valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Misteri Antrean BBM VIVO Masih Mengular Meski Harganya Lebih Mahal Terjawab


Jakarta - Antrean sepeda motor masih mengular di SPBU VIVO meski harga BBM-nya sudah lebih tinggi dibandingkan Pertalite. Ada apa ya?

Awal mula ramainya SPBU VIVO ketika harga Pertalite (90) naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter. Masyarakat menyerbu SPBU berwarna biru itu untuk membeli Revvo 89 yang saat itu dijual Rp 8.900 per liter.

Namun, tidak lama kemudian VIVO menaikkan harga Revvo 89 menjadi Rp 10.900 per liter dan terbaru naik lagi menjadi Rp 11.600 per liter. Akan tetapi, kenaikan harga BBM VIVO ini tidak menyurutkan antrean sepeda motor di SPBU.

Salah seorang driver ojek online (ojol), Rahmat mengaku dirinya beralih ke VIVO karena dirasakan konsumsi BBM lebih irit. Bahkan, ia pernah mencoba untuk membandingkan konsumsi Revvo 89 dan Pertalite pada motornya.

"Saya pernah coba membandingkan. Pagi saya Rp 30.000 Pertalite, terus kayak biasa narik. Kalo nggak kena jalur macet, ya segituan cukup untuk 30-33 km-an. Kalau Revvo 89, di saya bisa 35-38 km-an," terang Rahmat kepada detikcom saat ditemui di salah satu SPBU VIVO, Jakarta, Kamis (29/9/2022).


Awalnya, informasi ini ia dapatkan dari rekannya hingga akhirnya Rahmat membuktikannya sendiri dan kini selalu membeli Revvo 89 walau harganya lebih mahal dari Pertalite.

"Itu karena hasil pembakarannya yang lebih sempurna kayaknya. Jadi kinerja mesinnya lebih bagus. Dipake ngebut justru malah enteng," kata Rahmat.

"Kalaupun beda harga, kalau dikalkulasiin menang km (VIVO). Karena kita main di jalan pasti ngitungnya km," tambahnya.


Rahmat mengaku heran dengan kondisi ini, padahal oktan Pertalite lebih tinggi dari Revvo 89 yang angka oktannya hanya 89.

Hal yang sama juga dirasakan Ferdi, pengendara motor yang juga mengonsumsi Revvo 89. Ia mengaku, pada awalnya pindah ke VIVO lantaran harganya yang lebih murah dari Pertalite. Namun semakin lama, ia merasakan perbedaan yang cukup signifikan pada mesin motornya.

"Nggak tahu kenapa, kalau pakai VIVO ini jauh lebih dingin dan enteng. Beda dengan Pertalite sekarang," kata Ferdi.

Di sisi lain, Ferdi juga turut mempertanyakan kondisi ini. Pasalnya, efek penggunaan Pertalite dulu dengan setelah BBM naik terasa berbeda di kendaraannya

"Mungkin ya setelah BBM ini naik kerasa bedanya. Kualitasnya seolah makin turun. Entah karena dulu gap harganya lumayan jauh jadi nggak kerasa, atau gimana. Kalau sekarang beda tipis (harga)," ujar Ferdi.

Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk membeli Revvo 89 meski harganya lebih mahal dari Pertalite. Menurut Ferdi, kepercayaan masyarakat telah beralih ke VIVO, terlihat dari orang-orang yang kini memilih antre di SPBU swasta itu.

Ternyata, hampir setiap hari SPBU itu ramai didatangi konsumen. Petugas di SPBU tersebut mengonfirmasi, peningkatan jumlah pengunjung mulai dirasakan setelah pemerintah menaikkan harga BBM milik Pertamina.

"Sejak harga BBM (Pertamina) dinaikkan," ujar petugas wanita yang tidak mau disebutkan namanya.

Bahkan, ia menjelaskan, minat masyarakat yang tinggi akan BBM jenis Revvo 89 atau RON 89 ini membuat ketersediaannya sempat habis di pasaran.

"Kemarin karena stoknya habis (Revvo 89), makanya sempat nggak jual. Tapi sekarang sudah ada," katanya.

https://finance.detik.com/energi/d-6...mahal-terjawab

Alhamdulillah.. Bagi2 rejeki ke SPBU Vivo.. emoticon-Malu (S)


Eh iya.. bang ojol motornya apaan sampe konsumsi bahan bakarnya 1:10 ?.. Harley kah??.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 30-09-2022 02:14
jiresh
viniest
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
10.2K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kanggelandaftarAvatar border
kanggelandaftar
#9
Placebo....emoticon-Ngacir
peternakkadrun
gabener.edan
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
3
Tutup