Sedang ramai berita Polisi tembak Polisi, setidaknya berita ini baru menghangat dan menarik untuk dibahas. Tentu berita tak sedap ini mencoreng kinerja kepolisian dimana sesama anggotanya melakukan baku tembak.

Sebelum kita membahas topik yang hangat ini ane akan kutip dulu, apa yang disampaikan oleh media atas kronologi yang terjadi.





Oke jelaskan kronologi dari yang disampaikan oleh media lewat Divisi Humas Polri, tapi disini ane akan mengulas sisi yang berbeda. Yaitu sisi dari bacotan para netizen, terkadang apa yang dikatakan netizen ini bisa diluar batas hingga menembus dimensi kelima.

Jadi akibat tembak-tembakan tadi Brigadir J tewas dalam kejadian itu. Sedangkan Bharada E saat ini masih diamankan.

Kejadian juga terjadi di lokasi yang tak nyaman untuk melakukan pelecehan seksual, karena berada di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.



Jelas penjagaannya ketat, ada cctv juga. Tapi hal ini tidak diungkapkan, terlebih kalau ada alasan cctv rusak semakin ada pertanyaan dari netizen yang maha benar.

Netizen yang menjadi detektif dadakan merasakan ada aroma kejanggalan, karena kejadian menurut media kompas, peristiwa itu terjadi hari Jum'at namun Polri baru membeberkan kasus itu pada Senin siang kemarin.

Jadi ada jeda waktu 3 hari sejak kejadian hingga Polri mengungkapkan kasus itu. Hal ini kembali membuat netizen mulai menganilisis secara mendalam seperti kisah detektif di dalam film. Bisa dilihat dalam video ini,



Bahkan menurut keluarga korban luka tembak lebih dari satu tempat, kemudian juga terdapat sejumlah luka sayatan di jenazah mendiang banyak netizen menduga ini luka akibat senjata tajam. Karena dua ruas jari dikabarkan putus, tentu hal ini menjadi pertanyaan besar oleh netizen kalau kabar itu benar.

Namun luka sayatan, dibantah bahwa itu akibat proyektil yang ditembakkan. Menurut pengakuan keluarga sempat dilarang mendokumentasikan kondisi korban. Hal ini makin menjadi pertanyaan besar, di kepala netizen.

Maka skenario liar netizen bisa saja ada something wrong yang membuat Brigadir J harus tewas. Entahlah sangat sulit mengungkap kasus ini karena yang ditembak polisi, yang menembak juga polisi dirumah Jenderal Polisi.



Penjahat dan Jagoannya yang mana saya yang awam pun bingung, lebih baik ikut kata Polisi saja karena mereka yang paham kronologinya, dan banyak para ahli forensik disana, jadi bukan ikut kata netizen.

Tapi kalau netizen di kaskus punya pendapat seperti apa nih?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google