kuRReiAvatar border
TS
kuRRei
Permasalahan Anak-anak tahun 90an
Assalamu alaikum,
Selamat pagi, siang, sore, malam.


Mohon di bantu rate emoticon-Rate 5 Star

Semoga tidak emoticon-Repost emoticon-Repost emoticon-Repost ,

kalau repost/salah kamar tolong di kasih tau y gan, jgn langsung emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Hammer2

Terima kasih.

Permasalahan Anak-anak tahun 90an



Setiap generasi pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Seperti juga generasi yang mengalami masa-masa mencari jati dirinya pada tahun 90an. Generasi anak tahun 90an adalah mereka yang hidup pada masa MTV Alternative Nation, internet masih langka, handphone adalah barang yang langka, pakai celana gombrong dengan sepatu yang ada lampunya adalah trend tersendiri, dan juga hal-hal lainnya yang terjadi pada medio tahun itu. Berikut ini akan bahas beberapa permasalahan anak-anak tahun 90an.

1. Laporan Khusus



Dulu sebelum maraknya stasiun TV seperti sekarang ini, RCTI adalah satu-satunya pilihan untuk menonton film terbaru luar negeri –kecuali rumahnya memasang parabola. Ada salah satu tayangan yang sangat dinanti itu adalah Layar Emas, yang menampilkan film luar negeri. Filmnya tidak terlalu baru sih, tapi tetap saja banyak yang menunggu tayangannya. Layar Emas ini mulai tayang dari jam 8 malam sampai jam 10 malam. Nah, tapi biasanya ditengah-tengah film ini itu ada tayangan relay dari TVRI: Dunia Dalam Berita. Yang paling nyebelin setelah Dunia Dalam Berita akan ada tayangan Laporan Khusus (Tayangan laporan pemerintah terhadap rakyat). Jadilah lanjutan Layar Emas ini bisa sampai larut malam.

2. Nelpon Gebetan/Pacar



Jaman dulu tuh belum ada handphone. Ada sih, tapi hanya beberapa orang saja yang memilikinya. Tidak seperti jaman sekarang yang kalau nelpon sudah pasti orang yang dituju yang bakalan ngangkat. Jaman dulu itu kalau nelpon berarti akan nelpon kerumahnya. Nah kalau nelpon kerumah ini ada kemungkinan bisa Ibu atau Bapaknya yang angkat. Dan itu adalah tantangan tersendiri sebelum akhirnya bisa ngobrol sama pacar atau gebetan.

3. Niup Kaset Game



Dulu sebelum semua game mulai memakai CD, ada sebuah era dimana game itu memakai kaset. Kasetnya itu kadang suka rusak, dan cara paling mudah untuk memperbaikinya adalah dengan cara ditiup. Oh iya, pada tahun era game Nintendo dan Sega ini, permainan game belum bisa di save. Jadi kalau mau namatin suatu permainan harus bermain terus tanpa berhenti. Untungnya tidak lama Playstasion 1 (1997/1998) mulai hadir di Indonesia.

4. Kecelakaan pas main permainan tradisonal



Generasi tahun 90an lebih banyak bermain permainan tradisional seperti: Tak Jongkok, Bentengan, Biji Karet, Lompat Karet, Gasing dan juga yang lainnya. Permainan ini bukan nyaris tanpa resiko. Untuk tak jongkok, biasanya akan menyebabkan celana sobek. Bentengan bisa bikin nabrak tembok kalau nggak jago kontrol lari. Main Biji Karet bisa bikin tangan luka kalau kena pecahannya. Lompat karet bisa bikin gigi patah atau keseleo kalau salah mendaratnya.

5. Bangun Pagi di hari Minggu Demi Film Kartun



Dulu pada era keemasan film kartun tahun 90an. Kebanyakan film kartun itu mulai dari jam 6 pagi, dan itu di hari Minggu. Hari dimana seharusnya bisa bangun lebih siang. Banyak orang yang rela bangun pada pada saat itu. Karena tidak ada siaran ulangnya di Youtube.

6. Uang jajan habis buat beli mainan



Pada tahun 90an, selain permainan video game yang mulai menjamur. Masih banyak juga yang senang bermainan dengan mobil Tamiya, yang dipopulerkan oleh sebuah mini seri kartun Dash Yankuro. Pistol-pistolan dengan peluru bulat juga sempat menjadi tren pada tahun 90an.

SUMBER " http://kvltmagz.com/permasalahan-ana...ak-tahun-90an/ "
0
8.8K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan