yantique
TS
yantique
PIC] Kampanye di Kawasan Hutan Angker Bukit Barisan, Rombongan 33 DPRD Solok Hilang!

Hutan perawan Bukit Barisan Sumatera, di Nanggroe Aceh Darussalam, terlihatdari udara. Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara di Aceh sampai ujung selatan di Lampung pulau Sumatra, dengan panjang lebih kurang 1650 km.

Spoiler for Panorama hutan perawan Bukit Barisan:


Napak Tilas Rute Alternatif Solok-Padang
Ketua DPRD Solok dan 20 Orang Masih Hilang
Rabu, 29 Mei 2013 | 04:32 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Sebanyak 21 orang dari rombongan napak tilas Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, belum ditemukan setelah pencarian yang dilakukan sejak Selasa (28/5/2013) pagi. Mereka yang masih hilang adalah bagian dari rombongan yang semula beranggotakan 40 orang. Satu di antara yang belum ditemukan adalah Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Siri Marajo. "Berdasarkan data dari posko pencarian di kawasan Koto Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang, baru 19 orang yang telah ditemukan dan 21 lainnya masih dalam proses pencarian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Budi Erwanto di Padang, Selasa (28/5/2013). Pencarian dilakukan mulai dari kawasan Pasa Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, melibatkan 30 orang dari BPBD, SAR, PMI, dan pemadam kebakaran.

Salah satu anggota rombongan yang telah ditemukan, Mulyadi (40), mengatakan bahwa ia bersama 18 anggota lainnya sampai di kawasan Aia Dingin Lubuk Minturun Kota Padang sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka tiba di posko pencarian sekitar pukul 12.00 WIB. "(Kami) 19 orang ini berjarak sekitar lima kilometer dari rombongan lain karena lebih dahulu berangkat dan sempat bermalam di salah satu bukit yang ada pada Minggu malam," kata dia.

Ketua DPRD Kabupaten Solok bersama 39 anggota lainnya yang tengah melakukan napak tilas dilaporkan hilang di kawasan Bukit Barisan Kabupaten Solok, sejak hilang kontak mulai Minggu (26/5/2013). Menurut Bupati Solok Syamsu Rahim di sela-sela upaya pencarian, rombongan Ketua DPRD Kabupaten Solok bersama 39 anggota lainnya melakukan napak tilas untuk menelusuri jalur alternatif Solok-Padang. Rombongan tersebut bertolak dari Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sabtu (25/5/2013), dan dijadwalkan tiba di Padang pada Minggu (26/5/2013).

Berikut adalah daftar nama rombongan napak tilas yang masih hilang:
1. Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Siri Marajo
2. Ajudan Ketua DPRD Solok, Pen
3. Pengemudi, Dedi
4. Kepala Jorong, Jul
5. Polisi Hutan, Aseng
6. Poilsi Hutan, Dasril
7. Sekretaris Nagari, Wen
8. Basri
9. Safri Pono
10. Intan
11. Anton
12. Peri
13. Raf
14. Andi
15. Andika
16. Dika
17. Poiri Pono
18. Af Poni Marajo
19. Ed Kasiak
20. Ed Gondo Sutan
21. Rodis.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...g.Masih.Hilang

Rombongan Ketua DPRD Solok kelaparan di Bukit Barisan
Selasa, 28 Mei 2013 13:57:06

Tim SAR masih mencari Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Syiri Marajo dan rombongan yang tersesat di Bukit Barisan. Dari laporan di lapangan, rombongan ini kelaparan dan kelelahan. "Ada yang tidak bisa jalan juga karena kelelahan," kata Kepala Seksi Operasi Badan Sar Nasional Kantor Padang kepada merdeka.com, Selasa (28/5).

Menurut Jasril, rombongan itu dalam perjalanan menembus Bukit Barisan dari Solok ke Padang. Jaraknya hanya 5 km, tapi kondisi hutan lumayan lebat dan bergunung-gunung. "Dari Basarnas kita kerahkan 19 orang, dibantu unsur lainnya masih melakukan pencarian," kata Jasril.

Rombongan berangkat dari Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Sabtu (25/5). Mereka menuju kawasan Lalang Pasa Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Seharusnya rombongan ini telah tiba di Padang pada Minggu (26/5), tetapi hingga Selasa (28/5) belum sampai juga. Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra, memiliki panjang lebih kurang 1650 km.

Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci yang berlokasi di Jambi, berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia. Di beberapa kawasan Bukit Barisan, hutan masih lebat dan masih berkeliaran Harimau Sumatera.
http://www.merdeka.com/peristiwa/rom...t-barisan.html

Ketua DPRD Solok yang hilang di Bukit Barisan sedang kampanye
Selasa, 28 Mei 2013 14:22:00

Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Syiri Marajo hilang saat mengadakan perjalanan di Bukit Barisan. Syafri dan sekitar 50 warga berangkat dari Solok, menembus hutan Bukit Barisan hingga mencapai Padang. Sedang apa politikus Golkar ini blusukan ke tengah hutan? "Sekarang kan mau pemilihan anggota dewan. Lagi jalan-jalan menemui warga, tahunya tidak kembali," kata Kepala Seksi Operasi Badan Sar Nasional Kantor Padang kepada merdeka.com, Selasa (28/5).

Menurut Jasri, hanya Safri saja yang merupakan anggota legislatif Solok. Sisanya masyarakat biasa. Syafri diketahui merupakan Ketua Fraksi Golkar di DPRD Solok. Dia juga merupakan tokoh masyarakat Solok. Rombongan ini berangkat dari Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Sabtu (25/5). Mereka menuju kawasan Lalang Pasa Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Seharusnya rombongan ini telah tiba di Padang pada Minggu (26/5), tetapi hingga Selasa (28/5) belum sampai juga. Tim SAR pun bergerak mencari mereka.

Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra, memiliki panjang lebih kurang 1650 km. Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci yang berlokasi di Jambi, berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia. Di beberapa kawasan Bukit Barisan, hutan masih lebat dan masih berkeliaran Harimau Sumatera.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ket...-kampanye.html

Panorama Hutan Perawan Bukit Barisan




Misteri Bukit Barisan
Rabu, 29 Mei 2013 10:07:32

Selama ini kawasan Bukit Barisan memang diselimuti misteri. Dengan panjang wilayah daratan berbukit mencapai 1.650 kilo meter, bukit ini berjajar membentang dari ujung utara Aceh hingga ujung selatan Lampung. Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci di Jambi dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia. Kawasan ini membentang di selatan Pulau Sumatera, melintasi wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.

Menurut cerita tutur masyarakat di Sumatera, di kawasan bukit Barisan ini masih dihuni kelompok suku terasing yang tinggal di beberapa wilayah perbukitan dengan hutan yang lebat. Misalnya legenda orang pendek (uhang pendek) di kawasan Gunung Kerinci, dan cerita liliput. Penampakan liliput pernah dituturkan warga Lampung. Liliput itu ditemukan di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Bahkan beberapa media setempat juga ramai memberitakan penampakan manusia liliput yang diyakini penunggu hutan itu.

Menurut pemberitaan itu, tak hanya sekali petugas polisi hutan (polhut) yang bertugas di TNWK yang mengaku bertemu dengan sekelompok manusia liliput atau manusia kerdil itu. Dua kali petugas hutan itu melihat penampakan manusia liliput dalam rentang waktu yang berdekatan. "Betul memang petugas polhut kita yang saat itu bertugas melihat ada 'manusia lain' seperti itu. Bukan cuma satu orang petugas saja. Tapi semua tim yang waktu itu bertugas melihat mereka. Mereka melihatnya dalam keadaan sadar. Kejadian pertama itu pada hari Minggu (17/3). Tapi manusia yang dipergoki itu tidak bertubuh kerdil semua," ujar Humas Balai TNWK Sukatmoko seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/4).

Belum lagi cerita suku-suku pedalaman hutan Kerinci. Bahkan peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro, Radjimo, menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika. Maka wajar bila di sana ditemukan jejak-jejak ritus bangunan kuno, misalnya patung dan bekas bangunan pada zaman batu lama. Radjimo juga mengutip hasil penelitian Kern (1889) dan Sarasin (1982) yang menyatakan pada tahun 4.000 SM terjadi perpindahan Proto-Melayu (rumpun Polinesia) dari Alam Melayu ke pulau-pulau di Lautan Teduh sebelah timur dan pulau-pulau di Lautan Hindia sebelah barat.

Kelompok-kelompok suku pedalaman ini disebut-sebut masih tersisa hingga kini. Meski jumlahnya tidak banyak. Contohnya cerita orang pendek atau manusia liliput itu. Selain dihuni suku pedalaman, kawasan hutan tropis Bukit Barisan juga dihuni satwa endemik Indonesia, di antaranya Badak Sumatera, Gajah, dan Harimau Sumatera. Selain itu, selimut kabut awan juga bisa menutupi jarak pandangan. Maka wajar bila para petualang alam harus berhati-hati bila masuk kawasan itu. Di dunia penerbangan kawasan Bukit Barisan juga dianggap berbahaya. Setidaknya dua pesawat pernah jatuh di sana, yakni pesawat CASA 212-200 milik Nusantara Buana Air (NBA) pada 2011 lalu menewaskan 14 orang dan kecelakaan pesawat perintis pertama RI-002 pada 1 Oktober 1948.
http://www.merdeka.com/peristiwa/mis...prd-solok.html



Ini Penyebab Ketua DPRD Solok Hilang di Bukit Barisan
Selasa, 28 Mei 2013 18:44 wib

PADANG- Ketua DPRD Solo, Syafri Datuak Siri Marajo, dan 32 orang tersesat di Bukit Barisan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Apa penyebabnya rombongan yang dipimpin Syafri ini bisa terasesat? Bupati Solok Syamsul Rahim mengatakan, acara napak tilas itu bukan kegiatan kedinasan, namun bersama warga Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. “Rombongan napak tilas ini tidak ada pemandu yang menguasai alam tersebut, sehingga mereka tersesat,” ujar Syamsul di posko penjemputan korban di Balimbiang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (28/5/2013).

Syafri pergi ini karena ajakan warga, sekaligus didaulat memimpin rombongan. Ini dilakukan karena ketua DPRD sendiri merupaka warga Nagari Koto Sani. “Kemudian rombongan ini juga tidak dilengkapi sarana komunikasi. Mereka hanya mengandalkan hape saja tanpa membawa peralatan lainnya, serta kurang mempertimbangkan kondisi alam,” tuturnya. Napak tilas berangkat dari Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, pada Sabtu 25 Mei. Rencananya, rombongan sampai di Balimbiang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang esok harinya.

Namun di tengah perjalanan, mereka terpecah menjadi tiga rombongan karena diguyur hujan deras. Mereka terpencar setelah dalam perjalanan dihadang sungai yang berarus deras. Sebanyak 19 orang telah berhasil kembali ke posko penjemputan dalam kondisi lemas. Sementara 23 orang masih tertahan di hutan sekitar Bukit Sambuang bersama ketua DPRD tersebut
http://news.okezone.com/read/2013/05...-bukit-barisan

------------------------------

Daerah hutan angker, dimana banyak bangsa Jin bermukim, apalagi di kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan itu. Jelas aneh-aneh sajalah kelakuan anggota DPRD Solok ini. Kegiatan politik untuk mencari massa, akhirya membahayakan jiwa dan merepotkan banyak orang. Di dalam hutan angker seperti itu, emangnya mau kampanye pada masyarakat Jin? Wajar aja mereka marah, lalu mereka bikin sesat di dalam hutan itu.
Diubah oleh yantique 29-05-2013 11:35
0
81.4K
1.1K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan