BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Seminggu belakangan ini, pelanggan listrik di Balikpapan Barat dan Selatan mengeluh soal pemadaman. Apalagi jika pemadaman dilakukan pada malam hari.

"Kalau bisa, pemadamananya dilakukan pagi atau siang, karena kalau malam hari di bulan ramadhan ini, aktifitas tinggi dan mau tidak mau kami menggunakan lilin dan atau lampu lain dari api. Dan hal tersebut juga rawan memnyebabkan musibah baru," kata Sammy, warga Balikpapan Selatan.

Ia mengaku kalau dalam seminggu ia sudah tiga kali mendapat giliran mati lampu.

Warga Balikpapan Barat juga sering mengalami pemadaman. Hal ini mereka anggap biasa saja, karena mati lampu memang kerap terjadi didaerah ini. "Jangankan ramdahan, tidak ramadhan aja kami sering mendapat giliran mati lampu," kata Rully, warga Balikpapn Barat.

Namun didaerah Balikpapan Barat, selama ramadhan pemadaman ini sering terjadi di siang hari, walau jangka waktu pemadamannya tidak lama.

Kepala Cabang PLN Balikpapan Ismail Deu, ketika dikonfirmasi menjelaskan, pemadaman terjadi karena adanya pemeliharaan.

"Ada kondisi emergensi yang harus segera mendapat penanganan di daerah tersebut. Mohon maaf pada pelanggan, karena adanya gangguan pemadaman belakangan ini. Hal ini tidak lepas adanya pemeliharaan yang sifatnya darurat, dan bisa terjadi dimana saja," katanya diruangan kantor PLN cabang Balikpapan, Kamis (2/8/2012).

Kebanyakan pemadaman darurat ini, akibat adanya alat-alat PLN yang harus segera diperbaiki. Sehingga mengharuskan untuk pemadaman di daerah itu. Menurut Ismail, pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk penggunaan listrik yang merata, dan diterima baik. Walau adanya kejadian yang diluar dari kemampuan kami, kami akan tetap berusaha yang terbaik.

Selain adanya pemeliharan, ada pula pemadaman bergilir yang dilaksanakan setiap hari sabtu selama Ramadhan, untuk daerah Balikpapan. Hal ini tidak lepas dari pemeliharaan rutin alat-alat PLN, yang sedang kami rawat. "Pemeliharaan ini akan menganggu aktifitas masyarakat, didaerah setempat, namun tidak akan berlangsung lama," tambah Ismail Deu.

SUMBER: