Siapa sih yang gak kenal dengan Puan Maharani, apalagi menjadi politisi dari dinasti Soekarno yang trahnya memang pemimpin negeri ini. Tak heran kalau kiprahnya akan mengikuti jejak sang kakek atau sang ibu yang telah lebih dulu menjadi orang nomor satu di NKRI.

Tentu 2024 bisa menjadi panggung dirinya meraih kursi pemimpin, walau bagaimanapun kita tak bisa tutup mata kalau partai tempatnya berkuasa cukup besar dan simpatisannya tersebar di banyak wilayah.

Tapi kita bahas dulu sosok Ibu Puan lebih dalam,



Mungkin jarang orang yang tahu kalau Mbak Puan ini mempunyai dua orang anak yang sudah beranjak remaja, anak yang pertama bernama Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau lebih akrab disapa Pinka Hapsari.

Pinka sendiri di usianya yang masih muda telah memegang jabatan CEO di Tirtayasa Art Foundation, sebuah galeri seni seperti patung dan lukisan. Mungkin Pinka tidak tertarik dengan hingar bingar politik saat ini tapi dimasa yang akan datang bisa saja terjun ke dunia politik, seperti Guruh Soekarnoputra seniman namun juga menjadi anggota DPR.





Lalu masih ada lagi seorang anak lelaki yang bernama Praba Diwangkara Caraka Putra Soma. Kemungkinan besar salah satu dari mereka akan terjun ke ranah politik dimasa yang akan datang.

Namun Mbak Puan seringkali mendapat cibiran netizen, gara-gara mic yang kembali mati ketika sedang sidang di gedung DPR.



Masalah mic mati ini sudah menjadi kebiasaan Mbak Puan, karena interupsi yang dilakukan pihak oposisi terlalu berapi-api atau bisa membuat suasana sidang tak kondusif dan semakin panas.

Namun yang menjadi korban mic mati yang terakhir adalah anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Willem Wandik dari fraksi Partai Demokrat yang tak setuju dengan kenaikan BBM, namun ia meminta pemerintah membuat aturan agar BBM subsidi tepat pada sasaran.



Tapi belum selesai bicara mic Willem Wandik mati mendadak, lalu Mbak Puan memberikan penjelasan bahwa waktu Mas Willem hanya limat menit dan sudah habis.

Tentu hal ini membuat Mbak Puan mendapat cibiran netizen, kenapa seringkali mematikan mic ketika oposisi sedang bicara mengungkapkan aspirasinya.



Nah berkaca pada tragedi mic mati, kalau Ibu Puan menjadi pemimpin negara. Lalu sedang tidak mood, dan banyak problem yang dihadapi negara hingga terjadi demo dimana-mana. Apakah suara kritis yang mengatas namakan rakyat itu akan dimatikan?

Menarik bukan kalau Puan Maharani berhasil menjadi Presiden, seridaknya 2024 akan semakin seru. Kalah dan menang dalam berpolitik hal biasa, tapi mau dibawa kemana negara ini dimasa depan tentu perlu blue print yang jelas.

Apa tanggapan agan akan hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google