riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Kamu Nanya Kenapa Pildun Qatar 2022 Sepi? Ini ku kasih tau ya..


Hai GanSis semua!! Kamu nanyea? Kamu bertanya-tanya mengapa Piala Dunia Sepakbola Qatar tahun ini terasa sepi-sepi aja?


Sorry kalo openingnya sedikit menyebalkan. Maklum, namanya juga ngikutin trend.


denger-denger: FIFA WORLD CUP 2022 TERASA SEPI, TIDAK SEPERTI EDISI SEBELUM-SEBELUMNYA. MASIH BAGUS TAHUN 2010,2006,2002.


Piala dunia belum dimulai, namun banyak orang yang merasa piala dunia kali ini kok sepi kali ya.


Ajang sepakbola terbesar antar negara di dunia tak lama lagi akan dihelat di Qatar. Namun tak sedikit juga orang yang kalau ditanya kapan pildunnya dimulai, masih bingung jawabnya. Bahkan ada yang gak sadar piala dunia tinggal hitungan hari lagi bakal kick off. Ada apa sih dengan pildun 2022 Qatar?


Jawabannya ada diujung langit, eh maksudnya jawabannya sederhananya saja. Dari saya pribadi ada 2 penyebab mengapa Piala Dunia Sepakbola Qatar 2022 ini terasa sepi. Pertama penyebabnya dari Qatar itu sendiri sebagai tuan rumah.


Kontroversi Qatar sebagai tuan rumah pildun


Pertama dalam sejarah, Pildun bakal dihelat di negara Timur Tengah. Pecinta sepakbola banyak yang bertanya-tanya, gimana bisa main bola di wilayah dengan suhu tinggi? Terlebih lumrahnya pildun itu diselenggarakan pada musim panas, ketika kompetisi reguler selesai. 


Dari yang sudah saya baca dan ketahui. Qatar klaim mampu mengatasi masalah cuaca di Qatar yang mencapai 50°C ketika musim panas. Konon mereka punya teknologi yang bisa mengubah panas Matahari menjadi listrik untuk kemudian dikonversi menjadi dingin dengan menggunakan AC raksasa.


Tapi kenyataannya pildun digeser ke musim dingin yang dinilai itu merupakan pilihan realistis untuk melaksanakan pertandingan sepakbola di suhu Qatar di akhir tahun.


Dari sini kontroversi mulai berkembang. Bagaimana mungkin EPL, La Liga, Series A, Champions League yang lagi panas-panasnya di stop sebulan penuh untuk pildun demi menghindari cuaca yang panas di musim panas.


Rasanya agak aneh, ketika pecinta bola lagi seru-serunya membully Barca-Emyu, eh tiba-tiba mesti stop dulu. Fokusnya juga jadi terpecah.


Kemudian soal kontroversi Qatar sebagai tuan rumah yang dianggap memiliki banyak belang. Denger-denger sih persiapan pembangunan venue untuk pildun memakan korban jiwa para pekerja.


Dan isunya ada konspirasi dibalik pemilihan Qatar sebagai tuan rumah pildun. Nama FIFA disebut-sebut terlibat dibaliknya. Hmm.. gak tau deh.


Karena Zaman sudah berubah



Dari kontroversi Qatar sebagai tuan rumah yang sudah disebutkan diatas, para influencer sepakbola baik lokal maupun internasional menjadi kurang bernafsu mempromosikan piala dunia.


Karena zaman sudah berubah. Dulu orang-orang jadi gila bola atau mendadak gila bola, karena rata-rata kita masih sering nonton bola. Promosi pildun di tv sangat masiv. Sama seperti sekarang, namun kita sekarang jarang nonton tv. Makanya vibes pildun berasa kurang.


Kembali lagi soal influencer sepakbola tadi. Di zaman digital seperti sekarang, peran influencer itu sangat besar dalam menggerakkan sebuah isu. Namun kalau pemain dan beberapa pelaku sepakbola sudah mulai menyuarakan "boikot" pildun. Maka dampaknya seperti yang kita lihat sekarang kondisinya, sepi.


Terlepas kontroversi Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022. Ada satu faktor mengapa gaung "demam" bola seperti edisi sebelumnya tidak lagi terasa sama.


Karena era sudah berbeda. Hari-hari ini kita disibukkan dengan aktivitas digital. Beda dengan siaran tv nasional yang mana informasi yang tersaji sama dengan setiap orang.


Di dunia internet, dikenal dengan algoritma. Sederhananya, merupakan suatu sistem yang mana membuat konten (baik iklan maupun non-iklan) yang tersaji di gadgetmu akan menyesuaikan dengan aktivitas digital yang lebih personal.


Pecinta K-POP akan terus mendapat informasi seputar K-Pop, politik dengan politik, gosip dengan gosip dan lain sebagainya. Jadi bagi mereka yang tidak pernah mencari informasi seputar sepakbola di gadgetnya, maka akan sangat minim sekali informasi pildun yang akan didapati.


Semisal you like BTS di Twitter, maka timeline kamu akan terus muncul konten BTS dan ke-Korea-an lainnya. Kecil kemungkinan bakal muncul konten seputar pildun. Begitu juga dengan platform lainnya, seperti Google, pesbuk, IG dan bahkan merembet ke akun belanja online.


Sangat berbeda sekali dengan zaman dahulu, katakanlah era sebelum 2010. Di tv dan radio, hampir selalu terdengar lagu "Waka-waka" hingga "ole-ole".  Dan itu berdampak pada hampir setiap kalangan. Mau tidak mau, yang tidak ngerti sepakbola akan jadi ikut-ikutan demam bola.


Belum lagi soal UMUR, Saya sendiri yang merasa piala dunia 2010 Afsel merupakan pildun yang dikenang. Karena masa itu momen saya masih remaja. Tidak terlalu sibuk dengan aktivitas sekolah maupun di dunia nyata. Namun seiring bertambah umur, tidak sempat lagi untuk mengikuti setiap jengkal perkembangan sepakbola khususnya pildun. Apalagi saya ini fans Emyu, ya ente tau sendirilah gimana rasanya.


Zaman terus berubah, momen-momen yang dulu sulit terulang. Dan generasi yang sekarang juga punya minat, prioritas dan kebiasaan yang berbeda.


Saya gak tau lagi kedepannya dunia sepakbola ini. Apakah fenomena pildun sepi kali ini hanya di Qatar 2022 saja. Atau akan terjadi seterusnya?

Rianda Prayoga
Binjai, 11 November 2022


Spoiler for sumber & referensi:


Quote:
Diubah oleh riandyoga 18-11-2022 09:36
darkwilliam00gg
bukan.bomat
nielzone
nielzone dan 29 lainnya memberi reputasi
30
26.3K
575
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mc7kaskusAvatar border
mc7kaskus
#129
Ane mulai nonton pildun itu zaman di Korea Jepang 2002 ,
Dan mamang bener bener kerasa sih euforia nya nya dimana mana
Diubah oleh mc7kaskus 12-11-2022 13:04
riandyoga
Zedcool
mangga.pahit
mangga.pahit dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup