggu, jalan Babakan Raya Dramaga ini dijadikan pasar dadakan. Para pedagang menggelar dagangannya dengan cara membuat lapak untuk menjajakan barang dagangannya. Sehingga pada hari minggu, cenderung padat, disesaki oleh masyarakat yang mencari kebutuhan sehari-hari atau hanya melihat saja.
Berdirinya IPB tidak hanya sebagai institusi dalam pendidikan tetapi menjadi tempat sosialisai dan tempat wisata bagi penduduk sekitar Dramaga. Lokasi dan keadaan geografis yang strategis serta tata kelola taman yang baik menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Hal inilah yang mengakibatkan jalan Babakan Raya Dramaga menjadi ramai dan sering kali menjadi tempat berkumpul, membuat janji untuk bertemu seseorang atau rekan karena di seam makanan dan minuman. Babakan Raya Dramaga ini menjadi tempat favorit warga serta menjadi arena konsumsi masyarakat Dramaga.

Penutup
Pada hakikatnya masyarakat berubah pola struktur masyarakatnya sesuai dengan apa yang dituntut oleh perkembangan zaman dan orientasi kebutuhan hidupnya. Keinginan rasa untuk hidup lebih baik dan menaikkan taraf hidup menjadi rasa naluri yang alami. Mencoba dan mencari peluang untuk meraihnya pun menjadi bagian dalam merubah kondisi sosial di masyarakatnya. Hal ini merupakan contoh dari perubahan sosial yang terjadi di Babakan Raya Dramaga. Dengan berdirinya IPB, pola struktur masyarakat di wilayah ini berubah, mulai dari pola mata pencahariannya, pertambahan penduduk, pola interaksi, pola perilaku dan pendidikan terkena dampak dari perubahan sosial yang terjadi di Babakan Raya Dramaga ini.
Seiring dengan berkembangnya daerah-daerah di Kabupaten Bogor melancarkan pola perubahan di Babakan Raya Dramaga. Dahulu suku yang mendiami area ini hanya suku sunda tetapi sekarang suku sunda hidup berdampingan dengan suku-suku yang lain, seperti suku jawa, melayu, papua, padang dan betawi. Kehidupan bermasyarakat yang dahulu bersifat homogen sekarang berubah menjadi heterogenpanjang jalan Babakan Raya Dramaga terdapat arena jajanan yang bersifat tradisional hingga modern berupa Rumah Makan dan Café yang menyediakan berbagai macam,
suasana hari minggu

suasana siang
suasana sore anak-anak tukang parkir

klo TS yg ini


yang masih kuliah di IPB PM ane ya emoticon-Malu (S)

maaf gan agak berantakan TSnya mklom newbie
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
shre
shre
100%
shre
0%
Diubah oleh aalinsurgent 29-05-2013 19:33
0
3.2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan