Metrotvnews.com, Medan: Nasib tragis menimpa bocah berusia 12 tahun, warga Jalan Seser, Medan Amplas, Medan, Sumatra Utara. Bocah laki-laki, sebut saja Ridwan (bukan nama sebenarnya), berkelahi dengan anak oknum polisi. Ia kini menjadi tersangka di Kepolisian Sektor Patumbak, Medan.

Kasus ini terjadi pada 1 Nopember lalu. Saat itu Ridwan berkelahi dengan “R”, bocah berusia 12 tahun yang tinggal persis di depan rumah. Warga kampung melerai perkelahian itu. Mungkin tidak senang orangtuanya diejek korban, “R” mengadu pulang.

Tak lama berselang, “R” kembali datang bersama orangtuanya, yang berinisial "HH" dan "S". HH adalah seorang polisi berpangkat Aiptu. Sedangkan S adalah seorang guru SD di Medan Amplas. R dan korban kembali berkelahi. Namun, kali ini korban dipegang oleh orangtua R. R leluasa memukuli korban. Tidak cukup di situ, menurut pengakuan Ridwan, ia juga sempat ditampar Aiptu HH. Bahkan, adik Ridwan berinisal "L" juga ikut ditampar istri Aiptu HH. Padahal, L adalah murid guru S.

Tidak terima dengan perlakuan itu, orang tua korban pada hari itu juga mengadukan kejadian tersebut ke Propam Polda Sumatra Utara. Di Polda Sumatra Utara orang tua Ridwan diarahkan ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Korban dianjurkan berdamai, dan juru periksa merobek pengaduan korban dan serta tidak menindaklanjutinya aduan itu.

Dua hari kemudian, orang tua Ridwan kembali membuat pengaduan ke unit yang sama. Tapi juga mendapat respon positif. Orangtua korban kaget tiba-tiba pada 15 Desember lalu Ridwan dipanggil Polsek Patumbak sebagai tersangka. Orang tua Ridwan berharap polisi bertindak bijaksana. Karena kasus itu murni penganiayaan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Aiptu HH dan S.

gua paling benci sama polisi yang sok arogan,,PANGKAT BAWAHAN AJA UDA BELAGU..