Mendengar nama Pulau Berhala, terlintas banyak hal dikepala ketika mulai mempersiapkan sebelum kesana. Di Indonesia sendiri kalau tidak salah ada dua Pulau Berhala, satu di Sumatera Utara dan satunya lagi di Selat Malaka. Sedangkan di Malaysia ada 3 nama Pulau Berhala masing-masing terletak di dekat Sandakan, sebelah utara Kalimantan, di dekat Johor, dan di Perak. Nah... yang kali ini mau saya ceritain yaitu Pulau Berhala yang berdekatan dengan Taman Nasional Berbak. Ada banyak cara untuk menuju pulau ini, bisa menggunakan alat trasportasi darat tetapi tetap harus menggunakan alat trasportasi air.



Luasnya adalah 2,5 km². Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Nama pulau Berhala ini diambil dari nama raja Jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala yang makamnya terdapat di pulau itu. Konflik klaim kepemilikan Pulau Berhala ini pun timbul antara Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Namun setelah terbit keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan Pulau Berhala sah milik Kepri pada bulan February 2013 kemarin.



Dipulau berhala ini tepatnya di sisi timur pulau terdapat pemukiman penduduk yang dihuni oleh warga riau yang jumlahnya sampai ratusan, sedangkan untuk warga jambi yang menempati pulau ini masih ada sekitar 4 - 5 kepala keluarga tepat berada di dermaga utama Pulau Berhala.



Hari itu 9 Maret 2013 kami ber 11 tiba di Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi kebetulan dapat promo dari Maskapai Garuda. berangkat jam 6 pagi dan tiba di jambi jam 7 pagi. Sebelum keberangkatan kami sudah menyiapkan beberapa hal untuk kebutuhan kami selama di Jambi. 4 hari di Jambi membuat kami banyak maunya . Pariwisata di Jambi yang lebih terfokus sama Kawasan Kerinci membuat kami kebingungan, tujuan awalnya mau keliling kota, kulineran, dan melihat suku anak dalam. namun setelah menghitung dan menimbang terpilihlah rencana ke Pulau Berhala ini.



Minimnya informasi ke pulau ini cukup membuat cemas dan penasaran. Beberapa artikel perjalanan yang sudah pernah kesana mengesankan perjalanan yang sangat jauh, susah serta mahal. Ternyata di akhir 2012 kemarin ini ada transportasi yang memudahkan untuk menuju ke Pulau Berhala ini. Tanpa cerita dulu gimana perjalanannya mending saya cerita keadaan yang sekarang saja ya... biar ga pada stress



Sesampainya di Bandara kami telah dijemput sama mobil L300 yang sudah kami pesan sebelumnya. Mobil ini biasa digunakan untuk Travel dari Jambi - Kampung Laut atau Nipah Panjang. Dua Tempat ini adalah pesisir jambi untuk menuju ke Pulau Berhala. Yang membedakan kedua tempat ini adalah:

- Nipah Panjang - Pulau Berhala
1. Travel dari Jambi 50 rb,
2. lama Perjalanan Jambi - Nipah Panjang 4 jam,
3. Transportasi Nipah Panjang ke Pulau berhala menggunakan Perahu Biasa
4. Lama Perjalanan Nipah Panjang - Pulau berhala selama 1,5 jam
5. Keuntungannya kalau sudah sewa perahu waktu bisa sesuai dgn kita.
6. Tidak perlu sewa kapal lagi untuk Hopping Island di Pulau Berhala
7. Harga Perahu berfariasi



- Kampung Laut - Pulau Berhala
1. Travel dari Jambi 30 rb,
2. Lama Perjalanan Jambi - Kampung Laut 2 jam - 2,5 jam
3. Transportasi Kampung Laut - Pulau Berhala naik Speed Boat
4. Lama Perjalanan 1,5 jam
5. Biaya per orang 105.000 sekali jalan
6. Perlu sewa kapal di pulau berhala untuk Hopping Island di pulau Berhala
7. Waktu penyebrangan dari Kampung Laut (Sabtu, Senin, Rabu) jam 12 siang
8. Waktu Penyebrangan dari Pulau Berhala (Minggu, Selasa, Kamis) jam 11 siang

dari dua opsi tadi menuju ke Pulau Berhala tadi ternyata masih ada beberapa opsi lagi salah satunya naik speedboat dari Jambi, namun harganya saya kurang tau pasti. Nah... kalau rombongan saya memilih naik dari Kampung laut.



Perjalanan menuju Kampung Laut ini menurut saya lumayan jauh namun pemandangan yang dilewati cukup menghiburlah... seperti Jembatan Batang hari yang terkenal itu, Hutan Akasia, Kebun Duku, dan pemukiman - pemukiman diatas rawa ataupun sungai. Sesampainya di Kampung laut ini pun cukup disajikan pemandangan yang jarang dilihat dikeseharianku. Rumah - rumah panggung yang khas dan beberapa aktivitas warga kampung situ.



Sebelumnya kami sudah memesan tiket penyebrangan dengan speedboat untuk rombongan kami, jaga-jaga kalau ternyata hari libur itu banyak pengunjung atau pengguna kapal penyebrangan ini yang akan menyebrang ke pulau lain seperti dabo-dabo. Setibanya di dermaga kami menunggu kapal yang sedang menaikkan barang barang penumpang, sambil menunggu penumpang lainnya yang belum datang kami sempatkan untuk bungkus nasi untuk makan siang kami di pulau. Sebenarnya tidak usah khawatir karena kita juga bisa pesan makanan di pulau Berhala.



Setelah bungkus makan siang dan menyelesaikan pembayaran speedboat kami naik ke kapal tersebut. Kapal ini mirip seperti kapal penyebrangan Batam - Bintan maupun Sanur ke Nusa Lembongan. Kapal ini cukup menampung sampai sembilan puluh delapan orang (cukup banyak), baris baris bangku, kipas angin, Toilet, Colokan , serta ada TV layar datar untuk hiburan para penumpang. Perjalanan Kampung Laut ke Pulau Berhala ini ga berasa buatku karena saya tertidur hohhohooo lagian ga ada pemandangan yang bisa dilihat juga.



Berhala... Berhala....ujar awak kapal, ok ternyata sudah satu setengah jam dan warallaa.... tibalah kami di pulau Berhala ini. Jujur ga ada yg berpengalaman pernah ke pulau ini sebelumnya, cuma modal informasi di internet dan modal nekat saja Kesan pertama melihat pulau ini ok keren... hamparan batu batu besar seperti khas pulau pulaunya di Kep. Riau, serta Bangka Belitung. Satu persatu kami keluar dari kapal, karena air sedang surut di sekitar dermaga maka kami agak sedikit manjat tangga untuk keatas dermaga.



Emmm ternyata di hari itu hanya ada dua rombongan yang sedang di pulau berhala, dan kami di sambut oleh Pak Edi yang mengelola tempat penginapan di Pulau Berhala. Pak Edi ini pernah menajdi kepala Dusun Pulau Berhala ketika pulai ini masih dimiliki oleh Jambi. Di Pulau Berhala ini ada beberapa rumah yang bisa kita inapi selama di Pulau Berhala ini. Rumah - rumah ini disediakan oleh pemerintahan Kep Riau untuk para pangunjung yang singgah ke pulau ini. Pulau Berhala memang menjadi rebutan antara Jambi dan Riau karena lokasi yang berdekatan dengan Riau. Tetapi jika di pandang dari sisi historis, pulau ini lebih condong dimiliki oleh Jambi.



Melangkah di dermaga ini perlu sedikit hati hati karena sudah bolong-bolong dan kayunya juga sdh ada yang lapuk. yap.... selamat datang di Pulau Berhala, tepat sekitar jam setengah dua kami tiba di pulau berhala. Keindahan pulau berhala dengan batu-batu besarnya sepanjang pantai membuat ga sabaran mau mengitari ada apa saja di pulau ini. Selain itu ada meriam kuno juga yang terdapat di Pulau ini. Jumlah pengunjung Pulau Berhala mencapai ribuan orang dalam sehari. Itu hanya terjadi saat Idulfitri tiba. Lebaran adalah peak season Pulau ini.



Ditunjukannya penginapan kami, rumah dengan teras ruang tengah dan dua ruang tidur serta kamar mandi. Beralaskan tikar kami selama menginap disana, cukup nyaman untuk ukuran pulau yang jarang pengunjung. Setelah beristirahat sambil makan siang kami berganti baju untuk siap siap mengelilingi pulau. Untuk Hopping island kami lakukan besok jadi hari pertama kami mengunjungi perkampungan, liat meriam, kuburan, dan menanti sunset. Bagi kamu yang biasa camping kamu bisa mendirikan tenda di pulau, asal jangan di bagian yang rendah, karena ketika air pasang, kenaikkan air akan cukup tinggi. Di Pulau berhala ini juga terdapat beberapa pendopo yang bisa kamu pakai buat tidur.



Foto Lainnya bisa dilihat di : http://Facebook.com/wuwiwa
Artikel sambungannya ada dibawah ya....

Salam @wuwiwa