Dulu waktu saya kecil hobi bermain sepakbola, disitu teman saya yang paling pandai bermain sepakbola akan mengatur siapa saja termasuk saya untuk ditempatkan di posisi mana, biasanya yang paling tidak pintar main bola bakal dijadikan sebagai penjaga gawang, dan tentu teman teman saya pun menyetujui aturan si paling ahli tersebut.

Itu adalah semestinya terjadi bukan saja dalam sepakbola dalam bidang manapun sama saja, diatur sesuai posisi yang dia bisa dan siapapun yang dianggap tak memenuhi kriteria bakal tersingkir, dulu walaupun kemampuan saya bermain bola biasa saja tapi lumayan lah tidak tersingkir dan hanya jadi penonton saat ada pertandingan sepakbola di kampung saya melawan tim satu desa atau lain desa.

Dalam sepakbola modern pun sepertinya memiliki prinsip tersebut, siapa yang berbakat dan dinilai banyak orang pintar bermain sepakbola maka dia akan melambung tinggi dan terus bersinar namun yang terlihat kurang berbakat pasti akan tenggelam dengan sendirinya, mungkin ada cerita tentang masa lalu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi maupun yang lain tapi tetap narasi ceritanya akan sama yaitu mereka dilirik dan dikagumi oleh banyak orang semenjak kecil dalam keahlian mengolah sikulit bundar.



Dan fakta ini ternyata tidak berlaku bagi Filippo Inzaghi yah Gansist, bahkan menurut pendapat saya dia adalah anomali pesepakbola dunia, bagaimana tidak karena bukan satu atau dua orang saja yang meremehkan kemampuan Inzaghi bermain bola, tapi banyak yang menyangsikan kehebatan dirinya yang tuduh semata hanya keberuntungan saja, dari pandangan sebelah mata para netizen biasa sampai para tokoh dan pemain top dunia pun mencibir sang maestro AC Milan tersebut.

Banyak julukan untuknya dari Superpippo sampai siraja offside itu adalah pemain klub kelahirannya Piacenza dengan 300 caps 150 gol berpindah pindah tim sampai berakhir dan menemukan kejayaannya di klub AC Milan dengan berbagai titel dan prestasi yang membanggakan salah satunya adalah menjadi pemain pertama yang berhasil 3 hattrick di Liga Champions.

Namun sang bintang ini jika dilihat sekilas dari pengamatan saya dulu ketika dirinya masih bermain memang tampak biasa biasa saja dengan banyak kelemahan seperti mudah jatuh jika dipepet lawan, larinya sangat pelan serta yang lainnya dan 2 kelemahan yang saya sebut diatas saja itu sudah cukup bagi pesepakbola manapun akan tersingkir dengan cepat dalam ketatnya persaingan di dunia sepakbola profesional zaman sekarang.




Pemain dengan banyak prestasi dan telah bermain sebanyak 680 kali dan mencetak 313 gol ini banyak sekali mendapat cibiran dari para tokoh yang memang ahli di bidang sepakbola seperti Sir Alex Ferguson sang pelatih Manchester United pernah mengatakan tentangnya "anak itu pasti terlahir dalam posisi offside" atau ucapannya legenda timnas Belanda Johan Cruyff "dia sebenarnya tidak bisa bermain bola, hanya saja dirinya selalu berada disaat yang tepat" dan masih banyak lainnya dengan ucapan senada yang mengindikasikan pengamatan mereka bahwa keberhasilan Filippo Inzaghi selama ini hanyalah faktor keberuntungan semata.

Namun sepakbola terutama tentang striker sebenarnya dilihat berprestasi atau tidak dari jumlah gol yang dia cetak tentunya, seburuk apapun seorang pemain depan jika dia hampir selalu mencetak gol dalam setiap penampilannya maka dia juga bisa dikatakan pemain hebat, karena memang tugas striker ya cuma satu yaitu mencetak gol.

Namun saya tak bisa memberikan penilaian tentang bagaimana Filippo Inzaghi bisa sehebat itu, hanya karena keberuntungan atau ada ilmu terpendam yang dimiliki striker andalan AC Milan ini, mungkin Agan dan Sista dimari tahu kenapa seorang Inzaghi bisa sehebat itu?

Bagi saya beliau adalah sebuah anomali atau keanehan dalam dunia sepakbola!


"narasi dan opini sendiri"



Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3