Quote:
Setelah hampir 1/2 tahun tabraknya pesawat penumpang sipil Sukhoi Superjet-100 dalam penerbangan demo di jawa barat. Akhirnya hasil investigasi tim komisi keselamatan transportasi 4 negara yakni, Indonesia, AS, Perancis dan Russia di simpulkan beberapa point pengakibat kecelakaan sebagai berikut:
ATC Soekarno-Hatta Jakarta salah mengindetifikasi penerbangan pesawat sipil Sukhoi Superjet-100 sebagai jet tempur Su-30 TNI AU.
ATC Soekarno-Hatta secara tidak sengaja mengizinkan pesawat Superjet-100 melakukan putaran pada ketinggian rendah di daerah pegunungan Salak karena dianggap sebagai jet tempur berkemampuan manuver tinggi yang sedang melakukan uji coba terbang.
ATC Soekarno-Hatta telat mengetahui hilangnya Superjet-100 dari layar radar setelah menit ke-20
ATC Soekarno-Hatta baru mengindentifikasi Superjet-100 sebagai pesawat sipil setelah pesawat hilang dari radar dan juga setelah menghubungi ATC Bandara Halim Perdana Kusuma.
Peralatan ATC Soekarno Hatta yang belum mendukung dengan sistem deteksi ketinggian minimum pesawat di sekitar pegunungan.
Awak pilot Superjet-100 yang absen mengikuti Briefing di bandara Halim Perdana Kusuma sehingga gagal mengenali jalur medan yang di lalui.
Pilot dan kopilot pesawat Superjet-100 yang mengacuhkan bahkan mematikan alat peringatan dini tubrukan dengan objek di depannya.
Perhatian pilot yang terahlihkan karena sibuk mempromosikan kemampuan pesawat kepada seorang calon pelanggan yang duduk di dalam kokpit.
Pilot melakukan lepas landas dari landasan pacu yang berbeda dengan yang telah di rencanakan sebelumnya yakni landasan pacu 06 menjadi 24 karena masalah kenyamanan.
Quote: