Jakarta - Pihak Diego Michiels menyebut adanya kejanggalan dalam kasus pemukulan Meff Paripurna yang membuat pemain naturalisasi itu harus mendekam di penjara. Menurut kuasa hukum Diego, Elsa Syarief, kasus ini berbau rekayasa.

"Masalahnya kita punya bukti kuat yang mana yang bersangkutan membuktikan ada rekayasa supaya Diego tidak ikut timnas. Karena terbukti dari twitter Meff, dirinya sudah mengancam diego pada tanggal 7 November, padahal kejadian pemukulan tanggal 9 November," Kata Elsa Syarief dalam siaran persnya, Minggu (18/11/2012)

Elsa mengatakan, ada akun twitter @meffly yang dia yakini dimiliki oleh Meff, berkicau dengan kata-kata intimidatif terhadap Diego. Namun ketika detikcom mengeceknya, sudah tidak ada lagi kicauan bernada intimidatif dalam akun @meffly itu. Nama dalam profil akun @meffly itu memang tertulis nama Mef Paripurna sebagai pemiliknya.

“Kalau dibaca dari tweett-nya, sepertinya sudah ada konspirasi antara Mef dengan orang-orang terkait untuk sengaja menjebak Diego. Ini kan aneh sekali, bagaimana dia bisa tahu kalau Diego akan masuk penjara nanti?” ujar Elsa.

Sementara itu, Pengacara Mef Paripurna, Putri Deyesi Rizki menanggapi tuduhan tersebut dengan santai. Baginya jika kuasa hukum Diego memiliki bukti yang kuat silahkan dibuktikan.

"Silahkan buktikan saja. Kalau buktinya soal twitter kan ada pakar IT dan UU IT jadi kita sih positif aja. Serahkan aja ke pihak kepolisian," kata Putri saat berbincang dengan detikcom.

Putri menambahkan sebenarnya pihaknya tidak mau ribut-ribut dengan pihak manapun soal kasus ini. Namun, dirinya menilai pihak lawanlah yang selalu memancing-mancing dan membuat persoalan ini semakin keruh.

"Kita enjoy dan santai. saya sudah bilang ke pengacara Diego untuk jangan dipancing-pancing. Karena apa sih yang nggak bisa diselesaikan di negara kita ini. Jadi jangan selalu dikeruhkan," ujarnya.

[url]http://news.detik..com/read/2012/11/18/102322/2093473/10/pihak-diego-sebut-ada-kejanggalan-dalam-kasus-pemukulan-mef-paripurna[/url]