Liputan6.com, Jakarta: Inti persoalan insiden di laut antara Indonesia serta Malaysia adalah belum adanya batas wilayah yang jelas kedua negara. "Memang, pokok persoalan sering terjadinya kesalahpahaman antara kedua negara adalah soal perbatasan laut saja," kata Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Jakarta, Jumat (20/8).

Selain batas wilayah yang belum jelas, kata Juwono, polisi air Malaysia kerap over acting dan nakal saat melakukan patroli di perbatasan. "Di lapangan itu, petugas dan polisi air Malaysia nakal dan over acting, selalu menunjukkan kekuatan mereka sebab mereka tahu kekuatan kita," kata Juwono.

Selama tahun 2009, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia sebanyak 14 kali. Tahun 2010 ini, kejadian serupa terjadi 10 kali. Sewaktu menjabat sebagai menteri, Juwono sudah mengingatkan mantan Perdana Menteri Malaysia M. Najib. Juwono mengatakan agar Malaysia tak melakukan provokasi terhadap petugas Indonesia yang lagi patroli.

"Saya sudah bilang kepada Najib, untuk tidak melakukan provokasi baik di Selat Malaka atau Ambalat. Saya minta kepada Najib untuk mengendalikan anak buah mereka di lapangan," kata Juwono. Lebih tegas Juwono mengatakan, bila tidak bisa mengendalikan anak buahnya, maka bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Saya tekankan kepada M Najib, bila tidak bisa juga mengendalikan anak buah di lapangan, bisa terjadi perang terbuka. Anak buah saya bisa nekat juga. Dan Anda (Najib) yang menjadi korban pertama,"kata Juwono. Menanggapi ancaman itu, Najib minta maaf dan akan memberitahu serta akan mengendalikan anak buah mereka.

"Waktu itu Najib meminta maaf dan menyesalkan adanya perselisihan yang terjadi," kata Juwono. Namun, kejadian yang tidak diinginkan kembali terjadi. Juwono lalu meminta Malaysia menyelidiki apa penyebab. "Ternyata, perintah dari Kuala Lumpur tak sampai ke petugas lapangan," ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya.(ANT/JUM)


mohon di rate ni gan dan di

jangan di maaf ya agan-agan kalo ane

gan ane tambah ama vidionya gan..