Akulahakula.Avatar border
TS
Akulahakula.
Kontras: Pemda Tidak Bisa Terapkan Larangan Duduk Ngangkang
JAKARTA - Kebijakan pelarangan duduk ngangkang bagi perempuan yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe, dinilai sangat tidak masuk akal. Karena dengan duduk seperti itu tidak menggangu Hak Asasi Manusia dan Lalu Lintas. Hal tersebut diutarakan oleh Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.

"Kan tidak mengganggu Hak Asasi Manusia, negara dalam kontek lokal (Pemkot Lhokseumawe). Tidak bisa mengatur cara masyarakat untuk naik motor selama tidak melanggar lalu lintas dan tidak membahayakan orang lain," kata Haris Azhar di Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Menurut Haris, seharusnya Pemerintah Kota dapat mencontoh negara yang tingkat penduduknya padat, namun berhasil mengelolanya menjadi lebih baik dan teratur daripada mengurusi orang nangkang.

"Lebih baik dia (Pemkot Lhokseumawe) dapat belajar dari negara yang sumpek bagaiamana memperbaiki tingkat emisi dan polusi di sana. Saya pikir larangan itu terlalu jauh. Saya pikir masih banyak kerjaan dari pada menyuruh orang tidak nangkang," sindir Haris.

Sebelumnya, setelah Pemkab Aceh Barat memberlakukan larangan perempuan memakai celana jeans, kini giliran Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh, akan memberlakukan larangan bagi perempuan duduk terbuka atau ngangkang di atas sepeda motor.

Perempuan duduk ngangkang di atas sepeda motor dinilai tidak sesuai dengan Syariat Islam dan adat istiadat setempat.

Pemkot Lhokseumawe akan menyosialisasi dulu pelarangan ini kepada masyarakat mulai pekan depan, sebelum diterapkan secara penuh.

"Pemerintah hanya meneruskan budaya dalam masyarakat yang akan hilang," kata Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Rabu 2 Januari lalu.

Pemkot belum memastikan bentuk aturan yang akan diberlakukan itu, karena akan berkonsultasi dulu dengan berbagai pihak termasuk ulama, kemudian usai pertemuan akan dipastikan bentuk aturan yang akan ditetapkan.

"Dalam beberapa minggu ke depan akan segera diimbau pada masyarakat di desa-desa," ujar Suaidi.

================

Sumber

================

Banyak bacot nih KONTRAS...terduga di dor ama densus tutup kuping tutup mata...

yang ginian muai deh congor nya berkicau...suseh emang antek kaum pluralis ama liberalis emoticon-fuck3

0
790
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan