Original Posted By kabamania►agan2,sebenarnya sebutan rumah makan padang itu tidak tepat, yang tepatnya adalah rumah makan minang. mereka berasal dari etnis minangkabau.
tapi jika disebut minang kedengarannya aneh dan tidak ngetop.
umumnya orang yang membuka rumah makan itu berasal dari bukittinggi, pariaman dan solok.
jarang mereka yang benar2 berasal dari kota padang, gan.
kota padang itu dibikin oleh belanda menjadi ibukota, sebelum itu daerah pagaruyung (batusangkar), pariaman, pesisir selatan(bandar sepuluh) adalah daerah2 penting.
akses ke daerah malaysia melalui sungai lewat riau.
akses laut melalui pelabuhan tiku dan sunua di pariaman, sampai ke arah pesisir selatan. akses laut ini akan menghubungkan minangakabau ke aceh, atau ke pelabuhan muko2, inderapurasunda kelapa, gresik, tuban, sampai ke makasar sana. dari sini pula lah silang budaya minangkabau dengan orang bugis, lewat sarung bugisnya. kami menyebutnya sebagai "bugih lamo" (kain bugis lama), kain yang harga minta ampun mahal, hasil panen satu petak sawah!
namun ketika belanda berkuasa, akses2 penting itu dihancurkan dan dipusatkan di kota padang. kota padang dibuat untuk menghancurkan kota2 pelabuhan dari air bangis (pasaman), tiku, sampai bandar sepuluh (pesisir selatan).
pada jaman belanda kalau orang mau ke pulau jawa dll, mereka naik kapal dari teluk bayur (dulu disebut emmahaven) di kota padang.
itu lah awalnya kenapa orang minang disebut dengan orang padang, karena mereka berangkat dari pelabuhan di kota padang.
kalau orang malaysia menyebut orang minang ini berasal dari pagaruyung. Sebelum belanda berkuasa, pusat ibukota di pagaruyung. sampai sekarangpun di dalam sejarah malaysia sering disebut utusan dari paguryung (bukan dari padang).
orang padang (versi pulau jawa setelah pendudukan belanda) --> etnis minangkabau
orang pagaruyung (versi malaysia, sebelum pendudukan belanda --> etnis minangkabau juga.
jika kita mau memperhatikan lebih saksama akan dikenali dua jenis style rumah makan. rumah makan milik orang pariaman lebih kuat bumbunya dibandingkan dengan rumah makan dari daerah pegunungan (bukittinggi, solok, payakumbuh, tanah datar (batu sangkar)).
bumbu yang saya maksud adalah kapulaga, merica, pala, dan jintan.
sekarang pagaruyung itu tidak lebih dari sebuah kampung kecil di dekat batusangkar (lagi2 batusangkar ini dibikin belanda untuk mendesak pagaruyung). di sana dulu berkumpul berbagai suku bangsa dan etnis, sepertinya etnis india memiliki pengaruh besar terhadap masakah minangkabau. namun tentu saja masakan minangkabau bukanlah masakan india. Di pariaman aroma rempahnya menjadi lebih kental, kita bisa maklumi karena pariaman (tepatnya tiku dan sunua) adalah daerah yang ramai pada abad 18-19 karena urusan bisnis dan juga suku India masih bertahan di sana setelah mereka menyingkir dari pagaruyung. Campuran gaya india dan minangkabau tidak terelakkan soal makanan sampai gelar2 adat.
kemiripan penggunaan bumbu juga ditemukan di thailand selatan, mereka di sana menggunakan daun ruku-ruku,
Ocinum sp (sejenis kemangi) untuk memasak ikan. uniknya masyarakat malaysia bukan turunan minangkabau tidak menggunakan ruku-ruku.
penggunaan daun kunyit (
Curcuma domestica) adalah salah satu ciri khas masakan etnis minangkabau. kalau jahe atau halia (Zingiber officinalis), lengkuas (laos, Kaempferia galanga), hampir digunakan oleh semua etnis di indonesia.
cabe merah (Capsicum annuum) berasal dari amerika selatan , dibawa ke india oleh bangsa portugis terus ke indonesia. dahulunya orang memakai lada atau merica untuk sumber pedas. sayang sekali tidak banyak orang padang (eh minang) tahu kisah cabe yang mereka sukai itu. Cabe yang terkenal pedas di masa dulu berasal dari kerinci (Prop Jambi) yang terkenal dengan sebutan "lado kurinci".
tembakau pada acara makan sirih juga diperkenalkan belakangan, setelah bangsa eropa pergi ke asia (india terus ke malaka dan dari malaka masuk ke minangkabau). tradisi makan sirih ini meliputi kawasan asia tenggara sampai india, entah siapa yang awal menemukan tidak diketahui.
ahh kepanjangan ane mendongeng di sini, gan... maaf bahasa ane berantakan, terserah ngantuk siang ni.. ane stop dulu, jangan kasih ane bata, gan...