Jakarta Dalam waktu dekat anggota DPR akan menggunakan sistem absen elektrik finger print. Tender pengadaan sistem absen finger print DPR tersebut telah tuntas.

Menurut data yang dihimpun Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) dari dokumen lelang resmi Setjen DPR, pengadaan alat absen finger print DPR akhirnya menelan anggaran Rp 279.325.750.

"Pengadaannya lelang dimulai 1 Juni 2012 sampai 11 Juni 2012, dan penandatanganan kontrak, sudah dilakukan pada tanggal 5 Juli 2012 sampai 6 Juli 2012. Dimana, pemenang lelang ini adalah CV Galung Brothers, yang beralamat Jl Bungur Besar Raya No 43, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan nilai penawaran sebesar Rp 279 juta dari HPS," kata koordinator investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, kepada detikcom, Kamis (16/8/2012).

Menurut dokumen lelang tersebut, Uchok menambahkan, harga perkiraan sementara yang ditawarkan oleh pihak Setjen DPR RI sebesar Rp 349.500.000.

Fitra secara khusus mengkritisi penggunaan sistem absen baru anggota DPR ini. Menurut Uchok, anggota Dewan kita sama saja seperti karyawan yang perlu diawasi karena sering membolos rapat. Sistem absen baru ini dirasa tak akan efektif menertibkan anggota DPR pembolos.

"Keberadaan alat absensi ini sebetulnya tidak efektif menertibkan anggota Dewan agar lebih patuh kepada lembaga DPR. Dan alat absensi ini, juga tidak akan mampu mendongkrak kinerja mereka dalam rapat-rapat kerja dengan mitra kerja. Akan banyak juga anggota yang melakukan pelanggaran alias tidak mau mengabsensi dlm mesin absensi tersebut lantaran anggota Dewan tahu muaranya, yaitu hasil dari absensi itu, tidak akan dipublikasi oleh setjen DPR," kata Uchok.

Seharusnya Setjen DPR memang mempublikasikan anggota DPR pembolos. Namun selama ini tak pernah dilakukan.

"Kalaupun Setjen DPR punya keberanian, maka anggota Dewan akan melakukan intimidasi atau melakukan cara apapun agar Setjen DPR tidak melakukan publikasi siapa-siapa yang tidak hadir dalam rapat yang diadakan alat perlengkapan DPR sendiri. Jadi, untuk itu, keberadaan alat absensi ini hanya menjadi barang mubazir saja, anggaran belanja absensi ini akan sia-sia belaka," kritiknya