Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak sependapat dengan wakilnya, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), soal penerapan sistem pembatasan kendaraan melalui pelat nomor ganjil-genap.

"(ERP) Belum. Kita harus mengerti ya. Yang namanya tahapan dalam kebijakan itu pasti 3 in 1 sudah. Terus masuk ke ganjil-genap. Ganjil-genap masuk ke ERP," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/3).

Bagaimana dengan Ahok yang menilai ERP lebih efektif dan lebih dulu ketimbang ganjil-genap? Ahok mengatakan aturan ganjil-genap akan langsung diganti ke sistem ERP.

Jokowi menanggapi enteng pernyataan Ahok tersebut. "Transisinya seperti itu (ganjil-genap dulu). Memang nanti menujunya ke ERP," tukas mantan Wali Kota Surakarta itu.

Menurut dia, saat ini ganjil-genap memerlukan kalkulasi lebih dalam. Rencananya, program ini diberlakukan setelah angkutan umum (khususnya Trans-Jakarta) memadai.

"Perlu kesiapan-kesiapan busway, kesiapan tempat parkir, kesiapan tempat memantau. Kesiapan itu yang belum saya dapatkan," tuturnya.

Metrotvnews.com

yang satu bilang di tunda yang satu bilanbg dihapuskan..

Sebelum-nya soal sekolah gratis, ahok bilang dihapuskan jokowi bilang tidak dihapuskan

Makin kelihatan ngak kompak-nya

ternyata ada yang ngebet dan incar posisi DKI 1, pastas saja makin banyak suara-suara yang ingin jokowi jadi RI 1 biar DKI 1 beralih tangan