ir2brothersAvatar border
TS
ir2brothers
Diego Michels, Pelaku atau Korban Kriminalisasi?
Diego Michels, pemain timnas Indonesia diberitakan terlibat keributan di klab Domain yang berada di bilangan Senayan, kamis (08/11) dini hari tadi. Akibat keributan tersebut, seorang pengunjung dikabarkan terluka parah karena dipukul oleh Diego. Korban yang berinisial MP (21) terluka mata kanan dan kiri, dagu, hidung, serta dahinya. MP adalah warga Tanah Sereal, Bogir, dan berprofesi sebagai mahasiswa. Setelah kejadian pemukulan tersebut, MP kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tanah Abang. “Memang korban atas nama MP datang ke SPK Polsek Tanah Abang melaporkan terjadi pemukulan oleh DM. Dia mengaku luka memar akibat kejadian tersebut,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis 8 November 2012.

Terlibatnya Diego dalam aksi keributan, yang berujung pada kasus pemukulan ini sangat disayangkan banyak pihak. Terlebih adanya fakta bahwa saat ini timnas Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan. Sebagai pemain timnas yang ikut TC, Diego seharusnya tidak diperkenankan keluar malam, terkecuali dia memang sudah meminta izin pada pelatih atau manajer tim. Sedikit pembelaan datang dari manajer timnas Habil Marati, “Diego datang karena diundang temannya yang berulang tahun di Senayan City,” kata Habil Marati saat dihubungi okezone, Kamis (8/11/2012).

Di lain pihak, PSSI masih menunggu laporan resmi dari pihak kepolisian atas kasus tersebut. “Saya harus tahu bagaimana akar permasalahannya. Sekarang, kami masih menunggu laporan resmi dari pihak kepolisian untuk masalah itu,” ujar penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis. Menurut Limbong, yang juga merupakan Ketua Komite Disiplin PSSI, jika ditemukan duduk permasalahan kasus tersebut, pihaknya akan segera memutuskan solusinya.

Namun, benarkah Diego terlibat aksi keributan tersebut? Ada sebuah bukti otentik dan kesaksian seseorang yang menyatakan Diego sesungguhnya tidak terlibat dalam keributan di klub Domain.

Pukul 01:47 WIB, seorang saksi melihat Aga Bakrie (anak NDB) tiba di TKP bersama beberapa pengawal. Kesaksian ini bisa dibuktikan lewat rekaman cctv.
Spoiler for foto rekaman cctv yang memperlihatkan kedatangan Aga Bakrie beserta pengawalnya:

Aga Bakrie kemudian mengambil tempat duduk hanya berjarak satu meja dari meja Diego.

Mengenai kronologis kejadian, seorang saksi menyatakan, “Saya duduk tak jauh dari meja Diego dan kawan-kawannya itu. Waktu keributan itu terjadi, saya tahu dia sudah mabuk. Saya lihat sih korbannya masih muda, dia sempat lari keluar, tapi dikejar Diego dan kawan-kawannya sampai ke parkir B2, lalu digebukin,” tutur seorang saksi yang tidak mau namanya disebutkan, kepada detiksport.

Namun, penuturan ini ternyata tidak sesuai dengan sebuah foto dari rekaman cctv di TKP.
Spoiler for foto rekaman cctv pada di klab Domain, 03:20 WIB (@ Riza Fadhli):

Foto diatas menunjukkan pukul 03:20 WIB. Keributan terjadi sampai keluar. Terlihat Diego (baju putih, celana merah) menjauh dari kerumunan, dengan kondisi baju yang masih rapi. Foto ini memperlihatkan sangat jelas ketika keributan masih terjadi, Diego berusaha keluar dari klab. Sangat berbeda dengan apa yang disebutkan oleh saksi seperti yang dilansir detiksport. Perhatikan sekali lagi pernyataan saksi tersebut. Dia duduk tak jauh dari meja Diego, dan menyatakan melihat korban lari dan dikejar Diego sampai ke parkir B2 dan dipukuli ramai-ramai. Apakah saksi tersebut ikut keluar juga untuk melihat aksi pengejaran Diego? Karena sangat aneh jika seseorang duduk di meja, tapi tahu dengan detil korban lari dan dikejar sampai dimana.

Dan keheranan semakin memuncak, tatkala aksi pemukulan ini kemudian diberitakan secara massive oleh salah satu kelompok media.

Kita semua tahu, Diego sempat bermasalah dengan mantan klubnya, Pelita Jaya. Dan kita tahu pula Pelita Jaya itu milik siapa (adakah hubungannya dengan kehadiran Aga Bakrie dan pengawalnya di TKP?). Bahkan, ketika memutus kontrak dengan Pelita Jaya dan memilih membela timnas Indonesia, Diego diisukan sempat diintimidasi secara fisik oleh beberapa orang suruhan, namun akhirnya selamat setelah beberapa anggota TNI datang mengamankannya.

Kasus ini memang masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian. Namun, alangkah baiknya jika polisi tidak hanya mengandalkan kesaksian orang per orang, namun harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang seimbang. Sampai disini, asas praduga tak bersalah harus dijunjung tinggi.

SUMBER
Diubah oleh ir2brothers 09-11-2012 05:40
0
2.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan