Saat ini kandidat terkuat untuk menang bukan lain adalah Foke, Gubernur DKI sekaligus calon gubernur untuk periode selanjutnya. Kenapa an seperti itu? faktanya adalah ada sekitar 3 juta pemilih yang bersikap netral alias golput. Dengan jumlah pemilih sekitar 7.5 juta maka hampir 40% pemilih absen. Jumlah suara yang diperebutkan tinggal sekitar 4.5 juta dan harus dibagi dan diperebutkan oleh 6 kandidat.


Untuk menang dalam 1 putaran siapapun kandidatnya setidaknya harus mengambil 2.5 Juta suara atau lebih besar dari 51%, dan sayangnya yang paling berkesempatan mengumpulkan suara sebanyak itu hanya satu kandidat saja, yaitu Foke!


Kenapa Foke? Secara dukungan kampanye; hanya kandidat ini yang paling kuat dan lengkap dari poster, spanduk, radio ad, print ad, testimonial dari Sutiyoso, Rhoma Irama, Cepot, etc etc. Dalam dunia marketing hal ini menghasilkan awareness paling tinggi, sehingga kemungkinan untuk konversi ke trial (atau dalam hal ini menyoblos) lebih tinggi dari pada kandidat lainnya. Cukup dari sini saja kita bisa tahu Foke PASTI akan mengumpulkan suara LEBIH TINGGI dari kandidat lainnya, hanya saja apakah suara tersebut cukup untuk mengantarkan kandidat ini menang dalam 1 putaran atau mesti melewati putaran kedua.
Hasil akhirnya saya tidak tahu siapa yang akan jadi gubernur DKI 2012 nanti, tapi saya bisa memberikan gambaran bagaimana skenario ini berjalan

Skenario I: Semakin banyak Golput, semakin besar kans FOKE untuk menang
Dari pantauan timeline di twitter dan Facebook, sebenarnya saya menangkap banyak kekecewaan terhadap Foke dan banyak yang mengharapkan beliau tidak terpilih lagi, tapi pada saat yang bersamaan tidak semua yang kecewa tersebut setuju untuk memilih satu nama kandidat pengganti. Mudahnya adalah sebagai berikut: dari 10 orang yang berhak memilih, 4 orang tidak menggunakan hak pilihnya. Bila Foke dapat memegang 3 orang saja, maka suara yang tersisa 3 buah dibagi rata oleh 5 kandidat sisanya. Artinya? Foke menang! Nah sekarang ganti angka 10 tersebut dengan 7.5 juta, kurangi dengan 3 juta Golput dan asumsikan Foke bisa dapat 2.5 juta suara saja, itu cukup bagi beliau untuk memimpin kembali jakarta. Tidak suka dengan kenyataan ini? Kalau begitu Gunakan hak pilih Anda, jangan Golput

Skenario II: Dukungan di kandidat terkuat kedua
Skenario ini mengasumsikan seluruh voters yang tersedia yaitu sekitar 4.5juta orang hanya terbagi menjadi 2 kubu, yaitu pendukung Foke dan kontra Foke. Bila hal ini terjadi, secara logis kandidat yang nantinya akan dipilih adalah dia yang terkuat kedua. Berikut illustrasinya: Asumsikan Foke masih bisa mendapat 2 juta suara, namun sisa 2.5 juta suara diberikan hanya ke kandidat terkuat kedua (bukan kandidat yang anda idamkan atau anda inginkan), nah hasilnya pasti Foke akan tersingkir. Namun sayangnya tidak ada yang tahu Siapa sih kandidat terkuat kedua? Selain itu dengan skenario ini, collective decision tidak mungkin terbentuk karena pemilihan bersifat sangat pribadi kecuali memang ada yang mengkoordinasikannya

Skenario III: Siapapun yang masuk putaran kedua akan menang lawan Foke
Skenario III merupakan tahap lanjut dari skenario II diatas, bedanya pemilih sekarang HANYA punya 2 pilihan yaitu Foke dan non-foke, jadi siapapun lawannya sudah pasti akan menang. Kita gunakan lagi ilustrasi diatas, anggap tetap foke punya suara solid 2 juta (sedikit dibawah 50%) , ketika masuk putaran kedua, peluang kandidat lawan mencapai hingga 2.5juta suara, kenapa? simple, karena 3.5juta suara tadi sama sekali tidak memilih Foke di awal, namun terpecah di kandidat yang menurut pemilih lebih baik dari Foke.





Sumber