atimarwatiAvatar border
TS
atimarwati
PENGAMAT POLITIK : Bocoran Hasil Survey SMRC Untuk Hanura ternyata 6%  ?
JAKARTA—Pengamat hukum dan politik dari Universitas Muhammadiyah Solo, Aidul Fitriciada Azhari mempertanyakan manuver politik Akbar Faisal. Bukan hanya karena politisi itu pada hari yang sama langsung masuk Partai Nasdem setelah menyatakan diri keluar dari Partai Hanura. Dua alasan lain yang membuat Aidul meragukan kredibilitas Akbar, selain menurutnya sempat mengeluarkan pernyataan soal hasil survey SMRC , juga berkaitan dengan tanggung jawabnya terhadap konstituen yang mendudukkannya di Senayan.

Doktor hukum konstitusi itu mengingat pengalamannya menjadi pembicara bersama Akbar pada acara seminar ‘Korupsi adalah Potret Kemunduran Bangsa’, yang digelar di Hotel Sunan, Solo, 23 Januari lalu. Saat itu pada acara seminar tidak kurang dari dua kali Akbar mengulang apa yang disebutnya ‘bocoran’ hasil survey Saiful Mudjani Research Center (SMRC) .
 
“Akbar bilang, dirinya mendapatkan bocoran dari SMRC bahwa elektabilitas Partai Hanura itu enam persen, di atas survey yang pernah digelar Lembaga Survey Nasional (LSN) yang mencatatkan angka 5,4 persen,” kata Aidul dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (10/2/2013). 

‘Bocoran’ itu diulangnya pada kesempatan saat jeda di seminar yang sama. “Maksud saya, ketika kemudian angka yang dirilis SMRC adalah 1,4 persen, dan itu menjadi alasannya untuk keluar dari Hanura, timbul kesan kontradiktif,  karena ia tahu hasil sebenarnya SMRC adalah 6 %. 

Ada dua alternatif ujar Aidul, Akbar menyiarkan fakta yang cenderung manipulatif, atau memang ada ''modifikasi ” dari hasil survey yang dirilis SMRC.  kata dia.''Apalagi alasannya keluarnya dari Hanura karena hasil survey yang terus turun, ini kontradiktif dari informasi 'bocoran' yang ia sampaikan dalam seminar itu bahwa Hanura mendapatkan 6 % . Menurut Aidul, bila pada soal sederhana saja seseorang cenderung berbohong, maka bukan mustahil pada hal-hal yang lebih besar pun kebiasaan itu terbawa-bawa.
 
“Misalnya saat yang bersangkutan beralasan bahwa keluarnya dia dari Hanura tak lain untuk melakukan langkah besar, ternyata langkah besar itu hanya menyatakan diri masuk Partai Nasdem,” kata Aidul, lebih lanjut.
 
Yang lebih mengecewakan, kata Aidul, sebenarnya adalah sikap Akbar terhadap konstituen yang memilihnya pada Pemilu 2009 lalu. Dengan keluar begitu saja, tak bisa tidak ia menafikan kepercayaan konstituen yang mendudukkannya menjadi anggota DPR periode 2009-2014. “Yang elegan, tentu menunaikan amanah pemilih, baru keluar dengan alasan elektabilitas partainya kecil. Tapi itu pun tentu alasan pragmatis, bukan karena idealisme untuk melakukan langkah besar,” kata Aidul.  
 
Sebagai catatan, pada Juli 2012 lalu Akbar yang sempat aktif di Ormas Nasdem itu pernah mengancam akan keluar dari Nasdem bila ormas itu menjadi partai politik. Ancaman itu memang  dilakukannya beberapa waktu lalu. Yang mencengangkan, hanya dalam waktu beberapa bulan saja ia seolah yakin bahwa publik telah lupa rekam jejak dan tekadnya, dengan memasuki Partai Nasdem.

Sumber :http://www.beritasatu.com/nasional/96030-akbar-faisal-pernah-bilang-hasil-survey-smrc-untuk-hanura-6-.html
________________________________________

KOMENTAR : yang di Survei HANYA 400 orang, Akibatnya Terjadi KEPANIKAN LUAR BIASA di Demokrat, PKS, dan HANURA. Penggiringan Opini dari Lembaga Survei Sangat Berpengaruh kebawah. masyarakat bisa terombang Ambing.
Diubah oleh atimarwati 10-02-2013 13:31
0
2.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan