Aku mengenang kembali masa kecilku disini...
Rebung yang kulihat masih tetap, sama sekali tidak berubah, sama sekali tidak tumbuh menjadi bambu...

Ya, rebung itu bukan tanaman, melainkan memorial para pendiri desa...
Rebung itu merupakan ciri khas Desa Cikenang...

Desa Cikenang, 2029
Desa Cikenang merupakan Desa Khusus yang dibuat dalam administrasi kabupaten Ciamis. Desa Khusus Hunian atau disingkat DKH merupakan desa yg dibuat pemerintah Indonesia Lama dengan perlindungan dari dunia luar, yaitu kubah raya.

Aku masih ingat, seorang anak yg agak gila, yg kupanggil kang Surya.
Sebenarnya kita saling kenal, karena ayahku dan ayahnya adalah teman satu hobi buku-buku misteri.
Tetapi lama kelamaan aku rasa, ini takdir...

Waktu itu hari pertama ku disini, desa ini masih sepi waktu itu desa ini baru jadi.
Walaupun hari pertama, dia langsung akrab dengan aku dan kedua saudaraku.
Sewaktu kami sedang bermain di taman, entah kenapa, kami jadi membicarakan hal2 yg bersifat horor.

"eh tau gak, di desa ini ada tempat yg paling misterius loh!" Kata Surya
"tempatnya dimana?" Tanya kak Jamal
"Laboratorium Cikenang! Kesana yuk!"
"emangnya apa yg misterius kang?" Tanyaku
"Kalian lihat, patung rebung yg besar itu? Disitu tertulis nama2 orang yg meninggal"
"Meninggal kenapa Sur?" Tanya kak Jamal
"Karena tragedi di lab, lab pernah ada yg kesurupan ngelihat arwah yg meninggal!"

"eh, jangan ngibul kamu!" Kata seorang wanita yg terlihat masih muda "bukan itu cerita aslinya!" wanita itu langsung mendorong kereta bayinya dengan cepat pergi dari taman. Karena terlalu cepat, saat ada gundukan kecil, kereta bayi itu sempat terguncang dan bayinya jadi terbangun, dia pun menepuk2kan bayinya dan beralih ke menggendongnya...

suasana sempat hening...
"Sur, emangnya kamu yakin ada yg kesurupan?"
"Kalo gak percaya ayo nanti malam kita kesana, aku tunggu kalian jam 7 disini!"
"eh, kami gak boleh berkeliaran malam2..." Kata Irin
"iya bener" kataku membenarkan
"bilang aja kalian takut, padahal mah alasannya mah gampang ke ayah ama ibu, bisa diatur, bilang aja nginep di rumah Surya!"
"eh siapa bilang! kami gak takut! aku ama Irin ikut kok!" Kataku
"eh?!" kaget irin
"Nah gitu dong"

Laboratorium Cikenang sudah ditutup semenjak Cikenang diresmikan, dulu Lab tersebut adalah tempat untuk riset radioaktif, zat2 kimia berbahaya, virus, obat2an dan lainnya yg berguna demi kepentingan melindungi desa khusus ini.
Lab tersebut kabarnya sempat mengalami kecelakaan sebelum desa diresmikan, oleh karena itu umur rebung tadi lebih tua daripada desa ini sendiri.

"Gak ada satpam, robot, atau CCTV yg jagain Sur?"
"nggak, mangga... ayo masuk"
"yakin?"
"gak ada kok, pas siang aku sering datang ke sini lihat2, dan juga sebentar lagi mau diancurin labnya jadi SMA katanya, listrik disini pun udah matiin"
"pasti ada yang ngejagain lah Sur, gak mungkin tempat bahaya kayak"
"eh, kemungkinan besar enggak, satpam di Cikenang masih kurang, pastinya Pak Kades akan memakai satpam2 secara efektif!"
"auo ma

Aku pun masuk dan setelah berjalan beberapa langkah, aku baru menyadarinya...
"Eh, kita disini ngapain ya? bukannya malah bisa kesurupan kalau malam2 disini..." Kataku
"Emang iya, kenapa Ren? takut?" Kata kak Jamal
"eh, enggak.." padahal aku memang takut, begitu juga Irin, kita berjalan bersama saling menempel

kami pun terus mencari arwah itu.
saat kami berjalan menyusuri koridor...
tiba2 terdengar
rrrroooong rrrreeeeng rriiinng rrrraang (suara angklung yg berdeda2 nada)

"Itu dia! ayo buruan ikut aku!" Kata Surya
Kang Surya dan Kak Jamal berlari sangat cepat, jadi aku dan Irin pun tertinggal.
dan...

rrooong

"KYAA!!!" aku dan Irin teriak karena melihat sesosok wanita berbaju putih yg berlumuran darah. Kak Jamal dan kang Surya pun mendatangi kami, tetapi sosok tersebut menghilang...

"Ayo kita semua keluar!"
"kenapa Sur?"
"ini bunyi pertama! cepat sebelum bunyi ke empat!"

kami pun berlari ke pintu masuk kami tadi, dan...

"SUR! PINTUNYA GAK BISA DIBUKA!"
"Lah kok?"
"Kayaknya ada yg ngunci secara manual sur! lihat ada lubang kunci!"
"eh kak.. ada tulisan.."

-KALIAN AKAN MATI BUKAN KESURUPAN!-

Aku dan Irin pun menangis

"Kalian bawa hp gk? aku gak bawa, cepet minta bantuan!"
"gak ada sinyal Sur!"
"oh iya, di desa ini blum jadi pemancarnya..."
"aduh gimana nih??"

"kakak... kakak percaya gak ama setan?" Tanyaku
"kalau yg ini enggak... kayaknya aku tahu siapa setannya..."
"Setannya mungkin serius nih Mal... kayaknya aku juga tahu siapa setannya"
"Yg penting keluar dari sini dulu Sur, emangnya gak ada jalan lain Sur?"
"Makanya itu aku lagi berpikir, kamu mikir juga atuh!"
"Gelap susah jadinya...Eh, aku Sur bisa gak kalau kita...

rreeeeng
bunyi kedua...

"Ada cara lain Mal... semoga aja bisa...