Zainudin Maidin, mantan Menteri Penerangan Malaysia yang juga anggota Organisasi Bangsa Melayu Bersatu (UMNO) kembali 'menyerang' Indonesia. Setelah menuduh BJ Habibie sebagai pengkhianat, Zainudin juga menyebut Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah pemimpin yang tidak menghormati kedaulatan Malaysia.

Pernyataan Zainudin tersebut membuat Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR) Surahman Hidayat, geram.

"Itu menunjukkan pribadi yang rendah, orang tidak bermartabat," kata Surahman Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (19/12).

Dalam situs pribadinya zamkata.blogspot.com., Zainudin menyebut mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terlalu jauh ikut campur urusan politik dalam Negeri Jiran itu.

Meski pernyataan itu bukan pertama kali, dan dapat menimbulkan hubungan tidak harmonis, namun Surahman berpendapat tidak perlu diselesaikan melalui jalur pemerintah antar pemerintah.

"Karena ini pendapat pribadi, boleh saja digugat. Namun jika ada pihak keluarga Gus Dur yang menuntut, jangan dibawa ke ranah antar pemerintah," lanjutnya.

Surahman menyarankan pada keluarga besar almarhum Gus Dur untuk menuntut Zainudin ke ranah hukum, jika merasa dilukai hati dan perasaannya.

Terkait kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Malaysia, Surahman menilai positif kunjungan itu. Hal itu menunjukkan keakraban dua negara tersebut.

"Semakin sering ketemu, nantinya banyak hal yang dapat diselesaikan," terangnya.