Quote:
Pada suatu hari, Imam Syibli berada di kebun. Tiba-tiba terdengar suara yg memangil-mangil namanya.
Ia pun mencari orang yg memangil namanya.. Ternyata suara itu datangnya dari sebatang pohon mangga.
“Apa maumu manggil2 namaku? Tanya Imam Syibli.
Mahluk ghaib yg menyatu dgn pohon mangga itu menjawab, “jadilah orang yg memiliki sifat mulia seperti aku.”
“maksudmu?tanya Imam Syilbi yg kurang senang.
“aku, jika dilempari orang dgn batu, aku melempari orang itu dgn buahku yg lezat.”
Imam Syilbi menjawab, “oh, memang baik hatimu, tetapi mengapa nasibmu tidak baik akhirnya? Kalau engkau sudah tua, batangu akan di tebang, daun-daunmu akan di gunduli, dan dirimu akan dimangsa api sebagai kayu bakar.”
pohon mangga itu dgn sedih berkata, “itulah kesalahanku. Aku tidak seperti pohon cemara, yg bisa condong kemana aja angin bertiup.” “jadi, mana yang lebih baik, nasibmu atau nasib pohon cemara?”tanya Imam Syilbi.
“Inilah kebanggaanku. Pohon cemara dapat selamat dgn cara begitu, tetapi kalau sudah tua pohon cemara jatuh begitu saja, tanpa ada yang memanfaatkan. Bed halnya dgn aku, meskipun aku akhirnya dibakar orang, tetapi aku hancur dgn terhormat. Manusia tidak akan membakarku, kecuali untuk kepeqluanya. Jadi nasibku lebih baik daripada pohon cemara.”
Imam Syibli mengagguk2kan kepala tanda menyetujui pendapat pohon mangga. Lebih baik mati terhormat dari pada menjual harga diri dgn bersikap munafik, bersedia mengikuti arus kemana pun angin bertiup.’
Quote:
Quote:
Selamat Membaca, maaf kalo
,,
Quote:
Menerima dengan ikhlas
/
Quote:
Keep Posting