”Kenapa takut? Tidak ada masalah. Kan memang untuk kepentingan Tiongkok juga."

Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berani untuk meminta Republik Rakyat China menghormati posisi Laut Cina Selatan yang terletak di kawasan ASEAN.

Ini terkait dengan kedatangan Menteri Luar Negeri RRT, Yang Jiechi, ke Jakarta, Jumat besok (10/8).

Menurut jadwal dari Istana Kepresidenan, SBY akan menerima Menlu Yang pukul 11.00 WIB.

”Kenapa takut? Tidak ada masalah. Kan memang untuk kepentingan Tiongkok juga. Kalau seandainya jalur diplomasi tersumbat atau terganggu antara ASEAN dan Tiongkok, misalnya soal Laut Cina Selatan bisa membawa dampak yang lebih luas terhadap hubungan Tiongkok-ASEAN,” kata Marty, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/8).

Menurut Marty, Menlu Yang melakukan kunjungan kehormatan dan menemui Presiden SBY dalam kerangka untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara. Apalagi selama ini kedua negara memiliki hubungan strategis dan dialog yang baik.

Di samping itu, tentunya isu Laut Cina Selatan akan menjadi pembahasan karena isu kawasan dan kerjasama ASEAN dan Tiongkok juga akan diangkat.

”Akan dibahas kerjasama ASEAN-Tiongkok. Dalam kerangka itu tidak tertutup dibahas masalah Laut Cina Selatan kemudian masalah globalnya mungkin masalah Suriah,” kata Marty.

SBY menegaskan kepada Menlu Yang bahwa ASEAN sudah memiliki roadmap yang jelas terkait persoalan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan.

Menteri Luar Negeri dari 10 negara-negara anggota ASEAN gagal mencapai kesepakatan untuk menghasilkan komunike bersama sebagai hasil dari pertemuan di Phnom Penh bulan lalu. Mereka tidak sepakat mengenai persengketaan Laut Cina Selatan.

Marty pun lalu berkeliling ke Filipina, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Singapura untuk menjalankan diplomasi agar negara-negara ASEAN mencapai satu suara. Hal itu memberikan hasil negara-negara ASEAN sepakat pada pernyataan bersama mengenai konflik Laut Cina Selatan yang meliputi enam poin prinsip mengenai Laut Cina Selatan.

Sumber

jangan sampai konflik militer asia tenggara