TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Siapakah penumpang idaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para pramugari?

Survei dari situs pencarian perjalanan terkemuka, Skyscanner, terhadap lebih dari 700 awak kabin di 85 negara telah menyebutkan kriteria penumpang pesawat idaman, dan hasilnya sungguh mengejutkan.

Penumpang idaman menurut para awak kabin adalah laki-laki usia 30 tahunan - yang melakukan perjalanan seorang diri untuk berlibur dan bukan untuk tujuan bisnis. Penumpang yang sempurna pilihan awak kabin bukanlah selebriti atau mereka yang duduk di kelas premium tetapi justru penumpang kelas ekonomi yang lebih menarik.

Seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang glamor dan paling diminati, awak kabin pesawat berada di posisi yang unik untuk bertemu dan menyapa orang-orang dari segala penjuru dunia. Namun, dengan hampir 3 juta orang bepergian dengan pesawat udara setiap harinya, awak kabin pesawat harus menghadapi banyak kebiasaan dan permintaan-permintaan yang, kadang bisa dimaklumi, namun tak jarang mengesalkan.

Menurut survei, yang paling tidak menyenangkan bagi lebih dari seperempat awak kabin (26%) adalah ketika penumpang menjentikkan jari untuk memanggil mereka. Kebiasaan menganggu di atas ketinggian 30,000 kaki lainnya antara lain penumpang yang berebut keluar sebelum tanda sabuk pengaman dimatikan (13%), penumpang yang memaksakan tas yang terlalu banyak di dalam kabin pesawat (11%).

Satu dari 10 awak kabin paling kesal dengan penumpang yang berjalan-jalan sementara demonstrasi keselamatan penerbangan sedang diperagakan. Ini menunjukkan orang yang sering bepergian dengan pesawat tidak peduli, walaupun awak kabin sudah berulangkali meminta mereka untuk memperhatikan peragaaan tersebut.

Terakhir, penumpang yang menaruh sampah di kantong kursi duduk (7 persen) melengkapi daftar kebiasaan buruk penumpang pesawat.

Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner untuk Indonesia Ira Noviani, Rabu (14/11/2012) mengatakan, survei internasional yang melibatkan awak kabin ini baru pertamakali dilakukan secara internasional.

"Sebelumnya kita berpikir permintaan non-stop akan menduduki peringkat teratas dari survei kebiasaan penumpang yang paling tidak disukai, nyatanya awak kabin lebih memilih berurusan permintaan-permintaan penumpang ketimbang berurusan dengan penumpang yang tidak bisa menunggu untuk meninggalkan kursi mereka, sehingga menimbulkan sedikit kekacauan," katanya.