lmfalbiAvatar border
TS
lmfalbi
SI RUHUT DULU DAN SEKARANG....!!
Jakarta - Beredar rumor Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum akan ikut menyusul mantan koleganya dari PD Andi Mallarangeng sebagai tersangka dalam kasus P3SON Hambalang, Bogor.

Politisi PD Ruhut Sitompul mengatakan seharusnya yang terlebih dahulu dijadikan tersangka adalah Anas Urbaningrum bukan Andi Mallarangeng. Sebab yang sering disebut oleh terdakwa kasus wisma atlet Palembang M. Nazaruddin adalah Anas.

"Tidak ada kata-kata terlambat Anas jadi tersangka semua mesti dia (Anas) dulu baru Andi. Karena Nazar sama Anas itu bagaikan kentut dan tai. Dan mereka kan sama-sama cari dana buat kongres serta pemilu 2014," celetuk Ruhut saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Ruhut yang juga anggota komisi III DPR menegaskan bahwa Anas lah otak dibalik semua kasus Hambalang.

"Jadi kalau dia dijadikan tersangka nanti oleh aparat penegak hukum itu sudah pas lah,' tegasnya.

Dia pun berpendapat jika Anas itu benar-benar menjadi tersangka maka para pengikutnya yang ikut bermain bersama Anas pun juga akan terbawa-bawa dalam kasus ini.

"Ya kan memang Anas itu terima dari Nazar kan nanti kalau dia tersangka macam Saan Mustofa, Umar Arshal, Gede Pasek dan Ahmad Mubarok akan kena karena nerima aliran dana Hambalang," terang mantan lawyer ini.

Namun demikian Ruhut tetap percaya Anas akan jadi tersangka.

"Ya Anas harus jadi tersangka lah bos," pungkasnya.

sumber : http://www.centroone.com/news/2012/1...sus-hambalang/

laen dulu,laen sekarangemoticon-Taiemoticon-Najis (S)emoticon-Sundul Gan (S)

Dulu, Ruhut Pembela Anas Nomor Satu
JAKARTA, KOMPAS.com — Ruhut Sitompul menjadi sosok yang paling ramai dibicarakan dalam media massa selama sepekan lalu. Hal ini menyusul politisi dan juga aktor film itu didepak oleh Partai Demokrat dari kepengurusan DPP.

Dulu, Ruhut menjabat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat hingga akhirnya diganti oleh Nurul Qomar. Ruhut memang terbilang nyentrik, seorang politisi yang lain daripada yang lain.

Hal ini pula yang disadari oleh sahabat dan rekan Ruhut di Komisi III DPR, Martin Hutabarat dari Fraksi Partai Gerindra. Pencopotan Ruhut pun mengundang simpati dari Martin. Menurut Martin, sosok Ruhut yang ceplas-ceplos sebenarnya tidak terlalu cocok dengan sistem politik yang ada.

"Saya kenal Ruhut hampir 35 tahun, sejak sama-sama aktif di KNPI dulu. Dia orangnya ramah dan mudah bergaul. Dia sebenarnya lebih cocok menjadi publik figur atau tokoh utama dalam film daripada seorang politisi," ujar Martin, Selasa (18/12 /2012), di Jakarta.

Ia memaparkan, menjadi politisi di Indonesia sangat berbeda dengan politisi-politisi di Barat. Di Indonesia, apa yang dikatakan seorang politisi belum tentu itu yang dipikirkannya.

"Kalau Ruhut, apa yang diucapkannya, itulah yang di hatinya. Selalu blak-blakan kalau bicara. Kadang-kadang seperti tidak tahu tempat dan waktu," imbuh Martin.

Ia menceritakan, Ruhut pada awalnya sangat mengidolakan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai pemimpin muda yang cemerlang. Ruhut bahkan kampanye habis-habisan untuk menjadikan Anas sebagai Ketum Partai Demokrat.

"Bahkan terhadap kita pun yang bukan Demokrat, dia ngotot meyakinkan agar tidak mengkritik Anas, jangan menyebut-nyebut kekurangannya, terutama menjelang pemilihan Ketua Demokrat waktu itu," cerita Martin.

Selama ini, lanjut Martin, Ruhut adalah lingkaran satu dari Tim Pemenangan Anas dalam Pemilihan Ketum Partai Demokrat sekitar 2,5 tahun lalu. Martin pun prihatin dengan sahabatnya itu yang dicopot dari DPP Partai Demokrat lantaran berlawanan dengan Anas.

"Sebab, Anas itu adalah orang yang sangat diidolakannya dulu. Ruhut kan kita tahu kalau sudah membela seseorang yang dianggapnya panutan, bukan main beraninya. Presiden SBY juga dalam kasus Bank Century maupun kasus-kasus lainnya dibelanya tanpa kenal malu meskipun membuatnya semakin tidak disukai lawan politik SBY dari partai lain, termasuk lawan politik SBY di Partai Demokrat sendiri," kata Martin.

Ia juga melihat setiap kali SBY berbicara soal Demokrat, Ruhut menjadi orang paling depan yang membela. Meskipun kadang-kadang dianggap orang caranya tidak selalu pas.

"Di Komisi III, Ruhut adalah salah seorang dari sedikit anggota DPR yang membela KPK. Dia selalu berusaha ikut memperjuangkan pemberantasan korupsi di rapat-rapat Komisi III, meskipun harus berbeda dengan teman-temannya," imbuh Martin.

Ia menuturkan, banyak orang mengharapkan SBY akan membela Ruhut melihat bagaimana kegigihan dan kefanatikan Ruhut selama ini dalam membela SBY. Dia pun tidak pernah marah atau ambil pusing kalau dicap orang sebagai "herder"-nya SBY.

"Terlepas dari kasusnya di internal Partai Demokrat, saya berharap Ruhut dapat belajar dari kejadian ini. Ruhut perlu menjadikannya pembelajaran. Ruhut perlu mengevaluasi diri, apakah menjadi politisi itu adalah sesuai dengan bakat dan panggilannya?" kata Martin lagi.

sumber >http://nasional.kompas.com/read/2012/12/18/11101881/Dulu.Ruhut.Pembela.Anas.Nomor.Satu

simukaemoticon-Najis
0
7K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan