INCUBATORAvatar border
TS
INCUBATOR
Gus Dur dianggap bisa meramal masa depan (1000 hari wafatnya)
Peringati 1.000 hari Wafatnya Gus Dur, Pemuda 5 Agama Doa Bersama




Bertepatan dengan peringatan 1.000 hari wafatnya Presiden ke IV RI, KH Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur, para pemuda dari lima agama yang tergabung dalam Forum Lintas Iman (FLI) Kabupaten Gunung Kidul, DIY, malam ini menggelar doa wisata di Desa Wisata Kampung Nusantara Padukuhan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul.

Ketua FLI Kabupaten Gunung Kidul, Aminudin Aziz, mengatakan acara di Panggung Keberagaman ini dimulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri 500 pemuda yang berasal dari lima agama.

"Selain doa tahlilan, akan dilanjutkan dengan penyalaan 500 obor oleh pemuda dan diarak menuju panggung melewati Sungai Oya," katanya, Kamis, 27 September 2012

Menurut Aminudin, rangkaian kegiatan mulai dari orasi budaya oleh pendeta, biksu dan pastur. Atraksi seni budaya juga turut memeriahkan 1000 hari presiden ke empat Indonesia ini.

"Sosok Gus Dur adalah tokoh pluralisme. Acara yang kita gelar juga mengedepankan pluralisme," jelasnya

Koordinator acara, pendeta Yogantoro Prasetyawan, menambahkan bahwa kegiatan doa bersama 1.000 hari tokoh Nadlatul Ulama (NU) ini sekaligus pertemuan pemuda lintas agama.

"Peringatan 1000 hari Gus Dur ini juga kita manfaatkan untuk pertemuan pemuda lintas agama," jelasnya

Tokoh Bersama

Menurutnya, sosok Gus Dur tidak saja dimiliki oleh umat Nadlatul Ulama melainkan milik umat agama dan kepercayaan lain.

"Gus Dur salah satu tokoh nasional yang gigih memperjuangkan keberagaman dan sikap pluralisme di Indonesia oleh sebab itu wajib bagi pemuda di Indonesia pada umumnya dan Gunung Kidul pada khususnya, turut melestarikan pemikiran beliau untuk tetap hidup berdampingan di tengah perbedaan," paparnya

Lebih lanjut pendeta Wawan mengatakan acara yang digelar di Desa Wisata Jelok ini terbuka untuk umum, sehingga diharapkan masyarakat ikut dalam acara tersebut

"Saat ini warga dan masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini,"pungkasnya.

---------



Kyai-kyai Nahdlatul Ulamasaat ini tidak ada yang mengikuti jejak almarhum Gus Dur. Pasalnya, sosok Gus Dur selain memiliki perspektif agama juga sangat kuat dalam perspektif kebudayaanya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ummah, Kota Gede, Yogyakarta KH Abdullah Muhaimin yang merupakan rekan dekat dan teman spiritual mendiang KH Abdurrahman Wahid usai acara peringatan 1000 Hari Meninggalnya Gus Dur yang digelar di Halaman Kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta Kamis(27/9).

"Seperti saya katakan tadi kyai-kyai NU yang berkembang hanya perspektif keagamaan. Strategi budaya hampir tidak ada yang memiliki," ungkapnya.

Sosok Gus Dur dalam hal spiritual menurutnya ada satu keterkaitan almarhum Gus Dur dengan sosok Mbah Liem. Mbah Liem adalah sosok kyai besar yang nyentrik. Sifat dan ideologi nasionalismenya sangat kuat dan teruji.

"Gus Dur ada benang merah spiritual dan langkah-langkah hampir sama dengan Mbah Liem. Satu ketika Mbah Liem gerah, tiba-tiba beliau ingat hari itu hari kemerdekaan, langsung bangun upacara 17-an. Nasionalisme Mbah liem lebih dari 100 persen. Demikian Gus Dur juga mengaktualisasikan nasionalime lewat gerakan populis kebudayaan dan cerdik," tegasnya.

Dalam ilmu islam kejawen, Gus Dur itu adalah sosok yang mengetahui sesuatu sebelum terjadi. Orang jawa mengatakan 'winarah'. Sering disebut dalam istilah barat yaitu sosok yang 'beyond fenomenon'.

"Gus Dur itu nek wong jowo yah dia itu bisa membaca "beyond fenomenon" artinya waskito (tahu sebelum masanya terjadi). Gus Dur bisa menangkap yang akan terjadi seperti itu," ungkapnya.

Selain beyond fenomenon, menyitir sebutan ulama NU KH Mukti Ali, Gus Dur itu diibaratkan sebagai sosok 'Prematur 50 Tahun'. Gus Dur bisa menangkap fenomena dan gambaran yang akan terjadi sebelum datang masanya sehingga dia dengan sekuat tenaga bias menciptakan upaya dan langkah apa yang harus diperjuangkanya supaya bisa mengantisipasi bahaya maupun kejadian itu.

"Seperti kata Kyai Mukti Ali, Gus Dur itu ibaratnya prematur 50 tahun. Di situlah Gus Dur sudah bisa menangkap fenomena bangsa itu. Saat ketika menangkap itu dia harus harus berbuat dan melakukan serta menyelamatkan dengan cara bagaimana langsung dia perjuangkan. Banyak yang saya tidak bisa katakan dan masih menjadi rahasia," tuturnya.

KH Abdullah Muhaimin menolak jika dikatakan Gus Dur dalam memperoleh kemampuan menerawang masa depan itu melalui sosok makhluk gaib yang bernama jin.

"Nggak-nggak-nggaak-nggak!" ungkap KH Abdullah MUhaimin saat ditanya apakah Gus Dur punya jin atau pengikut seperti yang diungkapkan masyarakat awam sehingga bisa menangkap fenomena sebelum terjadi.

"Saya masih punya tinggalan yang sampai kini belum terungkap. Tinggalan itu belum terungkap dan saya belum berani ngomong. Bentuknya? Barang, pusaka. Yah saya merasa mendapatkan semacam kekuatan yang akhirnya saya menjadi seperti ini. Karena kebetulan saya dekat dengan beliau semasa hidupnya dan saya dekat dengan semua keluarga dan kenal baik dengan semua keluarganya," jelasnya.

Sepeninggal Gus Dur KH Abdullah Muhaimin mengaku mendapatkan isyarat terkait fenomena global di Indonesia. Namun, KH Abdullah Muhaimin menolak menjelaskan fenomena apakah yang terjadi di Indonesia secara global nanti.

"Isyarat yang sampai sekarang belum terungkap saya dikasih sesuatu yang sampai saat ini belum terungkap. Le ku mikir koyok Nabi Qidir ro Nabi Musa. Sesuatu itu berupa persoalan global dan macam-macam terkait kebangsaan dan donyo dan tidak bisa dibuka. Dan itu saat sekarang masih rahasia," pungkas KH Abdullah Muhaimin mengakiri pernyataanya

Komentar : Kalau menurut Mantan Menteri agama KH. Tolhah Hasan, gus dur itu Visi dan misi untuk 5 sampai 10 tahun kedepan (jangka panjang)..

Sumber : Link, LINK 2
0
10.9K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan