Maap kalau repost n garing gan...


Dahulu kala, di Negeri 1001 Malam ada seorang Raja yang menginginkan kuda tunggangannya bisa diperintah dengan suaranya. Maka Raja-pun bertemu dengan pertapa yang ada di Hijjaz untuk mengabulkan permintaanya tersebut.

Singkat cerita, Sang Pertapa mengabulkan permintaan Sang Raja dengan syarat kuda tersebut hanya menurut untuk berjalan/berlari dengan membaca Hamdalah (Alhamdulillah), semakin sering membaca Hamdalah, maka kuda akan berlari makin kencang. Dan kuda hanya berhenti dengan membaca Tasbih (Subhaanalloh). Raja-pun dengan senang hati menerima syarat tersebut (dalam hatinya gpp lah bacaan itu, yang penting bisa dikomando dengan suaranya.

Saking senangnya, hari itu juga Sang Raja mencoba kudanya untuk kembali ke Kerajaan Persia melewati jalan bergunung dan berbukit terjal. Karena merasa sudah mahir menggunakannya, maka Raja memacu kudanya di kecepatan tertinggi. Malang tak dapat ditentang, ketika kudanya berlari dengan kecepatan tinggi, dia baru sadar kalau ada jurang di depan yang tidak mungkin untuk dihindari. Namun karena dia raja yang selalu ingin berusaha dan tak ingin menyerah, dia tetap membaca Tasbih sambil menarik tali pacunya. "Subhaanallooh...". dan keajaiban terjadi, kudanya berhenti tepat kaki depan kuda di ujung jalan dan berbatasan dengan jurang.

Karena merasa telah selamat dari jatuh ke jurang, Sang Raja sangat senang dan sangat bersyukur. Rasa syukur itu tidak sengaja dia ucapkan dengan membaca beberapa lafadz Hamdalah. "Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah....".
Kudanyapun berlari ke jurang, dan dunia-pun terasa GELAP...