Semula saya sempat bingung dengan julukan Pecel Baywatch yang disandang oleh pecel Mbah Warno. Terlintaslah imajinasi nakal tentang sosok penjual pecel yang mengenakan bikini seperti Mbak Pamela Anderson atau setidaknya warung ini berada di pinggir pantai. Ternyata salah semua.

Warung Mbah Warno terletak di daerah Kasongan, tepatnya berada di jalan menuju Gunung Sempu. Warung yang sudah berdiri sejak 35 tahun lalu ini sangat sederhana. Papan nama warung pecel Mbah Warno ini hanya berukuran 30 x 20 cm2 yang pasti terlewat jika tak benar-benar memerhatikannya. Interior warung diisi oleh perabot yang fungsional dan apa adanya. Hanya terdapat beberapa meja dan kursi kayu serta satu dipan bambu. Di belakang meja tempat meletakkan dagangannya, terdapat dapur berisikan beberapa anglo yang selalu mengepulkan asap. Sebuah posisi yang tak disengaja sebenarnya, sebab dapur dalam konsep Jawa biasanya terletak di bagian belakang. Mbah Warno meletakkan dapur di bagian depan warung pasca gempa Mei 2006 yang meruntuhkan bangunan rumahnya. Mbah Warno menjajakan menu utama pecel dengan beragam lauk pengiringnya. Mulai dari lele dan belut goreng kering, tahu bacem, mangut belut (belut dengan santan yang dibumbui cabai), hingga bakmi goreng.



Banyak daerah di Jawa memiliki pecel dengan ciri khasnya masing-masing, misalnya Pecel Madiun, Pecel Blitar, Pecel Madura, Pecel Slawi dan lain-lain. Namun setidaknya, seorang sejahrawan Belanda bernama H. J Graaf pernah mengungkapkan bahwa ketika Ki Ageng Pamanahan melaksanakan titah Sultan Hadiwijaya untuk hijrah ke hutan yang disebut Alas Mentaok (sekarang Kotagede), rombongan beliau disambut masyarakat di pinggir Sungai Opak dan dijamu dengan berbagai jenis maskaan, termasuk pecel.

Kembali ke menu hidangan Pecel Baywatch, terdapat empat jenis sayuran dalam hidangan berlumur bumbu kacang ini yaitu daun bayam daun pepaya, kembang turi (Sesbania Grandiflora), dan kecambah/taoge. Rasa manis dari bumbu kacang yang menggelitik lidah dibarengi dengan mengunyah kembang turi yang agak getir membuat rasa manis terpadu sehingga menghasilkan kelezatan tersendiri.

Pecel dengan kembang turi merupakan ciri khas pecel "ndeso”. Jaman sekarang sudah sulit menemukan penjual pecel seperti ini. Konon kembang turi memiliki khasiat meringankan panas dalam dan sakit kepala ringan, Jadi tidak heran bila orang Jawa, India, dan Suriname (masih keturunan Jawa) sering menyantap kembang turi muda sebagai sayuran.

Pecel akan bertambah nikmat jika ditambah dengan lele goreng atau tahu bacem. Lele goreng di tempat ini dimasak hingga kering (bahasa gaulnya crispy). Sedangkan tahu bacem yang berukurang cukup besar dapat dinikmati sebagai cemilan bersama cabai rawit. Selain itu juga terdapat hidangan lain seperti belut gooreng dengan dua variasinya. Pertama, belut goreng kering yang berukuran kecul dan belut goreng basah yang lebih besar. Ada juga bakmi goreng dan mangut belut bagi anda yang menggemari makanan pedas. Asap dari anglo menambah sensasi rasa dari hidangan di warung ini.

Walau penjual pecel ada dimana-mana, Pecel Baywatch menawarkan sesuatu yang lain bagi anda. Sebuah kombinasi kelezatan makanan, suasana pedesaan yang kental, dan keramahan Mbah Warno "Anderson".