Ribuan karyawan berkumpul di depan gedung direksi sejak pukul 08.00 WIB, Kamis (7/2/2013). Secara bergantian mereka berorasi. Namun wartawan tertahan di pos satpam. Mereka dilarang masuk. Dari pos satpam, terlihat ribuan karyawan tanpa seragam berkumpul.
Melalui telepon, Ketua Umum Serikat Pekerja Dirgantara Indonesia Haribes Alinusin, aksi mogok kerja hari ini dilakukan karena karyawan sudah tak bisa sabar lagi dengan janji direksi soal tunjakan makan dan keluarga, yang telah dijanjikan pada 2008 lalu.
"Pada 2008 lalu dijanjikan ada tunjangan makan dan keluarga. Namun karena saat itu kondisi sulit, belum dibayarkan juga. Kami karyawan bersabar," ujarnya.
Namun kesabaran karyawan saat ini sudah habis. Hal itu mengingat kemajuan yang ditorehkan PT DI. Pada 2012 lalu sesuai yang dilansir media, katanya, direksi telah mendapatkan kontrak Rp 8 triliun. "Trus Desember 2012 lalu dapat dana dari PNM Rp 1,4 triliun," katanya.
Karena itu, kata Haribes, sudah tidak ada alasan lagi direksi menunda pembayaran tunjangan makan dan tunjangan keluarga. Karyawan menginginkan tunjangan makan Rp 25 ribu per hari. Sementara tunjangan istri 5 Persen dari gaji pokok dan anak 3 persen dari gaji pokok untuk tiga anak.
"Sebelum aksi ini, kami sudah melakukan pembahasan dengan direksi tapi berlangsung deadlock. Karena itu delapan hari lalu kami sudah mengirimkan surat soal aksi ini. Dan direksi setelah itu ajak mengajak bertemu dengan kami setiap hari," tuturnya.
Haribes menyatakan aksi mogok kerja ini akan dilakukan hingga 14 Februari nanti. Namun jika hari ini ada kesepakatan, maka aksi akan dihentikan.
[URL="http://bandung.detik..com/read/2013/02/07/092807/2163458/486/tuntut-tunjangan-uang-makan-ribuan-karyawan-pt-di-mogok-kerja"]detik[/URL]
Quote: