Polrestabes Bandung masih mendalami dugaan adanya sekte seks bebas di kota tersebut. Menurut polisi, isu tersebut merupakan informasi usang yang kebenarannya belum terbukti.

"Kami sudah bergerak sejak tahun lalu. Itu informasi lama. Penyelidikannya juga sudah dilakukan, dan kebenarannya sejauh ini belum ada," jelas Kasatreskrim AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko di markasnya, Rabu (29/5).

Dugaan keberadaan sekte seks bebas itu muncul menyusul kemunculan surat beraroma dinas tentang aktivitas tersebut di lingkungan Kantor Perpusda Kota Bandung. Surat perintah seks bebas itu bahkan diteken kepala kantor M Anwar, dan disebut-sebut memuat daftar PNS-nya.

Tak terima, M Anwar pun melaporkan keberadaan surat tersebut ke Polrestabes, Rabu (29/5). Dia merasa dicemarkan dengan aksi pemalsuan dokumen itu.

"Saya serahkan permasalahan ini ke polisi. Surat itu palsu, karena tidak ada namanya surat perintah apalagi dibubuhi materai," katanya.

Dia mengaku namanya yang tertera merupakan namanya. Hanya saja, Anwar mengaku tak mengenal dengan gurat tanda tangannya yang tercantum di surat tersebut. Bukti surat itu pun disebutnya belum pernah dilihatnya langsung.

Trunoyudo menyatakan lokasi yang dianggap sebagai tempat kegiatan itu sempat dilacak. Termasuk mengecek register hotel hingga izin keramaian.

"Tak ada kesesuaian," jelasnya.

Pihaknya memang mendapatkan saksi yang disebut-sebut mengetahui aktivitas sekte seks bebas tersebut. Hanya saja, polisi butuh waktu untuk menyakininya. Apalagi sebagai bukti awal.

"Perlu tes psikologi terlebih dahulu terhadap pemberi keterangan ini. Motifnya apa juga perlu didalami, kami tak bisa sembarangan," kata Trunoyudo.

Dengan temuan hasil penyelidikan, dia menyimpulkan terlalu dini menyebutkan adanya keberadaan sekte seks bebas itu di wilayahnya. Polisi juga tak mau isu itu malah dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.


sumber suara merdeka

UPDATE