Penalaran deduktif adalah bentuk menyadari sederhana tanpa harus melihat (Logika...Mungkin sih,,he,,):

Tetangga : "Hai, tetangga baru, saya yakin hari ini anda sangat bersemangat untuk menjalaninya."

Tetangga Baru : "Ya pastinya, orang2 disini sangat ramah2 yah.??."

Tetangga : "Ya disini mereka baik. oya, pekerjaan apa yang anda lakoni selama disini.??"

Tetangga Baru : "Saya seorang dosen disalh satu perguruan tinggi di Universitas, saya mengajar penalaran deduktif."

Tetangga : "penalaran deduktif, apa itu.?"

Tetangga Baru : "Mari saya beri contoh..saya melihat anda keluar rumah membawa seekor anjing, itu berarti anda memiliki seekor anjing"

Tetangga : "Itu benar."

Tetangga Baru : "Kenyataannya lagi Anda memiliki anjing, membuat saya menyimpulkan bahwa Anda memiliki keluarga."

Tetangga : "Benar lagi"

Tetangga Baru : "Karena Anda memiliki keluarga saya menyimpulkan bahwa Anda memiliki seorang istri."

Tetangga : "Benar."

Tetangga Baru : "Dan karena Anda punya istri, saya dapat menyimpulkan bahwa Anda heteroseksual.(ketertarikan satu individu terhadap individu lain dengan jenis kelamin berbeda)"

Tetangga : "Yup."

Tetangga Baru : "Seperti itulah penalaran Deduktif."

Tetangga : "Keren."

Kemudian pada hari yang sama ...

Tetangga 1: "Hei, tadi aku sempat ngobrol sama tetangga baru"

Tetangga 2: "Apakah dia orang baik?"

Tetangga 1: "Ya, dan dia memiliki pekerjaan yang sangat menarik"

Tetangga 2: "Oh, ya apa yang dia lakukan?"

Tetangga 1: "Dia adalah seorang dosen penalaran deduktif di perguruan tinggi."

Tetangga 2: "penalaran deduktif, apa itu?"

Tetangga 1: "Mari saya beri contoh,, Apakah Anda memiliki anjing dirumah.?"

Tetangga 2: "Tidak"

Tetangga 1: "berarti anda Homo."

sendiri ane....