kingjohnAvatar border
TS
kingjohn
Defisit Neraca Perdagangaan Tekan Rupiah


Sentimen negatif dari sisi eksternal masih mewarnai tekanan atas mata uang rupiah awal tahun ini. Meski sudah membaik, defisit neraca perdagangan Indonesia ikut menambah tekanan terhadap rupiah.

Pada Senin (7/1/2013), rupiah ditutup melemah di level Rp 9.667 per dollar AS dari saat dibuka di level Rp 9.660 per dollar AS. Rupiah sepanjang hari bergerak di kisaran Rp 9.655-Rp 9.700 (berdasar pengamatan data di Reuters).

Aksi ambil untung di lantai bursa IHSG kemarin, setelah sehari sebelumnya ditutup di atas level 4.400, menambah tekanan terhadap rupiah pada penutupan kemarin sore. Menurut riset BNI Treasury, Bank Indonesia (BI) terlihat aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk meredakan tekanan terhadap rupiah.

Selasa (8/1/2013) ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah. Non-delivery forward satu bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka turun di level Rp 9.833-Rp 9.843 per dollar AS. Kondisi itu diperkirakan akan memberikan tekanan bagi rupiah di pasar onshore pagi ini.

Rilis data pengangguran di AS bulan Desember yang berada di level 7,8 persen pada Jumat (4/1/2013) malam dan perhatian pelaku pasar terhadap neraca perdagangan Indonesia yang walaupun membaik tetapi masih defisit diproyeksikan akan mengeskalasi dollar AS sebagai save haven currency hari ini. Bank Indonesia pun berjaga di pasar untuk terus mengawal pergerakan rupiah.


0
525
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan