arifhidayatAvatar border
TS
arifhidayat
Rudy: Harus Ada Pembenahan Total Dikebijakan Pertaksian
Rudy: Harus Ada Pembenahan Total Dikebijakan Pertaksian

Jakarta, Suara.Asia.- Maraknya perampokan di taksi akhir-akhir ini merupakan efek dari kebijakan Pemerintah yang belum terlalu serius mengedepankan kenyamanan dan keamanan pengguna taksi. Padahal dengan kebijakan yang tepat, kejadian perampokan yang mengorbankan pengguna taksi dapat diminimalisir.

Demikian pandangan pengamat transportasi dan mantan ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Rudy Thehamihardja, Minggu (23/9) saat dimintai tanggapannya terkait dengan perampokan yang diduga melibatkan supir taksi putih di Bumi Serpon Damai (BSD), Sabtu 18 Agustus 2012 lalu yang menimpa dua remaja Nathania (16) dan Regina (16).

Menurutnya kasus-kasus seperti ini perlu pembenahan total sehingga operator taksi bisa mengontrol secara ketat para supirnya dilapangan.

Pembenahan tersebut mulai dari pemberian sertifikat keahlian mengemudikan kendaraan umum (SIM Umum) dipihak ke Kepolisian, pemberian izin kemampuan usaha taksi (Izin Taksi) di Dinas Perhubungan (Dishub) hingga standar minimum yang harus diterapkan oleh operator taksi.

Untuk mendorong profesionalitas para supir taksi, Rudy menyodorkan konsep adanya asuransi kinerja profesi, “perlu dipersiapakan untuk dilaksanakan sampai dengan asuransi kinerja profesi,” jelasnya.

Rudy juga memberikan tips bagi pengguna taksi, “lock door-nya dari dalam, jangan lengah, kalau sopir membuka otomatis lock dari depan tekan locknya kembali, pakai taksi yang memiliki standard tinggi, jangan perusahaan asalan,” tutupnya.

Seperti diketahui perampokan taksi yang diduga melibatkan supir taksi putih ini telah dilaporkan oleh dua korban pada 25 Agustus 2012 lalu. Namun hingga saat ini Polda Metrojaya belum bisa mengungkapkan pelaku perampokan yang disinyalir berjumlah 4 orang tersebut.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (18/8) lalu tersebut menimpa dua remaja Nathania (16) dan Regina (16), yang saat itu baru selesai nonton di BSD Junction. Keduanya menyetop taksi berwarna putih yang kebetulan mangkal di depan mall tersebut.

Taksi baru berjalan sekitar tiga kilometer, muncul tiga lelaki membuka pintu depan dan belakang. Tiga lelaki yang diduga berkomplot dengan sopir taksi tersebut kemudian menguras harta benda milik korban berupa handphone Blackberry, iphone, HTC, ipod, anting emas seberat lima gram dan kunci berikut STNK mobil Honda Jazz.

Selain menguras harta benda milik korban, leher keduanya juga sempat dipiting sebelum dipaksa menyerahkan tas mereka.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto bahwa pemeriksaan telah dilakukan terhadap saksi korban, orang tua dan teman korban.”Dari keterangan saksi, telah diketahui ciri-ciri salah satu pelaku dan masih dalam pengejaran,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Bahkan Rikwanto pernah berjanji bahwa pihaknya akan membuat sketsa wajah para pelaku perampokan di taksi di daerah Serpong. “Kami masih menyelidiki kasus ini dan berencana akan membuat sketsa wajah dari para pelaku. Karena saat ini korban masih syok dan tidak tahu taksi apa yang dinaiki dan berapa nomor polisinya,” ujar Rikwanto sehari setelah korban melapor.(Rialdo Rezeky)

http://suara.asia/rudy-harus-ada-pem...an-pertaksian/

0
885
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan