bubzepAvatar border
TS
bubzep
KISAH NYATA : PERJUANGAN SEORANG SISWA SLB
KISAH NYATA emoticon-Big Grin


Cerita ini bukan saya yang mengalaminya. Saya mendapatkannya dari istri saya. Katanya, beberapa hari yang lalu, datang ke kantornya seorang laki-laki yang kemudian diketahui bernama Kusno. Terlihat seperti paruh baya. Tapi ada kesan lain di paras Kusno. Kantor istri saya adalah sebuah kampus sekolah kedinasan yang terletak didaerah Pondok Betung, Tangerang Selatan (yang kebetulan memang sedang menerima banyak tamu karena sedang masa penerimaan taruna baru)Tidak lama kemudian mulailah terjadi dialog.

Pegawai (terdiri dari istri saya dan beberapa rekan lainnya) : "Iya, ada apa Pak? Ada yang bisa dibantu?"
Kusno : "Saya bukan bapak-bapak. Nama saya Kusno. Saya dari Sekolah Luar Biasa XXX, Jogjakarta"
Pegawai : "Ooh, silahkan masuk pak, eh mas Kusno, maaf. Silahkan masuk Mas. Ada apa? Apa yang bisa kami bantu?" (sebelum berkata seperti ini, jeda 10 detik karena semua pegawai tercengang.) emoticon-Big Grin
Kusno : (sambil duduk) "Nama saya Kusno. Saya dari Sekolah Luar Biasa XXX, Jogjakarta. Saya kesini untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pak guru sebagai syarat kelulusan saya di kelas 8"
Pegawai : (masih shock) "Tugas apa, mas?"
Kusno : "Mencari alamat. Tugas saya mencari alamat yang diberikan pak guru. Benar disini AMG kan?”
Pegawai : “Iya, iya, benar. Duduk dulu mas, duduk dulu. Nih, ada bangku. Istirahat dulu. Mau minum mungkin? (masih aja shock+canggung emoticon-Big Grin )
Kusno : “Tidak bu, terima kasih. Peraturan yang dikatakan Pak Guru, saya tidak boleh meminta-minta.”
Pegawai : “Ooh, tidak mas. Mas tidak meminta-minta. Ini kami beri minum karena kami menghormati mas Kusno sebagai tamu. Bukan karena meminta-minta.” (pegawai lain geleng-geleng senyum-senyum)
Pegawai : "Mas Kusno di sekolah dapat pelajaran apa saja?"
Kusno : "Kalau kelas 8 dapat pelajaran 3 pelajaran, bu. ada pelajaran menjahit, mengelas dan yang terakhir mencari alamat"
Pegawai : “Ee.. mas ada kartu pelajar? Boleh kita lihat?
Kusno : “Kartu pelajar? Ooh.. surat dari Pak Guru?”
Pegawai : “Nah, iya. Surat dari Pak Guru. Boleh kami lihat?” (pegawai lain berdatangan, makin rame)

Kusno menyerahkan surat jalan yang diberikan oleh gurunya. Surat jalan itu memuat keterangan identitas Kusno dan bagaimana keadaannya. Disurat itu disebutkan bahwa Kusno kelahiran tahun 1980 dan penyandang Tuna Grahita. Surat itu juga meminta agar orang yang diberikan surat ini, dalam hal ini pihak AMG, untuk memberikannya tugas kecil. Dengan catatan, tugas yang diberikan adalah tugas yang mampu di kerjakan oleh anak normal yang usianya setengah dari usia Kusno !!!

Surat itu kemudian diberi cap stempel dan diberi keterangan bahwa Kusno telah sampai ke AMG dan mengerjakan tugasnya dengan baik. Ada beberapa kolom penilaian di dalamnya. Kalau tidak salah penilaian tentang Sikap, Kemampuan mengerjakan tugas, Kemampuan berbicara dsb

Dialog lain yang terjadi saat itu :

Pegawai : “Mas Kusno kesini naik apa? Sama siapa?”
Kusno : “Sendiri. Naik bus dari Jogja ke P. Gadung, kemudian ke Blok M lalu ke sini.” (di petunjuk yang diberikan gurunya, tertulis kearah mana Kusno harus pergi, naik bus apa dan petunjuk lainnya. Mengikuti tulisan yang diberikan gurunya, Kusno menyebut P. Gadung (baca= pe gadung) bukan Pulogadung emoticon-Big Grin )
Pegawai : “Terus dari sini mau kemana?”
Kusno : “Kalau tugas saya sudah selesai, saya harus segera pulang. Begitu kata Pak Guru” (pak gurunya kupingnya kedut-kedut nih kayaknya, diomongin mulu ama si Kusno emoticon-Big Grin )
Pegawai : “Hmm… pulangnya dari Lebak Bulus aja. Lebih gampang. Lebih dekat. Nanti kita antar ke sana.”
Kusno : “Terima kasih, Pak. Saya sendiri saja ke P. Gadung (bacanya tetap= pe gadung emoticon-Big Grin) karena peraturan dari Pak Guru tidak boleh diantar.” (kuping pak guru makin panas)
Pegawai : “Gak usah ke P. Gadung, mas. Jauh. Lewat Lebak Bulus saja. (pegawai sudah ikut-ikutan ngomongnya = pe gadung emoticon-Ngakak (S))
Kusno : “Harus lewat P. Gadung, pak. Karena itu yang tertulis di petunjuk yang diberikan Pak Guru.” (pak gurunya lagi sibuk nyari es buat ngademin kupingnya yang panas emoticon-Ngakak (S) )

Singkat cerita akhirnya para pegawai akhirnya trenyuh melepas Kusno pulang ke Jogja sendiri dan melihat perjuangannya untuk mendapatkan kelulusan dari sekolahnya.

NOTE : berhubung di kantor istri TS entah gak ada kaskuser atau memang sudah tidak terpikir lagi, mereka gak sempat untuk memfoto Kusno sebagai bukti dari kedatangan Kusno ke kantor mereka. Jadi mohon maaf, No Pic memang Gak Asik atau sebagaian dari kaskuser bilang No Pic = HOAX tapi memang beginilah kejadiannya. TS sendiri hanya menuliskan kembali cerita yang di dapat dari istri TS.
Karena yang terpenting dari sebuah cerita adalah nilai moralnya. emoticon-Big Grin

NILAI MORAL :
1. Kusno menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatunya perlu perjuangan gan. Dia berani pergi dari kotanya sendiri, melawan semua keterbatasannya untuk meraih apa yang dia cita-citakan. Apakah kita seberani Kusno? Bahkan hanya untuk status ISO dan GRP aja banyak kaskuser yang beli. emoticon-Cape d... (S)
2. Kusno konsisten mengikuti aturan yang diberikan kepadanya. Hayoo ngaku? Siapa yang dulu atau masih di sekolah suka nyontek? Telat datang ke kantor/kampus/sekolah? Milih “damai” ketika ditilang polisi? (untuk yang tiga ini TS ikut acungin tangan emoticon-Hammer (S) )
3. Kusno menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Nah, kalo kita yang pelajar suka gak ngerjain PR. Kalo ngerjain juga, ngerjainnya pagi-pagi sebelum jam pelajaran masuk. Atau buat yang udah kerja suka ngaret dari deadline (gw banget nih emoticon-Malu (S) )
4. Kepolosan, kesopanan, kejujuran dan tekad kuat Kusno pantas untuk di apresiasi emoticon-thumbsup
Tambah sendiri… emoticon-Big Grin

Quote:




Semoga dapat menginspirasi kita semua
emoticon-Salaman
0
3.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan