Mohon maaf jika judul di atas agak kasar dan tidak enak dilihat mata yang membaca dan didengar kuping yang mendengar. Sebagai pria saya ikut sebal, kesal, mual melihat perilaku Andhika eks Kangen Band yang bebal dan saat ini di tahan di polrestabes Lampung karena melanggar UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena membawa lari anak gadis berusia 16 tahun.

Televisi pun memberitakan secara terus menerus Andhika yang ganteng ini, baik berita tentang penangkapan dan penahanan yang terbaru, ataupun info tentang sejarah kelam Andhika yang pernah dipenjara sebelumnya akibat kasus pemukulan dan narkoba, yang menikah beberapa kali dan suka memukuli istrinya, yang berganti-ganti wanita walaupun sudah mempunyai istri, sampai kepada keluarnya Andhika dari Kangen band karena Andhika tidak menghormati kontrak yang telahg disepakati oleh label yang menaungi mereka.

Kesal, sebal dan mual saya menyaksikan Andhika yang bebal. Koq ada yah pria seperti itu, tidak menghargai wanita, tidak mensyukuri anugerah yang Allah berikan. Saya masih teringat awal mula Kangen Band meramaikan blantika musik indonesia, mereka terdongkrak namanya setelah menjadi bintang tamu di acara Kick Andy dengan pembawa acara Andy F Noya.

Andi F Noya pintar mengeksplorasi latar belakang personil Kangen band yang bersala dari anak jalanan, ada yang pengamen, tukang semir sepatu, tukang es cendol, kuli bangunan dan pekerjaan-pekerjaan serabutan lainnya. Masyarakat pun simpati termasuk saya, dan album kangen band segera mendapat sambutan yang baik dan laris di pasaran.

Kemarinya, personil Kangen Band tak bisa menjaga berkah tersebut. Andhika, vokalis kangen band dan Izzy keybordis Kangen Band tersandung masalah narkoba dan ditangkap BNN di basecampnya di daerah Jakarta timur dengan barang bukti lintingan ganja dan pohon ganja yang ditanam di pot tanaman.

Sekarang saya sudah tidak simpati lagi terhadap Andhika kangen band, masyarakat mungkin juga berpikiran yang sama. Sudah tidak ganteng, bertingkah pula, tidak bersyukur atas karunia Allah yang melimpah.