PT INKA (Persero) dinilai masih belum cukup siap jika didorong untuk memproduksi rangkaian kereta berpenggerak

IDXChannel - PT INKA (Persero) dinilai masih belum cukup siap jika didorong untuk memproduksi rangkaian kereta berpenggerak. Artinya, baru sekadar bisa memproduksi gerbong kereta kosong.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang mengatakan, hal itu tercermin dari beberapa produk ciptaan INKA yang sempat bermasalah dalam tahap uji coba. Seperti LRT yang mengalami tubrukan, bahkan teranyar Kereta Makassar-Parepare juga mengalami kegagalan dalam menanjak saat uji coba.

"Sedangkan untuk kereta yang berpenggerak, ya maaf, dalam tanda kutip memang INKA masih trial sebenarnya, karena INKA sendiri masih belum punya test track," ujar dia saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya, teknologi yang saat ini dimiliki INKA memang cukup mendukung untuk produksi gerbong kosong, dan memang tidak bisa dipungkiri bahwa produksinya tersebut memang sudah berhasil tembus pasar ekspor. Namun, perlu penambahan teknologi bagi INKA untuk siap memproduksi kereta berpenggerak.

PT INKA (Persero) dinilai masih belum cukup siap jika didorong untuk memproduksi rangkaian kereta berpenggerak.

Pengamat: Kapasitas INKA Baru Sebatas Produksi Gerbong Kereta Kosong. (Foto: MNC Media)

"Kalau masalah INKA, memang dia memproduksi dua produk, kereta dengan penggerak, dan tanpa penggerak, kalau kereta yang dikirim ke Bangladesh, itu berhasil karena hanya rangkaian kereta atau gerbong kosong," lanjut Deddy.


Dia menyebut, masalah yang terjadi pada KA Makassar-Parepare dikarenakan fuel atau BBM tidak naik saat kereta menghadapi tanjakan. Meskipun tingkat kemiringannya pada kasus KA Makassar-Parepare tidak terlalu curam, alias 15 per mil atau setara 1,5 derajat.

"Jadi pada KA Makassar-Parepare fuel tidak naik karena ada tanjakan, dan lengkung sehingga ada kegagalan dipompa BBM, Kalau tanpa penggerak saya percaya INKA mampu, tapi kalau dengan penggerak ini yang sering trouble," sambung Deddy.

Dihubungi secara terpisah, Senior Manager & Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto mengtakan, kegagalan tanjakan pada Kereta Makassar-Parepare terjadi saat sedang menjalani uji statis dan dinamis internal.

PT INKA (Persero) dinilai masih belum cukup siap jika didorong untuk memproduksi rangkaian kereta berpenggerak.

Pengamat: Kapasitas INKA Baru Sebatas Produksi Gerbong Kereta Kosong. (Foto: MNC Media)

Pada uji dinamis ini kereta dijalankan pada lintas sebenarnya, seperti melalui tanjakan, melalui belokan dan lainnya, sambil dilaksanakan penyesuaian berbagai setting paremeter.

"Dalam proses penyesuaian setingan, kami sedang menyesuaikan dengan kondisi eksisting di lapangan. Jadi dalam fase uji coba, proses ini merupakan hal yang penting agar kereta dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi permasalahan di kemudian hari," kata Bambang.

https://www.idxchannel.com/amp/econo...-kereta-kosong