FlawlezzAvatar border
TS
Flawlezz
Mengenal Kurikulum Pendidikan Indonesia dari masa ke masa


Mendikbud, Mohammad Nuh : Kita ingin anak-anak lebih kreatif. Ada empat hal mengenai kurikulum . Standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian.
Pemerintah Indonesia sudah beberapa kali mengubah kurikulum. Berikut ini sejarah perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sejak masa awal kemerdekaan tahun 1947 hingga kurikulum 2006 yang biasa disebut sebagai KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ), sebelum akhirnya diubah dengan Kurikulum 2013.




1. Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947


Kurikulum yang lahir pada masa kemerdekaan ini memakai istilah bahasa Belanda leerplan artinya rencana pelajaran. Istilah ini lebih popular dibandingkan istilan curriculum (bahasa Inggris). Karena masih dalam suasana perjuangan, pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus Rentjana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat . Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

2. Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952

Kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional. Paling menonjol sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini, yaitu setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukan secara jelas seorang guru mengajar satu mata pelajaran.

3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964

Pemerintah kembali menyempurnakan kembali system kurikulum pada 1964, namanya Rentjana Pendidikan 1964. Ciri-ciri kurikulum ini, pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistic, keprigelan (ketrampilan), dan jasmani.

4. Kurikulum 1968

Lahir pada masa Orde Baru kurikulum ini bersifat politis, mengganti Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Cirinya, muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan factual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.

5. Kurikulum 1975


Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (Management by Objective). Metode, materi dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dikenal dengan istilah satuan pelajaran.

6. Kurikulum 1984

Kurikulum ini mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi factor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “ Kurikulum 1975 yang disempurnakan “. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984. Sayang, perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil. Sehingga banyak kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan local. Misalnya bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Akhirnya, kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat.

8. Kurikulum 2004, KBK (KurikulumBerbasis Kompetensi)

Suatu program pendidikan yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi indicator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian komptetensi, dan pengembangan pembelajaran.

9. Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Kurikulum ini pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004. Perbedaan menonjol terletak pada kewenangan dalam penysusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi system pendidikan. Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Sumber : Nuansa Persada 2013

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh Flawlezz 11-05-2013 13:52
0
3.3K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan