[EMAIL]http://sr28jambinews.com/?ke=baca&id=178&title=Tiba-Kembali,-Petani-Jambi-Mengucapkan-Syukur.html[/EMAIL]


Pada Minggu (3/2/2013), sekitar pukul 03.00 WIB, rombongan Petani Jambi yang melakukan Aksi Jalan Kaki 1000 KM ke Jakarta beberapa waktu yang lalu, kini tiba kembali di kota Jambi dengan selamat.
Kemudian pagi harinya, pada sekitar pukul 10.00 WIB, mereka melanjutkan Aksi Long March dalam kota, dari Kantor Sekretariat Bersama Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 1945 di Jln. Prof. Sri Soedewi Maschun Sofjan No.23, menuju bundaran depan Kantor Gubernur Jambi.
Aksi Long March penutupan ini bertujuan untuk menyampaikan terimakasih para petani kepada semua pihak yang telah turut membantu perjuangan mereka, yang kini dianggap cukup berhasil.
Nurlela, selaku warga Mekar Jaya, turut menyampaikan ucapan terimakasih tersebut kepada warga Jambi, organisasi aktivis dan partai, termasuk kepada para wartawan di depan Kantor Gubernur Jambi.
“Assalamu’alaikum wrb. Kami ucapkan selamat siang dan sejahtera kepada yang beragama lain, karena kita satu niat satu tujuan, mudah-mudahan tetap satu keselamatan. Saya ucapkan ribuan terimakasih kepada pendamping [aksi jalan Kaki Petani 1000 KM ke Jakarta], baik dari PRD, STN, LMND, SMRI yang ada di provinsi Jambi, bahwasannya [merekalah] yang telah sudi mendampingi kami, petani dua dusun dari Kunangan Jaya dan Mekar Jaya, untuk berjuang mempertahankan haknya, yaitu tanah yang telah digusur oleh tiga perusahaan yang ada di Provinsi Jambi. Dengan perjuangan masyarakat tidak sia-sia mengadakan aksi pendudukan di depang [kantor] Menteri Kehutanan selama 78 hari, dan berjalan kaki sejauh 1000 KM dari depan [kantor] Gurbernur Jambi menuju istana Negara selama 44 hari.”
Nurlela juga menyampaikan, bahwa usaha petani yang selama 42 hari jalan kaki sejak 12 Desember 2012 itu, mendapat titik terang bagi penyelesaian atas konflik lahan petani dengan tiga perusahaan besar di Jambi.
“Dengan rahmat Ilahi, dan penuh kesungguhan dalam perjuangan petani dua dusun, yang didampingi oleh PRD, STN, SRMI dan LMND—baik di provinsi Jambi maupun pusat Jakarta, sehingga pada tanggal 30 Januari kemarin mendapat titik terang, bahwasannya lahan yang [ber]konflik dengan tiga perusahaan yaitu: PT Reiki, PT Wanakasita Nusantara dan PT Agro Nusa Alam Sejahtera—Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan telah menyetujui tuntutan masyarakat dua dusun, yaitu Mekar Jaya dan Kunangan Jaya II, bahwasannya akan dikeluarkannya tiga perusahaan, lalu [tanah] akan dikelola oleh masyarakat sesuai dengan tuntuntan yaitu menjadi pola HTR [Hutan Tanaman Rakyat] Mandiri.”