awal kronologis perkara adalah . adek perempuan saya mengalami kecelakaan dengan ditabrak kendaraan bermotor dari arah belakang pada saat berkendara ke kampus ,dengan kondisi kendaraan rusak dan adek mengalami luka fisik . nah pas sampe dirumah dan stlah slse berobat dan medical check up . org yg menabrak datang ke rumah dan tidak bisa memberi ganti rugi atas kerusakan dan biaya pengobatan adik saya.. akhirnya kami minta untuk mengambil jalan tengah dengan menanggung separuh biaya kerusakan dan pengobatan . namun, org tersebut kukuh untuk tidak mau memberikan ganti rugi sebesar setengah biaya total pengobatan dan kerusakan yg adek saya dapatkan dan menantang kami untuk skalian diajukan ke pengadilan (padahal jelas2 dia yg menabrak adek saya dari belakang dan adek saya yg mngalami kerugian fisik mental dan property/ udah salah dia yg marah2 dan nantangin ,heran jg saya "dengan ancaman sodaranya adalah anggota polisi" like hell do i care about that).dan akhirnya kami menempuh jalan hukum . saat ini proses sedang masuk dalam laporan kepolisian ..

yang ingin saya tanyakan disini:
1. pasal dan uu apakah yg menguatkan posisi adik saya di pengadilan dimana kondisi adik saya sebagai korban yg menderita kerugian fisik mental dan materi.
2. bukti pengobatan dan saksi serta bukti fisik kendaraan sudah ada, UU ato pasal apakah yg bisa menguatkan hal tersebut
3. jika saat pemeriksaan kepolisian dan saat pembuatan BAP bisakah adik saya di dampingi( misal saya sebagai kakak bisakah menjadi kuasa hukum ) agar pada saat penandatanganan BAP bisa di periksa isinya dengan seksama ( karena dari yg saya dengar kadang pembuat BAP bisa dikondisikan sesuai keinginan org laen bukan menurut fakta dan bukti yg ada).


jika ada yg bisa membantu tentang peraturan2 ato UU ato pasal yg jelas dan menguatkan posisi adik saya ketika di pengadilan nanti kami mohon bantuan dari agan2

terima kasih